47 Maka, hipotesisnya adalah:
H
1
:  ketujuh  variabel  independen  kepemilikan  institusional –  proxy
mekanisme corporate governance – X
1
, kepemilikan manajerial – proxy
mekanisme  corporate  governance –  X
2
,  komisaris  independen –  proxy
mekanisme corporate governance – X
3
, komite audit – proxy mekanisme
corporate governance – X
4
, kualitas audit – proxy mekanisme corporate
governance –  X
5
,  earning  management  X
6
,  dan  ukuran  perusahaan X
7
, secara simultan, berpengaruh terhadap nilai perusahan.
2. Pengaruh  Mekanisme  Corporate  Governance  terhadap  Nilai
Perusahaan
Mekanisme  corporate  governance  dalam  penelitian  ini  diproksikan dengan  kepemilikan  institusional,  kepemilikan  manajerial,  komisaris
independen, komite audit, dan kualitas audit. a.
Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan
Nasution  dan  Setiawan  2007  menemukan  bahwa  kepemilikan institusional  yang  tinggi  membatasi  manajer  untuk  melakukan
pengelolaan  laba  earning  management.  Apabila  pengelolaan  laba tersebut  efisien  maka  kepemilikan  institusional  yang  tinggi  akan
meningkatkan  pengelolaan  laba.  Namun,  apabila  pengelolaan  laba yang  dilakukan  perusahaan  bersifat  oportunis  maka  kepemilikan
institusional  yang  tinggi  akan  mengurangi  earning  management. Pengurangan  praktek  earning  management  yang  dilakukan  oleh
manajer  tersebut  secara  otomatis  akan  berimbas  terhadap  nilai
48 perusahaan  karena  laba  yang  dilaporkan  dalam  laporan  keuangan
perusahaan  tidak  bersifat  semu  dan  dapat  dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah: H
2
: kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
b. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan
Nasution  dan  Setiawan  2007  yang  menyatakan  bahwa kepemilikan  manajerial  merupakan  salah  satu  mekanisme  yang  dapat
membatasi  perilaku  opportunistic  manajer  dalam  bentuk  earning management.  Wedari  2004  menyatakan  bahwa  kepemilikan
manajerial  juga  memiliki  motif  lain.  Mengacu  pada  teori  menyatakan kepemilikan manajerial dapat berfungsi sebagai  mekanisme  corporate
governance  sehingga  dapat  mengurangi  tindakan  manajer  dalam memanipulasi laba, hal ini berarti kepemilikan manajerial berhubungan
negatif  terhadap  earning  management.  Pengurangan  praktek  earning management  yang  dilakukan  oleh  manajer  tersebut  secara  otomatis
akan berimbas terhadap  nilai  perusahaan karena  laba  yang dilaporkan dalam  laporan  keuangan  perusahaan  tidak  bersifat  semu  dan  dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah:
H
3
: kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai  perusahan.
49
c. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan
Hasil  penelitian  Dechow  et  al  1996  menunjukkan  bahwa perusahaan  memanipulasi  laba  bersih  kemungkinannya  apabila
memiliki dewan komisaris yang didominasi oleh manajemen dan lebih besar  kemungkinannya  memiliki  Chief  Executive  Officer  CEO  yang
juga  merangkap  sebagai  Chairman  of  Board.  Penerapan  good corporate governance diyakini akan membatasi pengelolaan laba yang
oportunis  oleh  manajer  perusahaan.  Oleh  sebab  itu  dengan  penerapan good  corporate  governance  yang  baik  maka  akan  memperkecil
kemungkinan  earning  management  dilakukan.  Sehingga  peningkatan komisaris independen dalam perusahaan dapat meminimalkan tindakan
manjemen  laba  yang  dilakukan  oleh  manajer.  Tindakan  manajemen laba  yang  dapat  diminimalkan  akan  berpengaruh  terhadap  kualitas
laporan  keuangan  yang  dapat  dipertanggung  jawabkan  kebenarannya dan  tidak  menyesatkan  penggunanya  yang  akan  berimbas  pada  nilai
perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah:
H
4
: komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahan.
d. Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan
Komite  audit  merupakan  komite  yang  dibentuk  oleh  dewan direksi  yang  bertugas  melaksanakan  pengawasan  independen  atas
proses  laporan  keuangan  dan  audit  ekstern.  Dalam  hal  pelaporan keuangan,  peran  dan  tanggungjawab  komite  audit  adalah  memonitor
50 dan  mengawasi  audit  laporan  keuangan  dan  memastikan  agar  standar
dan kebijaksanaan keuangan yang berlaku terpenuhi, memeriksa ulang laporan  keuangan  apakah  sudah  sesuai  dengan  standar  dan
kebijksanaan  tersebut  dan  apakah  sudah  konsisten  dengan  informasi lain  yang  diketahui  oleh  anggota  komite  audit,  serta  menilai  mutu
pelayanan dan kewajaran biaya yang diajukan auditor eksternal. Dengan demikian, komite audit dalam perusahaan dapat menjadi
salah  satu  upaya  dalam  mengurangi  kecurangan  dalam  penyajian laporan  keuangan  sehingga  komite  audit  diharapkan  dapat
meningkatkan  pengawasan  terhadap  tindakan  manajemen  yang  dapat melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan yang mempengaruhi
integritas laporan keuangan Astria, 2011. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah:
H
5
: komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
e. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Nilai Perusahaan
Pengguna laporan keuangan memiliki kecenderungan untuk lebih mempercayai  laporan  keuangan  yang  diaudit  oleh  kantor  akuntan
publik ber-reputasi tinggi karena lebih menjanjikan dalam hal kualitas audit yang diharapkan. Salah satu proksi yang lazim digunakan dalam
menjelaskanmengukur kualitas tersebut adalah dengan menyandarkan standar  kompetensi  dan  independensi  kantor  akuntan  publik  tersebut
kepada  besar  ukuran  perusahaan  audit  kantor  akuntan  publik. Perusahaan  audit  dengan  reputasi  tinggi  tersebut  cenderung  akan
51 memberikan  perhatian  yang  lebih  mengenai  reputasi  mereka.  Karena
itu,  dapat  diduga  bahwa  klien  kantor  akuntan  publik  yang  lebih  kecil danatau  tidak  bereputasi  tinggi  berpotensi  lebih  tinggi  dalam
melakukan  praktek  earning  management  dalam  perusahaan  karena dengan  menggunakan  jasa  perusahaan  audit  ber-reputasi  tinggi  akan
bernilai  resiko  bagi  manajemen  yang  melakukan  praktek  manajemen laba tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisnya adalah: H
6
: kualitas audit berpengaruh terhadap nilai perusahan.
3. Pengaruh Earning Management terhadap Nilai Perusahaan