pemberian makan memberikan bayi rasa puas. Pemberian makan yang cukup lama, untuk setidaknya membuat satu payudara menjadi lebih
lunak, memberi cukup kalori yang di butuhkan untuk meningkatkan berat badan, menjarangkan jarak antar menyusui dan mengurangi
pembentukan gas dan kerewelan bayi karena kandungan lemak yang lebih tinggi ini akan dicerna lebih lama Woolridge, Fisher, 1988.
Bayi baru lahir yang cukup bulan dan sehat memiliki tiga refleks yang diperlukan untuk membuat psoses menyusui berhasil: refleks rooting,
menghisap dan menelan. Akan tetapi, untuk menyusui secara efisien, beberapa bayi memerlukan latihan untuk mengoordinasi mengisap,
menelan dan bernapas.
C. Refleks Menyusui pada Ibu
Tiga refleks maternal utama sewaktu menyusui ialah sekresi prolaktin, ereksi puting susu dan refleks let-down. Prolaktin merupakan hormon
laktogenik yang penting untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu. Stimulus isapan bayi mengirim pesan ke hipotalamus yang merangsang
hipofisis anterior untuk melepas prolaktin, suatu hormon yang meningkatkan produksi susu oleh sel-sel alveolar kelenjar mamaria. Jumlah prolaktin yang
disekreksi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan besarnya stimulus isapan yaitu frekuensi, intensitas, dan lama bayi menghisap Garza,
Hopkinson, 1988; Lawrence, 1994; Worthington-Roberts, 1993.
Stimulus puting susu oleh mulut bayi menyebabkan ereksi. Refleks ereksi puting susu ini membantu mendorong susu melalui sinus-sinus
laktiferus ke pori-pori puting susu. Ejeksi susu dari alveoli dan duktus susu terjadi akibat refleks let-
down. Akibat stimulus isapan, hipotalamus melepas oksitosin dari hipofisis posterior. Stimulasi oksitosin membuat sel-sel mioepitel di sekitar alveoli di
dalam kelenjar mamaria berkontraksi. Kontraksi sel-sel yang menyerupai otot ini menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus dan masuk kedalam sinus-
sinus laktiferus, dimana susu tersedia untuk bayi Lawrence, 1994. Refleks let-down dapat dirasakan sebagai sensasi kesemutan atau
dapat juga ibu tidak merasakan sensasi apa pun. Tanda-tanda lain let-down adalah tetesan susu dari payudara sebelum bayi mulai memperoleh susu dari
payudara ibu dan susu menetes dari payudara lain yang tidak sedang dihisap oleh bayi. Kram uterus selama menyusui disebabkan oleh kerja oksitosin
terhadap uterus dan peningkatan perdarahan per vagina selama atau sesaat setelah menyusui. Banyak ibu mengalami refleks let-down hanya karena
berfikir tentang bayinya atau mendengar bayi lain menangis. Refleks let-down dapat terjadi selama aktivitas seksual karena oksitosin dilepas selama
orgasme. Kebanyakan ibu merasa sangat rileks atau mengantuk setelah mereka menyusui. Peningkatan rasa haus juga merupakan tanda bahwa proses
menyusui berlangsung baik.