Uji Organoleptis Uji Kekerasan

29 UIN Syarif Hidayatullah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Evaluasi Sifat Fisik Tablet Glimepirid

4.1.1 Hasil Uji Organoleptis

Pada pemeriksaan fisik berupa organoleptis tablet diamati secara visual. Keempat sampel tablet memiliki warna, bentuk dan cetakan yang berbeda-beda. Namun apabila dilihat dari sisi rabaan, keempat sampel tablet memiliki permukaan yang halus tidak ada permukaan yang berlubang ataupun cacat. Tabel 4.1 Hasil Uji Organoleptis

4.1.2 Kekerasan Tablet

Tablet yang baik harus cukup keras untuk dapat tahan, tidak pecah dan tidak rapuh selama proses pengemasan, distribusi, penyimpanan, hingga saat digunakan. Untuk itu, dilakukan uji kekerasan tablet. Berdasarkan literatur, kekerasan tablet yang dianggap baik ialah minimal 4-10 Kg Sulaiman, 2007. Uji kekerasan dilakukan terhadap keempat sampel yang masing-masingnya menggunakan 10 tablet uji. Pada tablet glimepirid generik bermerek B memiliki nilai kekerasan di bawah persyaratan, yaitu 2,34 Kg. Ketiga sampel lain memiliki kekerasan rata-rata yang berkisar antara 4,46 - 8,35 Kg, sehingga dapat dikatakan bahwa ketiganya memenuhi persyartan uji kekerasan. Sampel Warna Homogenitas Bentuk Bundar, permukaan ratacembung Cetakan Garis patah, tanda, logo pabrik Generik Hijau muda, homogen Bulat, permukaan rata Garis patah ditengah, logo pabrik DX GL Generik bermerek A Hijau muda, homogen Oval, permukaan cembung Garis patah ditengah, logo pabrik LAPI Generik bermerek B Hijau muda, homogen Oval, permukaan rata Garis patah, logo pabrik KALBE Generik bermerek C Merah muda, homogen Oval, permukaan rata Garis patah ditengah, tanda pabrik NMM UIN Syarif Hidayatullah Tabel 4.2 Hasil Uji Kekerasan Tablet Sampel Bobot rata-rata mg Kekerasan Kg Generik 168,55 4,46 Generik Bermerek A 171,00 7,33 Generik Bermerek B 51,12 2,34 Generik Bermerek C 170,42 8,35 Menurut Lachman dkk 1994, perbedaan kekerasan dapat terjadi karena beberapa faktor seperti perbedaan tekanan kompresi yang diberikan atau perbedaan massa granul yang mengisi die pada saat pencetakan tablet. Selain itu, berbedanya nilai kekerasan juga dapat diakibatkan oleh variasi jenis dan jumlah bahan tambahan yang digunakan pada formulasi. Bahan pengikat adalah contoh bahan tambahan yang bisa menyebabkan meningkatnya kekerasan tablet bila digunakan terlalu banyak.

4.1.3 Keseragaman Kandungan