BAB III METODOLOGI
3.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Situ Gintung, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten Gambar 1.
Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2010 hingga Maret 2011.
Gambar 1. Lokasi Situ Gintung
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Tangerang Selatan,2009.
Tanpa Skala
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis, kamera digital, kalkulator dan pengelolaan data menggunakan software Archwiew dan
Adobe Photoshop, serta mengunakan hardware berupa Personel Computer PC.
3.3Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yakni inventarisasi data, analisis, dan sintesis. Inventarisasi adalah kegiatan pengumpulan data seperti data
kondisi fisik lanskap, data aspek kesejarahan, dan aspek kelembagaan. Inventarisasi dilakukan dengan beberapa cara yakni:
a. Observasi lapang adalah pengamatan langsung di lapangan untuk
mengetahui kondisi lanskap, jenis dan tata letak elemen, kondisi sekitar kawasan dan kegiatan pelestarian.
b. Wawancara dilakukan terhadap nara sumber untuk mengetahui aspek
kesejarahan. Selain itu, wawancara juga dilakukan saat penyebaran angket untuk mengetahui persepsi masyarakat.
c. Studi pustaka untuk mendapatkan data yang tidak didapat dari dua
observasi lapang, wawancara dan penyebaran angket.
Data yang terkumpul dikelompokkan menjadi data fisik, data sosial, data kesejarahan, data persepsi masyarakat dan peraturan perundangan. Jenis, bentuk
dan sumber data dapat tesebut dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis, bentuk data dan sumber data
No Jenis Data
Bentuk Data Sumber Data
1. Fisik
Lokasi tapak o
Letak, luas, dan batas tapak,aksesbilitas.
o Observasi dan instansi
terkait.
Iklim o
Curah hujan, Suhu, kelembaban, arah dan
kecepatan angin. o
Observasi dan BMG.
Topografi o
Kontur dan kemiringan lahan.
o Bappeda dan
observasi.
Geologi o
Jenis tanah o
Bappeda
Hidrologi. o
Keadaan hidrologi dan drainase.
o Observasi
Land use
o Pola penggunaan lahan o Observasi .
Lanjutan Tabel 2. Jenis, bentuk data dan sumber data
No Jenis Data
Bentuk Data Sumber Data
1. Fisik Vegetasi dan satwa
o Jenis tumbuhan dan jenis
satwa o
Observasi dan studi pustaka.
2. Aspek sosial
o Aktivitas ekonomi
o Demografi
o Observasi dan institusi
terkait. 3. Kesejarahan
o Sejarah kawasan.
o Sejarah terbentuknya situ
dan keadaan situ pada awal pembentukan, sebelum
bencana dan setelah bencana o
Observasi dan studi pustaka.
o Elemen-elemen
yang mempunyai nilai sejarah
o Elemen alami dan elemen
buatan. o
Bapedda,wawancara, observasi.
4. Persepsi masyarakat
o Tanggapan masyarakat
dikawasan tentang keberlanjutan kawasan.
o Wawancara dengan
bantuan kuesioner 5. Peraturan
perundangan. o
Perda RTRW o
Undang-undang o
Sistem pengelolaan o
Rencana tata ruang o
Bapedda, institusi terkait.
Tahapan analisis data dilakukan untuk menganalisa keterkaitan data yang diperoleh dengan potensi dan kendala yang mempengaruhi kelestarian dan
kemungkinan pengembangan lanskap bersejarah tersebut. Analisa yang dilakukan sebagai berikut:
a. Analisis deskriptif merupakan pendeskripsian data yang diperoleh menurut
perkembangan dan perubahan setiap periodenya. b.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan lanskap tersebut dengan analisis SWOT yang dapat meninjau keberlanjutan lanskap dari
kekuatan strength, kelemahan weakness, peluang opportunity dan ancaman treath.
c. Analisis kuantitatif merupakan penilaian atau skoring terhadap objek yang
mempunyai nilai sejarah dengan kriteria MacKinnon et al 1986 dalam Hendry 2008. Tabel 3. Penilaian atau skoring dilakukan berdasarkan
aspek keunikan lanskap, estetikaarsitektur, keutuhan lanskap atau objek,
keaslian lanskap atau objek, kondisi fisik lanskap atau objek, dan lingkungan. Potensi keberlanjutan objek atau lanskap sejarah. Nilai
skoring meliputi 1 adalah kurang, 2 adalah sedang, dan 3 adalah baik. Peringkat potensi dilihat dari skor total dengan kriteria 6-10 adalah
kurang potensial, 11-14 adalah potensial, dan 15-18 sangat potensial.
