Penentuan Panjang Kurva Kalibrasi

UIN Syarif Hidayatullah Tabel 4.6 Data Hasil Uji Disolusi Tablet Glimepirid Generik dan Generik Bermerek Waktu Jumlah Kumulatif Tablet Glimepirid yang Terlepas Generik Generik Bermerek A Generik Bermerek B Generik Bermerek C 30” 30,21 23,31 27,58 19,36 1’ 52,97 48,10 49,23 40,46 2’ 67,24 67,93 65,56 65,60 3’ 78,27 81,78 79,00 80,35 5’ 83,12 87,15 85,85 90,51 10’ 89,39 94,51 91,09 97,3 15’ 93,79 96,34 95,17 98,75 20’ 95,25 97,55 96,02 99,11 Dari tabel 4.5 dapat dilihat baha persen kumulatif yang terlepas pada menit ke-15 untuk tablet glimepirid generik sebesar 93,79, tablet glimepirid generik bermerek A sebesar 96,34, tablet glimepirid generik bermerek B sebesar 95,17 dan tablet generik glimepirid C sebesar 98,75. Tablet glimepirid generik bermerek C memiliki persen kumulatif yang paling besar yaitu 99,11 dibandingan dengan tablet lainnya. Jika dilihat dari kecepatan melarutnya, pencapaian Q + 5 yaitu 80 + 5 dari tablet tersebut berbeda-beda. Tablet glimepirid generik pada menit ke- 10, sedangkan tablet glimepirid generik bermerek A, B dan C pada menit ke 5. Gambar grafik persen kumulatif rata-rata dari hasil uji disolusi tablet glimepirid generik dan generik bermerek dapat dilihat pada gambar 4.1: Gambar 4.1 Profil Disolusi Tablet Glimepirid Generik dan Generik Bermerek 20 40 60 80 100 120 5 10 15 20 25 Kadar Pelepasan Tablet Waktu Menit Tablet Generik Tablet Generik Bermerek A Tablet Generik Bermerek B Tablet Generik Bermerek C UIN Syarif Hidayatullah Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa semua tablet glimepirid telah terlarut dan melepaskan bahan aktifnya dalam 15 menit. Waktu yang diperlukan setiap tablet glimepirid untuk terlarut dan melepaskan bahan akifnya sebanyak 50 berbeda- beda. Pada tablet glimepirid generik melepaskan 50 kadar aktifnya pada menit ke- 1, sedangkan tuntuk tablet glimepirid generik bermerek A, B dan C pada menit ke-2. Secara farmasetik jika dilihat dari profil disolusi, keempat tablet memiliki pola profil disolusi yang sama dan berhimpitan. Laju disolusi tablet glimepirid yang paling cepat dapat memberikan timbulnya efek terapi yang cepat. Begitu pula sebaliknya, Laju disolusi yang membutuhkan waktu lebih lama akan memberikan efek terapi yang lama.

4.3.4 Analisa Statistik Disolusi Glimepirid

Hasil uji yang diperoleh kemudian dilakukan analisa statistik untuk melihat apakah terdapat perbedaan profil pelepasan glimepirid dari keempat merek obat. Analisa statistik dilakukan dengan membandingkan persen yang terdisolusi tiap waktunya. Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data persen kadar glimepirid yang terdisolusi terdistribu si normal p ≥ 0,05. Setelah dilakukan uji normalitas, dilakukan uji homogenitas. Hasil uji homogenitas menghasilkan data yang homogen untuk persen kadar glimepirid yang terdisolusi pada menit ke- 1, 2, 3, 10 dan 15 p ≥ 0,05, sedangkan untuk detik ke-30 dan menit ke- 5 dan 20 memiliki data persen kadar glimepirid yang tidak homogen p ≤ 0,05. Dengan demikian, data persen kadar glimepirid yang terdisolusi pada detik ke-30 dan menit ke-5 dan 20 tidak dapat dianalisis dengan menggunakan Anova, melainkan dilanjutkan dengan uji non-parametik Kruskal-Wallis. Data uji disolusi yang homogen kemudian dilanjutkan dengan menggunakan uji parametik one way anova. Hasil uji anova yang dilakukan terhadap persen kadar glimepirid yang terdisolusi tiap waktu menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 0, 05 p ≤ 0,05, yang artinya persen kadar yang terdisolusi tiap waktu dari ketiga merek obat memiliki perbedaan yang bermakna. Untuk mengetahui letak perbedaan tersebut, maka dilanjutkan uji DNT jenis LSD.