Faktor bayi TINJAUAN PUSTAKA

3. Dampak dari persalinan Sectio Caesarea

Dampak kesehatan pasca operasi ini cukup berat seperti infeksi, perdarahan, luka pada organ, komplikasi dari obat bius bahkan kematian Iis, 2008. Persalinan ini juga membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama karena efek pembiusan epidural pada tubuh bagian bawah. Oleh karena itu, ibu perlu satu-dua hari untuk bisa bangun dan berjalan dengan normal hal ini dapat mempengaruhi waktu pemberian ASI selain itu persalinan dengan operasi juga lebih mahal dibandingkan dengan persalinan normal Nia, 2011. Kecenderungan waktu recovery yang lebih lama membuat sebuah permulaan hubungan lekat antara ibu dan bayi tidak maksimal. Hal itu bukanlah sebuah awal yang baik untuk memulai hubungan dengan si kecil. Efek anastesi yang menyebabkan ibu mengantuk dalam waktu yang cukup lama serta rasa sakit pada luka bekas operasi bisa jadi membuat perhatian ibu lebih diarahkan untuk pemulihan diri sendiri ketimbang pada bayi mungilnya. Ada juga yang melaporkan bahwa ASI baru akan keluar setelah tiga atau lima hari karena adanya keterpisahan antara ibu dan bayi Nia, 2011. Penelitian sejalan yang dilakukan oleh Desmawati 2013 mengemukakan bahwa ada hubungan antara rooming in dengan kecepatan pengeluaran ASI dimana ibu yang melakukan roomingin kontinu pengeluaran ASI dapat keluar dalam waktu 23 jam dibanding intermiten yang 48 jam. Luka bekas operasi juga dapat menyebabkan ibu tidak leluasa menggendong dan menyusui bayi meskipun rasa sakitnya berangsur akan hilang, tetapi masih diperlukan obat anti sakit untuk itu. Ibu juga tidak diperbolehkan mengangkat benda-benda yang terlalu berat selama periode waktu tertentu. Semakin tinggi nyeri yang dialami ibu post partum sectio caesarea, semakin lambat pengeluaran ASI. Bayi yang disusui dengan gerakan menghisap yang berirama akan merangsang saraf yang terdapat di dalam glandula pituitari posterior. Rangsang refleks ini akan mengeluarkan oksitosin dari pituitari posterior yang menyebabkan sel-sel mioepitel di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam pembuluh darah. Refleks ini dapat dihambat oleh adanya rasa sakit, misalnya nyeri pada jahitan bekas operasi Nia, 2011. Efek lainnya pada ibu adalah pada proses kelahiran selanjutnya. Ibu yang pada persalinan pertama melahirkan secara operasi harus membatasi jumlah kelahiran, yaitu maksimum empat anak dan jarak antar anak minimum dua tahun. Selain itu melahirkan secara normal setelah melahirkan secara caesar pada proses persalinan yang pertama dapat berbahaya bagi ibu karena dapat memicu timbulnya kerusakan di otak ibu apabila dilakukan sebelum jangka waktu dua tahun Nia, 2011. Efek bagi bayi yang lahir dengan operasi cenderung membuat nafasnya cepat dan tidak teratur, karena bayi tidak mengalami tekanan