Tabel 3. Kriteria penilaian objek yang mempunyai nilai sejarah.
No Faktor
Nilai 1 kurang
2sedang 3baik
1. Keunikan
Lanskap objek memiliki keunikan sejarah cerita
didalamnya, atraksi dsb yang sama dengan lebih 5
objek lain pada suatu kawasan yang sama.
lanskapobjek memiliki keunikan
sejarahcerita yang sama dengan 3-5
objek lain pada suatu kawasan yang sama
Lanskapobjek mengandung nilai sejarahcerita, atraksi
yang mewakili masanya dan hanya satu-satunya dalam
kawasan tersebut.
2. Estetika arsitektur
Memiliki arsitektur yang sederhana
Memiliki arsitektur secara umum masih
menunjukan kekhasannya
Memiliki estetikaarsitektur yang menyerupai arsitektur
tipikalnya pada hampir semua bagian termasuk
detail ornamen.
3. Keutuhan Keutuhan
lanskapobjek sudah berubah dari
aslinya rusakhilang 50
Keutuhan lanskap objek yang berubah
rusakhilang tidak mengubah sruktur
aslinya 50 lanskapobjek mengalami
tindakan pelestarian dan tetap dapat
mempertahankan keutuhan lanskap objek aslinya.
4. Keaslian lanskapobjek sudah
berubah sama sekali fungsi dan arsitekturnya
Lanskap objek mengalami asimilasi
renovasi fungsi arsitekturnya namun
masih tetap nampak keaslianya
lanskapobjek tidak mengalami perubahan sama
sekali dari aslinya fungsi dan arsitekturnya
5. Kondisi fisik
Kondisi lanskapobjek dalam keadaan yang
sangat memprihatinkan rusak, tidak terawat sama
sekali Kondisi lanskap
objek dalam keadaan yang baik terawat
baik Kondisi lanskapobjek
dalam keadaan yang sangat baik terawat sangat baik
6 Lingkungan Lingkungan
disekitar tidak mendukung
keberadaaan elemen lanskap sejarah sehingga
dapat menghilangkan karakternya
Lingkungan disekitar mendukung
keberadaan elemen lanskap sejarah
namun karakter tidak menonjol.
Lingkungan disekitar dapat mendukung keberadaan
elemen lanskap sejarah memperkuat karakter
Sumber : Hendry,2008. Sintesis merupakan kegiatan menyusun konsep dan strategi pelestarian
lanskap untuk pengembangan kawasan Situ Gintung ke arah yang lebih baik.
Tahapan ini dapat dilihat dalam diagram berikut:
Inventarisasi
Analisis Sintesis
Gambar 2. Tahapan penelitian
Lanskap Situ Gintung
Kondisi fisik:
Lokasi,
Iklim,
Topografi,
Geologi,
Hidrologi,
Landuse,
Vegetasi
dan satwa. Kesejarahan:
Sejarah
terbentuk- nya kawasan
Elemen-
elemen yang mempunyai
nilai sejarah Aspek Sosial-
Ekonomi:
Demografi
Aktivitas ekonomi
Persepsi Masyarakat
. Peraturan
perundangan
Karakter lanskap kawasan Situ Gintung analisis deskriptif
analisis nilai elemen-elemen bersejarah dengan kriteria Mackinnon
dalam Hendry,2008
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan situ berdasarkan analisis SWOT
Usulan konsep pelestarian lanskap Situ Gintung
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah dan Perkembangan Lankap Situ Gintung