Mesjid Jabalur Rahman Penilaian Kuantitatif

Gambar 24. Kondisi bendungan saat ini

4.3.3. Mesjid Jabalur Rahman

Mesjid Jabalur Rahman diresmikan pada tanggal 26 Mei 2007 oleh H.Teuku Abdullah Laksamana sebagai Dewan Pembina Masjid. Mesjid ini berada sekitar 50 meter dari tanggul Situ Gintung yang runtuh. Bangunan ini tetap berdiri kokoh dan tidak rusak sedikitpun meskipun terkena bencana. Peristiwa ini serupa dengan peristiwa yang dialami oleh Mesjid Baiturrahman Banda Aceh yang tetap berdiri kokoh meskipun diterjang tsunami Gambar 25. Gambar 25. Mesjid Jabalur Rahman ketika bencana dan kondisi saat ini

4.3.4. Penilaian Kuantitatif

Penilaian kuantitatif ini dilakukan terhadap elemen bersejarahan yakni badan air, bendungan dan Masjid Jabalur Rahman pada saat ini Tabel 5. Hasil penilaian ini menunjukan bahwa kondisi lanskap Situ Gintung berada dalam katagori potensial untuk digunakan sebagai area rekreasi atau wisata. Tabel 5. Penilaian elemen bersejarahan NO Element Keunikan Estetika Keutuhan Keaslian Kondisi fisik Lingku -ngan Total skor 1 Badan Air 3 2 2 2 2 1 12 2 Bendungan 3 2 3 1 3 1 13 3 Masjid Jabalur Rahman 3 1 3 3 3 1 14 Keunikan badan air, bendungan dan mesjid Jabalur Rahman memiliki skor yang baik karena masing-masing memiliki kisah tersendiri namun saling terkait. Dari segi estetika badan air bernilai sedang karena bentukan lahannya masih menunjukan kekhasan suatu situ meskipun air yang tertampung saat ini masih sedikit. Sementara itu, bendungan memiliki nilai estetika sedang karena hasil rekontruksi bendungan masih menunjukan ke khasan bendungan dan mesjid Jabalur Rahman nilai estetikanya rendah karena bangunan ini memiliki bentuk arsitektur seperti mesjid pada umumnya. Keutuhan badan air bernilai sedang sebab keruntuhan situ hanya menyebabkan kehilangan airnya namun tidak mengubah struktur asli situ tersebut. Keutuhan bendungan dan mesjid bernilai baik karena keduannya mengalami tindakan pelestarian yang baik dan dapat mempertahankan keutuhan objek tersebut. Keaslian badan air bernilai sedang karena objek tersebut mengalami perubahan arsitektur namun keasliannya masih tetap tampak. Sedangkan bendungan bernilai rendah karena arsitektur bangunan tidak asli lagi. Sementara itu mesjid tidak mengalami perubahan sama sekali dari aslinya baik fungsi maupun arsitekturnya sehingga nilai keasliannya tinggi. Kondisi fisik badan air dalam kondisi terawat dengan baik sementara itu bendungan dan mesjid kondisi fisiknya dalam keadaan yang sangat terawat. Sementara lingkungan sekitar kurang mendukung keberadaan Situ Gintung sehingga nilainya kecil. Total skor ketiga objek adalah 12, 13 dan 14. Hal ini menunjukan bahwa ketiga objek tersebut berada dalam katagori potensial untuk dijadikan tempat rekreasi dan wisata.

4.4. Kondisi Sosial Masyarakat