kanan bagian dalam dengan posisi badan bayi menghadap badan ibunya. Tangan kanan memegang bokong dan paha bayi. Sangga payudara kanan
dengan tangan kiri, tetapi tidak di bagian yang hitam lalu sentuh mulut bayi dengan puting susu anda untuk memberi rangsangan, bila bayi membuka
mulut masukkan seluruh puting susu sebanyak mungkin sampai daerah areola tertutupi dan dekap bayi hingga ujung hidung bayi menyentuh payudara anda,
ibu jari menekan sedikit payudara sehingga bayi bayi dapat bernafas. Menyusui dapat terjadi kurang lebih 10-15 menit, lepaskan isapan bayi
dengan menekan dagunya atau memasukkan jari kelingking yang bersih ke sudut mulut bayi. Sebelum dilanjutkan dengan menyusu pada payudara lain,
sendawakan dahulu bayi agar tidak muntah dengan cara membuat posisi bayi menempel di pundak ibu Ida ayu, 2009.
H. Posisi dalam menyusui
1. Posisi menggendong atau cradle position
Letakkan kepala bayi di lekuk lengan.Pegang badan dan bokong bayi dengan tangan dan lengan anda. Bayi berbaring menghadap anda.
Payudara berada di depan muka bayi. Letakkan tangan bayi yang satu di belakang tubuh anda seperti posisi merangkul.
2. Posisi memegang kepala atau football position
Dengan cara meletakkan menyelipkan bayi pada lengan bawah seperti memegang bola football dengan kepala bayi berada pada tangan anda.
Ini adalah posisi yang baik untuk ibu dengan operasi Caesar atau bayi yang kecil. Posisi ini akan mengurangi tekanan pada bagian perut.
3. Posisi miring atau lie on your side
Posisi tubuh ibu miring ke satu sisi dengan bayi menghadap ibu berhadapan.Anda dapat menggunakan beberapa bantal untuk
menyokong kepala dan pundak anda.Posisi ini baik untuk ibu dengan operasi Caesar atau yang masih sulit untuk duduk.
Jadi memberikan ASI yang benar adalah dengan menggerakan badan bayi kearah payudara dengan posisi yang nyaman buat anda berdua
bukan dengan menggerakan payudara kearah tubuh bayi sehingga menyebabkan pundak dan punggung anda sakit.
Suririnah, 2009
I. Masalah Dalam Menyusui
Menurut Bobak 2005 ada beberapa macam masalah menyusui terkait dengan Ibu yang dapat menghambat dalam pemberian ASI yaitu:
1. Pembengkakan Payudara ENGORGED
Pembekakan engorgement ialah respons payudara terhadap hormon- hormon laktasi dan adanya air susu. Payudara membengkak dan
menekan saluran air susu, sehingga bayi tidak memperoleh air susu. Rasa nyeri dapat menjalar ke aksila. Payudara biasanya terasa keras,
tegang, dan panas akibat adanya peningkatan suplai darah dan kulit dapat terlihat tegang dan licin berkilat. Keadaan ini mebuat puting sulit
untuk dihisap oleh bayi. Proses menyusui dapat menimbulkan rasa nyeri pada ibu dan membuat baik ibu maupun bayi, frustasi. Engorgement
harus diatasi secara agresif. Air susu mengandung faktor penghambat prolaktin. Setiap kali payudara penuh, kelenjar susu memperoleh pesan
untuk menurunkan produksinya. 2.
Puting yang terluka Puting susu dapat terasa nyeri pada beberapa hari pertama. Puting
yang terluka dapat di cegah atau dibatasi dengan mengambil posisi yang benar dan dengan menghindari engorgement sebelum hal ini terjadi.
Rasa nyeri ialah suatu tanda yang jelas bahwa intervensi perlu dilakukan.
3. Saluran yang tersumbat
Kadang-kadang saluran air susu tersumbat, menimbulkan nyeri di payudara, yang terlihat bengkak dan panas. Saluran yang tersumbat ini
dapat disebabkan oleh pengosongan payudara yang tidak baik, Pemakaian bra yang terlalu ketat, posisi menyusui yang tidak benar,
atau selalu menggunakan posisi yang sama. 4.
Afterpains Ibu yang menyusui dapat mengalami afterpains. Afterpains lebih
sering terjadi pada ibu multipara dari pada ibu primipara. Afterpains ini dapat cukup kuat sehingga ibu merasa tidak nyaman dan ketegangannya
dapat mengganggu pemberian makan pada bayi. Ibu dapat menemukan