Pada saat ini masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengelolaan situ terutama dalam menjaga kebersihan situ. Setiap malam diadakan pembersihan situ
dari sampah-sampah. Aksi bersih-bersih ini didanai dari uang retribusi yang didapatkan dari pengunjung dan pedagang situ sebesar Rp 2.000,00 orang.
4.6.2. Rencana Rekonstruksi
Bappeda Kota Tangerang Selatan, 2009, Situ Gintung akan ditata kembali sebagai daerah konservasi air melalui tindakan rehabilitas dan rekonstruksi.
Penataan kembali dilakukan pada daerah hilir yang terkena dampak bencana. Penataan tersebut meliputi area konstruksi kaki tanggul yang termasuk dalam area
sempadan situ, badan sungai sebagai pengendali banjir, infrastruktur lingkungan. Infrastruktur lingkungan mencangkup jalan lingkungan yang baru, jalan inspeksi
sepanjang sungai, jalan inspeksi tanggul, jembatan pedestrian sepanjang jalur inspeksi, gardu listrik, saluran drainase dan lokasi tempat pembuangan sampah
dan jaringan air bersih. Rencana penggunaan lahan di daerah hilir ini dapat dilihat pada Gambar 28.
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan.
Gambar 28. Rencana penggunaan lahan pada daerah hilir.
Tanpa Skala
Legenda: 1.
Area konstruksi kaki tanggul Situ
Gintung 2.
Badan sungai kanal sebagai
pengendali banjir. 3.
Perumahan. 4.
Bangunan non perumahan
eksisting. 5.
Fasilitas lingkungan
6. RTH
7. Infrastruktur
lingkungan tersebar di
daerah hilir yang terkena bencana
2 1
6 4
3 5
3 6
4 6
Selain itu dilakukan juga penataan pemukiman dengan pengkavlingan, perpetakan dan pembangunan rumah susun sederhana sewa rusunawa. Area
yang memiliki bangunan non perumahan seperti kampus UMJ dan mesjid tidak diubah. Selain itu, dilakukan juga pembangunan fasilitas lingkungan yakni
monument peringatan civic center situ center, taman bermain, fasilitas olah raga, warung dan ruang terbuka hijau.
Ruang Terbuka Hijau tersebar di sepanjang alignment sungai dengan batas garis sempadan sungai, perumahan, tempat pemakaman umum Raudhatul Jannah
dan di tempat lainnya seperti daerah yang berbatasan dengan Town House Jl.Gunung Raya dan daerah depan Fakultas Hukum UMJ.
Rekonstruksi dilakukan pada bangunan bendungan dengan wilayah
sempadan situ 50 m Gambar 29, dan 30. Wilayah sempadan situ ini akan ditata
menjadi ruang terbuka hijau dan bisa digunakan sebagai tempat rekreasi bagi penduduk. Sedangkan pada areal situ, Situ Gintung yang akan dibangun
mempunyai elevasi lebih rendah 50 cm dari tinggi elevasi awalnya. Ketinggian badan tanggul terutama di bagian puncak tidak berubah yaitu 15 meter dari elevasi
tanah di hilir bendungan. Desain Situ Gintung juga dilengkapi dengan jalur evakuasi dan kanal serta saluran selebar 6 meter memanjang 1 km menuju Sungai
Pesangrahan. Sementara itu di sisi kanan dan kiri dibuat sempadan sungai dengan lebar
masing-masing 10 meter. Daerah sempadan ini akan digunakan sebagai jalur hijau atau ruang terbuka hijau dan jalan inspeksi yang juga sebagai jalur evakuasi.
Untuk itu pemukiman atau lahan yang sudah terbangun disekitar bendungan terpaksa akan direlokasi.
Biaya penanganan Situ Gintung sebesar Rp. 97 Miliyar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk biaya rekontruksi bangunan utama tanggul, rekonstruksi
alur sungai sepanjang 1.025 m dan pembebasan tanah untuk alur sungai di hilir pelimpahan.
Sumber:Departemen Pekerjaan umum
Gambar 29. Bendungan yang baru tahun 2011
Sumber:Departemen Pekerjaan umum
Gambar 30. Potongan bendungan tahun 2011
4.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Situ Gintung Berdasarkan Analisis SWOT