Tabel 6: Rangkuman Hasil Uji Linieritas X1, X2 terhadap Y
Pasangan Variabel
Signifikasi Pada
Linearity Signifikansi
Pada Deviation
Status X1 dan Y
0,000 0,137
Linier X2 dan Y
0,000 0,747
Linier
Berdasarkan rangkuman hasil pengujian linieritas tersebut dapat dibuktikan bahwa pasangan masing-masing ubahan bebas dengan ubahan
terikat semuanya linier. Hal itu dapat dilihat dari nilai signifikansi pada deviation from linearity lebih besar daripada 0,05 dan nilai signifikansi pada
linieriti lebih kecil daripada 0,05. Dengan demikian data tersebut memenuhi persyaratan untuk dianalisis menggunakan regresi.
c. Uji Multikolinier Untuk memenuhi persyaratan analisis regresi berikutnya adalah uji
multikolinieritas yaitu tidak terjadinya hubungan yang besifat multikolinier antara ubahan penguasaan kosakatan dan prestasi belajar bahasa Indonesia,
Kriteria untuk menentukan tidak terjadinya multikolinieritas adalah jika koefisien korelasi lebih kecil dari 0,8 Nie, 1975: 114. Secara rinci seperti
terlihat pada Lampiran 16, sedangkan hasil ujian multikolinieritas didapat hasil pasangan ubahan X1 dengan X2 sebesar 0.502 hasil tersebut lebih
kecil bila dibandingkan dengan 0,8. Hal ini berarti tidak terjadi
multikolinieritas antara ubahan penguasaan kosakata dengan ubahan hasil prestasi belajar bahasa Indonesia. Dengan demikian skor tersebut memenuhi
persyaratan untuk dianalisis dengan menggunakan analisis regresi.
3. Pengujian Hipotesis Dari analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS 11.0 for
window. Di peroleh hasil secara rinci untuk masing-masing ubahan bebas terhadap ubahan terikat yang dapat dilihat pada lampiran dan ubahan bebas yang
secara bersama-sama terdapat ubahan terikat, sedangkan rangkuman analisis korelasi seperti yang disajikan pada tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7: Rangkuman Analisis Korelasi
Variabel r
hitung r table
N=107 1
r” F
Keterangan
X1 dengan Y
0,690 0,230
0,476 95,420
positif
X2 dengan Y
0,678 0,230
0,459 89,090
positif
X1,X2 dengan
Y 0,789
0,230 0,623
85,822 positif
Berdasarkan tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk variabel penguasaan kosakata mempunyai korelasi dengan variabel
membaca pemahaman, korelasi tersebut diperoleh dari koefisien r hitungan sebesar 0,690 dan harga ini lebih besar dibandingkan dengan r
tabel pada taraf signifikansi 1 sebesar 0,230. Dengan demikian berarti bahwa variabel bebas penguasaan kosakata memberikan penafsiran
kemampuan membaca pemahaman. Untuk variabel prestasi belajar bahasa Indonesia mempunyai
korelasi dengan membaca pemahaman, korelasi tersebut diperoleh dari koefisien r hitungan sebesar 0,678 dan harga ini lebih besar dibandingkan
dengan r tabel pada taraf signifikansi 1 sebesar 0,230. Dengan demikian berarti bahwa variabel bebas prestasi belajar bahasa Indonesia
memberikan penafsiran kemampuan membaca pemahaman. Variabel–variabel bebas secara bersama-sama mempunyai korelasi
dengan variabel kemampuan membaca pemahaman, korelasi tersebut diperoleh dari koefisien r hitungan sebesar 0,789 dan harga ini lebih besar
dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 1 sebesar 0,230. Dengan demikian berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama
masih memberikan penafsiran kepada kemampuan membaca pemahaman.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil analisis data, uji kelinieran dan keberartian regresi yang telah dilakukan secara rinci dengan bantuan program SPSS 11.0 for window,
serta dari penafsiran pengujian hipotesis semuanya diterima. Temuan ini mengandung arti bahwa secara umum terdapat hubungan yang positif antara
penguasaan kosakata dan prestasi belajar bahasa Indonesia dengan kemampuan membaca pemahaman, baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama simultan pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi.
