Lama dan Frekuensi Menyusui
untuk dihisap oleh bayi. Proses menyusui dapat menimbulkan rasa nyeri pada ibu dan membuat baik ibu maupun bayi, frustasi. Engorgement
harus diatasi secara agresif. Air susu mengandung faktor penghambat prolaktin. Setiap kali payudara penuh, kelenjar susu memperoleh pesan
untuk menurunkan produksinya. 2.
Puting yang terluka Puting susu dapat terasa nyeri pada beberapa hari pertama. Puting
yang terluka dapat di cegah atau dibatasi dengan mengambil posisi yang benar dan dengan menghindari engorgement sebelum hal ini terjadi.
Rasa nyeri ialah suatu tanda yang jelas bahwa intervensi perlu dilakukan.
3. Saluran yang tersumbat
Kadang-kadang saluran air susu tersumbat, menimbulkan nyeri di payudara, yang terlihat bengkak dan panas. Saluran yang tersumbat ini
dapat disebabkan oleh pengosongan payudara yang tidak baik, Pemakaian bra yang terlalu ketat, posisi menyusui yang tidak benar,
atau selalu menggunakan posisi yang sama. 4.
Afterpains Ibu yang menyusui dapat mengalami afterpains. Afterpains lebih
sering terjadi pada ibu multipara dari pada ibu primipara. Afterpains ini dapat cukup kuat sehingga ibu merasa tidak nyaman dan ketegangannya
dapat mengganggu pemberian makan pada bayi. Ibu dapat menemukan
adanya peningkatan jumlah aliran lokia jumlah aliran lokia akibat kontraksi rahim yang menimbulkan afterpains.
5. Persepsi tentang jumlah susu
Suplai air susu yang tidak cukup jarang menjadi masalah karena hisapan menstimulasi aliran susu, pemberian susu dalam waktu cukup
lama seharusnya dapat memberikan suplai susu dalam jumlah besar. 6.
Infeksi pada ibu Apabila ibu merasakan nyeri tekan pada payudara disertai demam dan
perasaan yang umum di alami saat mengalami flu, kemungkinan telah terjadi infeksi pada payudara.