UIN Syarif Hidayatullah
Tabel 4.2 Hasil Uji Kekerasan Tablet
Sampel Bobot rata-rata
mg Kekerasan
Kg Generik
168,55 4,46
Generik Bermerek A 171,00
7,33 Generik Bermerek B
51,12 2,34
Generik Bermerek C 170,42
8,35
Menurut Lachman dkk 1994, perbedaan kekerasan dapat terjadi karena beberapa faktor seperti perbedaan tekanan kompresi yang diberikan atau perbedaan
massa granul yang mengisi die pada saat pencetakan tablet. Selain itu, berbedanya nilai kekerasan juga dapat diakibatkan oleh variasi jenis dan jumlah bahan tambahan
yang digunakan pada formulasi. Bahan pengikat adalah contoh bahan tambahan yang bisa menyebabkan meningkatnya kekerasan tablet bila digunakan terlalu banyak.
4.1.3 Keseragaman Kandungan
Hasil uji Keseragaman kandungan menunjukkan bahwa sepuluh tablet generik, generik bermerek A, B, dan C memiliki kadar yang masuk dalam
persyaratan keseragaman kandungan yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia V yaitu kadar glimepirid terletak antara 90 hingga 110 dari yang tertera pada etiket,
dan simpangan baku rekatif tidak lebih dari 6.
Tabel 4.3 Hasil Uji Keseragaman Kandungan Tablet Glimepirid Generik dan
Generik Bermerek No
Kadar Generik
Generik Bermerek A
Generik Bermerek B
Generik Bermerek C
1 99,16
100,40 99,80
100,59 2
97,41 96,24
100,10 98,61
3 97,79
100,00 98,83
102,82 4
100,10 100,67
100,82 103,54
5 102,39
99,32 98,31
103,33 6
96,94 99,42
95,06 98,31
7 99,53
101,98 98,08
99,69 8
98,62 99,63
99,76 99,36
9 96,55
103,10 99,36
101,12 10
98,20 98,01
99,51 100,98
Rata- rata
98,67±1,73 99,88±1,92
98,90±1,60 100,83±1,90
RSD 1,75
1,92 1,61
1,89
UIN Syarif Hidayatullah
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil uji keseragaman kandungan tablet glimepirid yang paling besar yaitu tablet glimepirid generik bermerek C
sebesar 100,83±1,90, disusul dengan tablet glimepirid generik A sebesar 99,88±1,92, kemudian tablet glimepirid generik B sebesar 98,90±1,60 dan yang terakhir tablet
glimepirid generik sebesar 98,67±1,73. Hal ini berarti bahwa baik tablet glimepirid generik maupun generik bermerek semuanya memenuhi persyaratan Farmakope
Indonesia edisi V. Uji keseragaman kandungan ini dilakukan karena jumlah zat aktif tablet
glimepirid kurang dari 50 mg per tablet atau kurang dari 50 dari bobot satuan sediaan, sehingga dapat menjamin bahwa setiap tablet mengandung jumlah zat aktif
sesuai spesifikasi dengan variasi yang kecil dalam batch. Selain itu, untuk memastikan apabila uji disolusi memberikan hasil yang tidak semestinya hal itu
bukan dikarenakan jumlah kadar dari zat aktif yang dikandung dalam masing-masing tablet.
4.2 Penetapan Kadar
4.2.1 Penentuan Panjang
Gelombang pada
Medium Fase
Gerak Metanol:Fosfat
Penentuan panjang gelombang maksimum dalam medium fase gerak metanol:fosfat terdeteksi pada panjang gelombang 254 nm. Menurut Kumar et al.,
dalam medium fase gerak metanol:fosfat glimepirid memberikan panjang gelombang maksimum 254 nm. Hal ini sesuai dengan rujukan yang digunakan dalam
penelitian. Panjang gelombang maksimum dipilih karena pada panjang gelombang tersebut zat akan memberikan respon yang maksimum, terutama apabila konsentrasi
analit yang akan dianalisis kecil konsentrasinya.
4.2.2 Kurva Kalibrasi
Kurva kalibrasi standar glimepirid dalam fase gerak metanol:dapar fosfat 75:25 dihasilkan garis lurus dengan koefisien korelasi r sebesar 0,9996, nilai
tersebut memenuhi syarat linearitas yaitu r ≥ 0,999 Synder, Kirkland dan Glajch, 1997. Persamaan regresi linear yang diperoleh adalah y = 0,1665x + 0,1686.
Berdasarkan persamaan y = a + bx, maka diperoleh nilai a intercept = 0,1686 dan b slope = 0,1665.