Hasil analisis dan pengujian hipotesis tersebut akan dibahas dan diuraikan sebagai berikut:
Pertama, hasil analisis yang berkenaan dengan hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan membaca pemahaman. Terdapat
hubungan yang positif antara kedua variabel tersebut mengandung arti bahwa makin baik penguasaan kosakata, makin baik pula kemampuan membaca
pemahamannya. Dengan derajat kadar r hitung sebesar 0,690 lebih besar daripada r tabel sebesar 0,230 dengan taraf signifikansi 1. Dengan harga F
sebesar 95,420 dan besar sumbangannya 47,6. Karena itu penelitian ini menyimpulkan bahwa penguasaan kosakata berpengaruh secara signifikan
terhadap kemampuan membaca pemahaman. Kedua, mengenai hasil analisis yang berkaitan dengan hubungan
antara prestasi belajar bahasa Indonesia dan kemampuan membaca
pemahaman. Terdapat hubungan yang positif antara kedua variabel tersebut mengandung arti bahwa makin baik prestasi belajar bahasa Indonesia, makin
baik pula kemampuan membaca pemahamannya. Dengan derajat kadar r hitung sebesar 0,678 lebih besar daripada r tabel sebesar 0,230 dengan taraf
signifikansi 1. Dengan harga F sebesar 89,090 dan besar sumbangannya 45,9. Karena itu penelitian ini menyimpulkan bahwa prestasi belajar bahasa
Indonesia berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan membaca pemahaman.
Ketiga, berkenaan dengan hubungan antara kedua variabel bebas secara bersama-sama dengan kemampuan membaca pemahaman. Terdapat
hubungan yang positif antara penguasaan kosakata, prestasi belajar bahasa Indonesia secara bersama-sama dengan kemampuan membaca pemahaman,
mengandung arti bahwa makin baik penguasaan kosakata dan prestasi belajar bahasa Indonesia makin baik pula kemampuan membaca pemahamannya.
Dengan derajat kadar r hitung sebesar 0,789 lebih besar daripada r tabel sebesar 0,230 dengan taraf signifikansi 1. Dengan harga F sebesar 85,822
dan besar sumbangannya 62,3. Karena itu penelitian ini menyimpulkan bahwa penguasaan kosakata dan prestasi belajar bahasa Indonesia secara
bersama-sama memberikan
sumbangan secara
signifikan terhadap
kemampuan membaca pemahaman.
C. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini telah diupayakan sebaik mungkin dengan menggunakan prosedur metode ilmiah. Akan tetapi sebaik apapun metode
yang digunakan, tidak tertutup kemungkinan adanya kesalahan, karena sadar bahwa peneliti adalah manusia biasa yang tidak terlepas dari kekeliruan,
kekurangan , dan keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain, pertama, dalam
penelitian ini yang menjadi responden hanya siswa dengan perbandingan sampel yang relatif kecil, sehingga untuk mendapatkan data yang lebih
komprehensif tentang penguasaan kosakata, prestasi belajar bahasa Indonesia, dan kemampuan membaca pemahaman jumlah sample harus diperluas agar
informasi yang diperoleh lebih memadai. Kedua, data untuk mengungkap penguasaan kosakata dan
kemampuan membaca pemahaman diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden dengan tanpa sarat, tanpa sanksi. Ada
kemungkinan responden menjawab kuesioner dengan tidak sebenarnya, karena itu untuk mengantisipasi hal ini diusahakan dengan meminta responden
untuk menjawab sejujurnya. Ketiga, waktu yang digunakan untuk mengisi kuesioner sangat
singkat, hanya diberikan pada saat siswa istirahat, sementara jumlah item dari masing-masing insrumen cukup banyak , dan dapat menimbulkan kejenuhan
dari responden, sehingga konsentrasi untuk menjawab kuesioner tidak maksimal.
Dengan adanya keterbatasan tersebut, perlu dikembangkan dan diperbaharui hal-hal yang belum dianggap tepat, dan juga untuk menemukan
temuan baru yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan