18
2. Earning Management
a. Definisi Earning Management
Para manajer memiliki fleksibilitas untuk memilih beberapa altematif dalam mencatat transaksi, sekaligus memilih opsi-opsi yang
ada dalam perlakuan akuntansi. Fleksibilitas ini digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengelola laba. Perilaku manajemen
yang mendasari
lahirnya manajemen
laba adalah
perilaku opportunistic manajer dan efficient contracting. Sebagai perilaku
opportunistic, manajer memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapai kontrak kompensasi dan hutang dan political cost Scott, 2006.
Widyanindyah 2001 membagi definisi earning management menjadi dua, yaitu:
1 Definisi Sempit Earning management dalam hal ini hanya berkaitan dengan
pemilihan metode akuntansi. Earning management dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai prilaku manajer untuk bermain
dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earning.
2 Definisi Luas Earning management merupakan tindakan manajer untuk
meningkatkanmengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan
19 peningkatanpenurunan profitabilitas ekonomis jangka panjang unit
tersebut.
b. Karakteristik Earning Management
Menurut Widyanindyah 2001, earning management dapat dilakukan dengan berbagai pola yang berbeda, yaitu :
1 Taking a bath, yaitu dengan mengakui biaya yang akan ditanggung pada periode yang akan datang saat periode berjalan.
2 Income minimization. Pola ini mungkin dipilih manajer perusahaan karena nampak secara politis perusahaan selalu mendapatkan
keuntungan yang besar. Pola ini dilakukan saat perusahaan tidak ingin menanggung biaya politis akibat keuntungan besar yang
diperolehnya. 3 Income maximization. Manajer memilih pola ini karena
keinginannya untuk mendapatkan bonus dari laba besar yang dilaporkannya di laporan keuangan perusahaan.
4 Income smoothing. Pola ini dipilih oleh manajer karena mereka cenderung memilih untuk melaporkan tren perubahan laba yang
stabil daripada laba yang meningkat dan menurun secara drastis. Salah satu teknik untuk meratakan laba adalah dengan mengurangi
nilai persediaan dan aset lain perusahaan yang diperoleh pada saat akuisisi yang akan menghasilkan laba tinggi ketika aset tersebut
dijual kemudian.
20
c. Faktor Determinan Earning Management
Scott 2006 berpendapat bahwa beberapa faktor yang dapat memotivasi manajer melakukan manajemen laba antara lain sebagai
berikut: 1 Rencana bonus bonus scheme.
Para manajer yang bekerja pada perusahaan yang menerapkan rencana bonus akan berusaha mengatur laba yang dilaporkannya
dengan tujuan dapat memaksimalkan jumlah bonus yang akan diterimanya.
2 Kontrak utang jangka panjang debt covenant. Ini menyatakan bahwa semakin dekat suatu perusahaan kepada
waktu pelanggaran perjanjian utang maka para manajer akan cenderung untuk memilih metode akuntansi yang dapat
memindahkan laba periode mendatang ke periode berjalan, dengan harapan dapat mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami
pelanggaran kontrak utang. 3 Motivasi politik political motivation.
Ini menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan dengan skala besar dan industri strategis cenderung menurunkan laba guna
mengurangi tingkat visibilitas-nya, terutama pada saat periode kemakmuran yang tinggi. Upaya ini dilakukan dengan harapan
memperoleh kemudahan serta fasilitas dari pemerintah.
21 4 Motivasi perpajakan taxation motivation.
Ini menyatakan bahwa perpajakan merupakan salah satu motivasi mengapa perusahaan mengurangi laba yang dilaporkan. Tujuannya
adalah dapat meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar. 5 Pergantian CEO ChicExecutive Officer.
Biasanya CEO yang akan pensiun atau masa kontraknya menjelang berakhir akan melakukan strategi memaksimalkan jumlah
pelaporan laba, guna meningkatkan jumlah bonus yang akan mereka terima. Hal yang sama akan dilakukan oleh manajer
dengan kinerja yang buruk. Tujuannya adalah menghindarkan diri dari pemecatan sehingga mereka cenderung untuk meminimalkan
jumlah laba yang dilaporkan. 6 Penawaran saham perdana initial public offering.
Menyatakan bahwa pada awal perusahaan menjual sahamnya kepada publik, informasi keuangan yang dipublikasikan dalam
prospektus merupakan sumber informasi yang sangat penting. Informasi ini penting karena dapat dimanfaatkan sebagai sinyal
kepada investor potensial terkait dengan nilai perusahaan. Guna mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh para investor maka
manajer akan berusaha untuk menaikkan jumlah laba yang dilaporkan.
22
3. Corporate Governance