Pengaduk Bentuk Keranjang TINJAUAN PUSTAKA
UIN Syarif Hidayatullah
Larutan sampel: diambil sekitar 10 ml larutan uji dan dipindahkan ke tabung sentrifuge. Sentrifuge selama 5 menit pada 2500 rpm.
Dipipet 3,0 ml dari supernatan dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml, encerkan dengan larutan pengencer hingga garis tanda, dan
aduk. Sistem kromatografi yang digunakan dilengkapi dengan detektor UV 228 nm. Kolom: 4.0-mm × 12.5-cm; L1. Laju alir 1,0
mlmenit. Volume injeksi 50 µ L. b. Metode 2
Jika produk sesuai dengan tes ini, pada pelabelannya menunjukkan bahwa memenuhi disolusi USP metode 2. Medium: pH 7,8 dapar
fosfat tambahkan 250 mL 0,2 M Kalium fosfat ke dalam 223 ml 0,2 M NaOH, encerkan dengan aquadest hingga 1 L, adjust dengan
0,2 M NaOH atau asam fosfat hingga pH 7,8 ; 900 ml. Tipe pengaduk 2 dengan kecepatan 75 rpm selama 45 menit. Dapar pH
5,3: 4,0 gL amonium asetat dalam aquadest, adjust dengan asam asetat hingga pH mencapai 5,3. Fase gerak: asetonitril dan dapar
pH 5,3 1:1. Pengencer: metanol dan asetonitril 1:1. Larutan induk standar: 0,22 mgml glimepirid dalam pengencer. Larutan
standar: L1000 mgml dalam medium, dari larutan induk standar. Dimana L adalah berat mg tablet dalam label. Dari larutan uji
diambil beberapa ml larutan kemudian disaring dengan penyaring yang cocok. Sistem kromatografi yang digunakan dilengkapi
dengan detektor UV 225 nm. Kolom: 4.6-mm × 10-cm; 5- µm; L1. Laju alir 1,3 mlmenit. Volume injeksi 100 µL.
2. Induri M., et al dalam Journal of Chemistry Dalam jurnal ini uji disolusi dilakukan dengan menggunakan medium 900
ml dapar fosfat pH 7,8. Tipe pengaduk 2 dengan kecepatan 75 rpm selama 30 menit. Larutan induk standar: 10,0 mg standar dimasukkan ke dalam labu ukur
100 ml, sejumlah 30 ml NaOH ditambahkan kedalam labu dan sonikasi. Tambahkan metanol hingga garis tanda. Larutan sampel: Dari larutan uji diambil
beberapa ml larutan kemudian diencerkan dengan medium disolusi. Absorbansi
UIN Syarif Hidayatullah
diamati di spektrofotometri UV-VIS yang diukur pada panjang gelombang 225 nm.