Gambaran nyeri paska operasi yang dirasakan ibu terhadap pemberian

spinal cukup bervariasi, sebanyak 33,9 menyusui kurang dari 3 jam setelah persalinan sedangkan 66,1 menyusui lebih dari 3 jam setelah persalinan. Efek anastesi dapat menyebabkan ibu mengantuk dalam waktu lama hal ini dapat menyebabkan ibu lebih berfokus pada dirinya sendiri Ewa,2015. Masa kerja anastesi sekitar 3-4 jam untuk anastesi epidural karena tidak menggunakan morfin dan 5-6 jam untuk anastesi total, efek samping lain dari anastesi juga dapat menyebabkan rasa sakit kepala setelah operasi Iis,2008. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani 2011 untuk pasien dengan anastesi regional lebih banyak menyusui pada hari pertama atau 3 jam post sectio caesarea dan minoritas pada hari keempat, hal ini terjadi karena ibu dengan anastesi regional masih bisa sadar untuk menyusui bayinya berbeda dengan ibu dengan anastesi total. Jenis persalinan juga dapat mempengaruhi proses IMD yaitu ibu yang melahirkan dengan normal akan lebih banyak melakukan IMD dibandingkan dengan ibu yang melahirkan dengan cara operasi disebabkan oleh kerja obat bius yang tidak hanya berpengaruh ke ibu namun juga ke janinnya sehingga dapat mengganggu kemampuan alami bayi untuk mencari dan menemukan sendiri payudara si ibu Roesli, 2012.

F. Gambaran kondisi bayi yang lahir terhadap pemberian ASI

Dari hasil yang didapat hanya ada 1,5 bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah sisanya lahir dalam keadaan baik sebanyak 98,5. Semua bayi yang lahir dengan kondisi berat badan lahir rendah mengalami penundaan dalam pemberian ASI, sedangkan untuk bayi yang lahir baik sebanyak 32,8 menyusui kurang dari 3 jam setelah persalinan dan 67,2 menyusui lebih dari 3 jam setelah persalinan. Penelitian yang sejalan dari Enih 2011 untuk bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram lebih banyak diberikan makanan pendamping lain selain ASI. Ibu yang memiliki bayi BBLR cenderung untuk tidak memberikan ASI ekslusif kepada bayinya. Ada beberapa alasan bayi tidak dapat diberikan ASI salah satunya yaitu bayi dengan BBLR berat badan lahir rendah di RSU Kabupaten Tangerang sendiri mempunyai kebijakan untuk tidak melakukan IMD pada bayi BBLR karena bayi BBLR dinilai terlalu lemah untuk menghisap langsung payudara ibu sehingga dibutuhkan bantuan ketika akan memberikan ASI Gibney, 2008. Bayi dengan kondisi asfiksia dan bayi dengan kelainan anatomi yang tidak langsung bisa menyusu pada ibu segera setalah persalinan karena harus segera mendapatkan penanganan medis segera. Penelitian yang dilakukan oleh Fadhilah 2015 persalinan dengan metode section caesarea lebih meningkatkan resiko terjadinya asfiksia pada bayi sebanyak 2 kali lipat dibandingkan dengan persalinan normal yang menyebabkan perlunya tindakan perawatan intensif untuk bayi dan juga dapat mengakibatkan keterpisahan antara ibu serta bayi yang membuat tertundanya proses pemberian ASI.

G. Gambaran pemberian ASI pada ibu rawat gabung: waktu dan cara

pemberian ASI Terdapat perbedaan kebijakan dari kedua rumah sakit yaitu rumah sakit kabupaten Tangerang yang menggabungkan ibu dan anak dalam satu ruangan yang sama sejak hari pertama jika tidak ada masalah pada ibu dan bayinya berbeda dengan rumah sakit lainnya yaitu rumah sakit swasta yang mengharuskan adanya rooming out bagi ibu dan bayi, hal ini disebabkan karena faktor kenyamanan dari pasien lain sehingga diberlakukan kebijakan bahwa bayi akan diantar ke ibu pada jam-jam tertentu untuk disusui dan akan dibawa kembali keruang bayi untuk di mandikan dan akan diberikan lagi ke ibu sesuai jadwal. Hal ini hanya berlaku pada pasien dengan kelas dua dan tiga untuk pasien di ruang kelas 1 dan vip diperbolehkan untuk rooming in. Dalam penelitian ibu yang tidak berada satu ruangan dengan bayi sejak hari pertama 66,7 tidak memberikan ASI nya dan ibu yang berada satu ruangan dengan bayinya 91,3 akan menyusui bayinya. Waktu pemberian ASI jika ibu berada satu ruangan akan menyusui sesuai keinginan dari bayi, sedangkan ibu yang tidak satu ruangan akan menyusui sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh rumah sakit. Rooming in juga akan mempengaruhi terhadap cara pemberian ASI, dalam penelitian jika ibu tidak satu ruangan maka hanya 38,2 yang memberikan ASI nya secara langsung dan jika satu