UIN Syarif Hidayatullah
meningkatnya polaritas pelarut Gandjar Rohman, 2007 : Johnson Stevenson,
1991.
Fase gerak yang paling sering digunakan untuk pemisahan dengan fase terbalik adalah campuran larutan bufer dengan metanol atau campuran air dengan
asetonitril. Untuk pemisahan dengan fase normal, fase gerak yang paling sering digunakan adalah campuran pelarut-pelarut hidrokarbon dengan pelarut yang
terklorisasi atau menggunakan pelarut-pelarut jenis alkohol. Pemisahan dengan fase normal ini kurang umum dibanding dengan fase terbalik Gandjar
Rohman, 2007.
2.8 Metode Validasi
Validasi metode analisis menurut United States Pharmacopeia USP dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis yang dilakukan akurat, spesifik,
reprodusibel dan tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis.
2.8.1 Akurasi
Akurasi adalah kedekatan hasil penetapan yang diperoleh dengan hasil sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai hasil perolehan kembali dari analit yang
ditambahkan. Untuk pengujian senyawa obat, akurasi diperoleh dengan membandingkan hasil rujukan dengan bahan rujukan standar. Syarat akurasi yang
baik yaitu 98-102. ℎ
� = ℎ �
� � ���ℎ �
Harmita, 2006 : JohnsonStevenson, 1991.
2.8.2 Linearitas
Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon yang secara langsung atau dengan bantuan transportasi matematik yang baik,
proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Rentang metode adalah pernyataan batas terendah dan tertinggi analit yang sudah ditunjukkan dapat
ditetapkan dengan kecermatan, keseksamaan dan linearitas yang dapat diterima. Dalam prakteknya, digunakan satu seri larutan yang berbeda
konsentrasinya antara 50-150 kadar analit dalam sampel. Didalam pustaka,
UIN Syarif Hidayatullah
sering ditemukan rentang konsentrasi yang digunakan antara 0-200, jumlah sampel yang dianalisis sekurang-kurangnya delapan buah sampel.
� =
�
Sxo : Standar deviasi dari fungsi
Parameter lain yang harus dihitung adalah simpangan baku residual Sy � =
√ Σ � − � −
Dimana Y
1
: a+bx Harmita, 2006