UIN Syarif Hidayatullah
4.2.3 Akurasi
Uji Akurasi dilakukan pada 3 konsentrasi sampel, yaitu pada 1 µgmL, 3 µgmL dan 5 µgmL dilakukan sebanyak 3 kali untuk masing-masing konsentrasi.
Untuk pengujian senyawa obat, akurasi diperoleh dengan membandingkan hasil rujukan dengan bahan rujukan standar. Syarat akurasi yang baik yaitu 98-102.
Hasil uji rata-rata dapat dilihat pada tabel 4.4 dan data hasil percobaan selengkapnya
tercantum pada lampiran 17 halaman 56.
Tabel 4.4 Hasil Uji Akurasi
Keterangan: Rata-rata diperoleh dari 3 data
Uji Akurasi dilakukan untuk mengetahui kedekatan hasil penetapan yang diperoleh dengan hasil sebenarnya. Akurasi diperiksa dengan membandingkan
konsentrasi standar glimepirid yang di dapat dengan konsentrasi standar glimepirid sesungguhnya dikalikan dengan 100. Nilai uji akurasi pada konsentrasi 1 µgmL
berkisar 99,139, konsentrasi 3 µgmL berkisar 98,712 , dan pada konsentrasi 5 µgmL berkisar 100,629. Sehingga, dapat dikatakan bahwa hasil uji akurasi ini
telah memenuhi persyaratan.
4.2.4 Penetapan Kadar
Penetapan kadar bertujuan untuk menjamin efikasi, keamanan dan mutu obat yang beredar. Penetapan kadar ini merupakan salah satu syarat yang ditetapkan
dalam Farmakope Indonesia V. Menurut Farmakope Indonesia edisi V, tablet glimepirid mengandung tidak kurang dari 90 dan tidak lebih dari 110,0 dari
jumlah yang tertera pada etiket. Dari hasil penetapan kadar pada tabel 4 dapat dilihat bahwa semua tablet glimepirid baik generik maupun generik bermerek memenuhi
persyaratan Farmakope Indonesia Edisi V. C
µgmL Rata-rata
Puncak µAU Rata-rata Uji
Akurasi RSD
1 0,334
99,14±0,45 1,358
3 0,662
98,71±0,61 0,924
5 1,006
100,63±0,42 0,419
UIN Syarif Hidayatullah
Tabel 4.5 Data Hasil Penetapan Kadar Tablet Glimepirid
Merk Kadar
Rata-rata RSD
Generik 99,34
98,19±1,02 1,09
97,39 97,83
Generik Bermerek A 98,85
99,69±1,55 1,55
101,48 98,74
Generik Bermerek B 97,71
98,92±1,07 1,09
99,32 99,74
Generik Bermerek C 100,83
101,79±0,87 0,81
102,03 102,52
Dari tabel 4.3 terlihat bahwa kadar glimepirid dalam tablet berkisar antara 98,19 sampai 101,79 dimana kadar terendah diperoleh pada tablet glimepirid
generik dan kadar tertinggi pada tablet glimepirid generik bermerek C. Data kadar tablet dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 58 dan contoh perhitungan dapat
dilihat pada lampiran 27 halaman 77.
4.3 Uji Disolusi
4.3.1 Panjang Gelombang Maksimum dalam Medium Fosfat pH 7,8
Panjang gelombang maksimum dari standar glimepirid dalam medium fosfat pH 7,8 terdeteksi pada 225,8 nm. Menurut Induri M. et al 2011, glimepirid dalam
dapar fosfat memberikan panjang gelombang maksimum 225 nm. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia edisi V 2015 dan USP 2010, glimepirid dalam
dapar fosfat memberikan panjang gelombang maksimum 228 nm. Jika merujuk pada FI V dan USP, maka panjang gelombang yang diperoleh mengalami pergeseran
batokromik sebesar 3,4 nm. Pergeseran tersebut dapat terjadi karena adanya pengaruh dari pelarut yang digunakan. Pada FI V atau USP sebelum glimepirid
standar dilarutkan dalam medium fosfat pH 7,8, standar glimepirid dilarutkan terlebih dahulu di dalam campuran asetonitril:air 90:10, sedangkan pada Induri M.
et al., glimepirid standar dilarutkan terlebih dahulu di dalam campuran metanol:NaOH 70:30. Dan jika merujuk pada Induri M. et al., maka panjang
gelombang yang diperoleh mengalami pergeseran batokromik sebesar 0,8 nm. Hal