46
Gambar 12 Indeks mortalitas tutupan karang di lokasi penelitian.
Nilai indeks mortalitas tertinggi terdapat di stasiun 3 Pulau Kambing yaitu dengan nilai indeks mortalitas sebesar 0,53 dan terendah di stasiun 4 Hansisi.
Secara umum dengan nilai indeks mortalitas di lokasi penelitian berkisar antara 0,00-0,53 hal ini menunjukan bahwa tidak ada perubahan yang berarti
bagi karang hidup, sehingga terumbu karang di lokasi penelitian masih mampu pulih kembali bila tekanan yang menyebabkan kerusakan terumbu karang dapat
diperkecil. Berbagai upaya pengawasan yang intensif dan penegakan hukum yang tegas terhadap cara-cara penangkapan ikan yang bersifat destructive
pengeboman sangat diperlukan untuk melindungi kawasan terumbu karang di Teluk Kupang serta upaya revitalisasi Kawasan Teluk Kupang sebagai kawasan
Taman Wisata Laut dengan membuat batas-batas yang jelas zonasi pada zona konservasiinti, zona penyangga dan zona pemanfaatan.
4.4 Kondisi Ikan Karang dan Kerapu
4.4.1 Kondisi Ikan Karang
Dari hasil visual sensus di lokasi penelitian dari 9 stasiun terdapat 37 famili ikan karang, 234 spesies ikan karang dan 2.110 individu ikan karang, dengan
tingkat keanekaragaman ikan karang menurut Indeks Shannon sebesar 4,75. Hal ini menunjukan bahwa ikan karang di lokasi penelitian termasuk kategori
- 0,10
0,20 0,30
0,40 0,50
0,60
ST1 ST2
ST3 ST4
ST5 ST6
ST7 ST8
ST9 In
de ks
m o
rt al
it as
Stasiun penelitian
47 keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu tiap jenis tinggi, kestabilan
komunitas tinggi dan tekanan ekologi yang rendah. Dari 2.110 jumlah individu ikan karang yang tercatat selama penelitian ada 5 kelompok terbesar ikan karang
yang mendominasi di tempat penelitian, yaitu ikan dari famili Pomacentridae 855 individu, Labridae 308 individu, Chaetodone 181 individu, Acanthuridae 147
individu dan Caesionidae 134 individu. Gambar 13 adalah jumlah dan komposisi dari 5 kelompok terbesar ikan karang hasil visual sensus di lokasi
penelitian.
Gambar 13 Jumlah dan komposisi dari 5 kelompok terbesar ikan karang yang mendominasi di lokasi penelitian.
Berdasarkan gambar 13 terlihat jelas bahwa ikan famili Pomacentridae ditemukan dalam jumlah yang sangat besar hal ini disebabkan dari sifat ikan
famili Pomacentridae mempunyai sifat yang mudah beradaptasi pada kondisi lingkungan yang berbeda serta ikan famili ini termasuk ikan omnivore yaitu
pemakan semua jenis yaitu memakan berbagai jenis invertebrata, zooplankton dan alga Fishbase 2010, sehingga sangat mungkin ikan ini ditemukan dalam jumlah
besar. Labridae sebagai kelompok kedua terbesar ditemukan umumnya menyukai
struktur terumbu karang yang kompleks yang mampu menyediakan tempat tinggal bagi berbagai ukuran dan kelompok invertebarta. Labridae umumnya sebagai
karnivor dengan memakan hewan-hewan invertebrata seperti krustase, dan molluska serta ikan-ikan kecil Fishbase 2010.
20 40
60 80
100 120
140 160
180
Chaetodone Acanthuridae Pomacentridae Caesionidae
Labridae ST 1
ST 2 ST 3
ST 4 ST 5
ST 6 ST 7
ST 8 ST 9
48 Chaetodontidae sebagai kelompok terbesar ketiga diketahui memiliki
berbagai variasi makanan mulai dari karang, plankton, invertebarata, spons dan berbagai jenis alga Fishbase 2010, sehingga famili ikan ini ditemukan hampir di
semua stasiun penelitian. Acanthuridae merupakan kelompok terbesar keempat dari ikan karang yang
ditemukan di lokasi penelitian. Kelompok ikan ini merupakan ikan herbivore karena memakan alga yang menutupi batuan dan karang di dasar perairan. Adanya
alga di terumbu karang dapat mendukung ikan-ikan herbivore Fishbase 2010. Caesionidae sebagai kelompok terbesar kelima yang ditemukan selama
penelitian merupakan ikan jenis plaktivore yaitu ikan pemakan jenis plankton zooplankton Kuiter 1992 dan ikan ini ditemukan dalam jumlah besar karena
sifatnya yang schooling bergerombol dalam mencari makan. Terumbu karang merupakan suatu ekosistem unik perairan tropis dengan
tingkat produktifitas dan keanekaragaman biota yang sangat tinggi. Peranan biofisik ekosistem terumbu karang sangat beragam, diantaranya sebagai tempat
tinggal, tempat berlindung, tempat mencari makan dan berkembang biak bagi beragam biota laut, di samping berperan sebagai penahan gelombang dan ombak
serta sebagai penghasil sumberdaya hayati yang bernilai ekonomis tinggi. Ikan karang adalah salah satunya. Terumbu karang mendukung keanekaragaman yang
tinggi pada komunitas ikan karang. Struktur komunitas dapat ditujukan pada struktur biologi dari suatu komunitas, yang meliputi komposisi jenis, kelimpahan,
perubahan temporal dan hubungan antar spesies dalam suatu komunitas. Secara umum, ikan karang akan menyesuaikan pada lingkungannya. Setiap
spesies memperlihatkan preferensikecocokan habitat yang tepat yang diatur oleh kombinasi faktor ketersediaan makanan, tempat berlindung dan variasi parameter
fisik. Sejumlah besar spesies ditemukan pada terumbu karang adalah refleksi langsung dari besarnya kesempatan yang diberikan habitat Allen Steene 1996
in httpwww.goblue.or.id.
49
4.4.2 Kondisi Ikan Kerapu