Gambaran jenis anastesi yang dipakai saat operasi terhadap pemberian

ruangan sebanyak 61,8 akan memberikan ASI nya secara langsung. Untuk semua ibu yang tidak menyusui langsung tidak berada satu ruangan yang sama dengan bayi. Hal ini sejalan dengan penelitian Desmawati 2013 bahwa Ibu dan bayi yang tidak satu ruangan dapat menyebabkan Ibu tidak dapat menyusui bayinya sedini mungkin dan setiap saat atau kapan saja saat dibutuhkan berbeda dibandingkan ibu yang satu ruangan dengan bayi dari hari pertama kelahiran. Kondisi ibu post sectio caesarea juga menyulitkan ibu jika harus mengunjungi tempat perawatan bayi jika hendak menyusui, ibu juga bisa memberikan ASI lewat botol dan diberikan ke pertugas sebagai alternatif jika tidak satu ruangan dengan bayi.

H. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang dimiliki diantaranya: 1. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Ada beberapa responden yang kuesionernya dibacakan oleh peneliti. Alasan kuesioner yang dibacakan karena dengan pertimbangan ibu-ibu sehabis melahirkan dan mempunyai bayi akan sulit mengisi kuesionernya sendiri. 2. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan pengembangan dari kuesioner sebelumnya dan tinjauan pustaka yang telah dibuat, sehingga terdapat beberapa pertanyaan yang memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang belum mencukupi. 3. Semua pertanyaan skala nyeri yang diukur pada hari ketiga sehingga bisa terjadi bias karena responden bisa saja lupa dengan skala nyeri pada hari pertama dan kedua. 4. Pertanyaan alasan dilakukan operasi mengambil data dari responden namun tidak dilakukan pengecekan kembali di rekam medis. 5. Pertanyaan tentang Inisiasi Menyusui Dini diukur dengan cara menanyakan langsung ke responden dengan tidak dilakukannya observasi langsung. 79

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Gambaran pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini IMD pada ibu sectio caesarea di kedua rumah sakit mayoritas responden tidak melakukan atau salah dalam melakukan IMD sebanyak 73,8 dan untuk yang melakukan dengan benar sebanyak 26,2. 2. Gambaran waktu pertama kali ibu menyusui bayinya di kedua rumah sakit sebanyak 32,3 memberikan ASI kurang dari 3 jam setelah persalinan, 29,2 menyusui pada 3-24 jam setelah persalinan, 27,7 menyusui untuk pertama kalinya pada hari kedua dan 10,8 menyusui untuk pertama kalinya pada lebih dari hari kedua setelah persalinan. 3. Gambaran nyeri paska operasi yang dirasakan ibu terhadap pemberian ASI sebanyak 15,4 ibu merasa nyeri yang dialami paska operasi mengganggu dalam pemberian ASI namun mayoritas ibu yaitu sebanyak 84,6 tidak merasa nyeri yang mereka alami paska operasi mengganggu dalam pemberian ASI. Nyeri paska operasi yang dirasakan ibu pada hari pertama lebih banyak merasakan nyeri skala berat yaitu sebanyak 52,3 sedangkan yang mengalami nyeri skala sedang sebanyak 40 dan nyeri skala rendah sebanyak 7,7. Untuk skala nyeri yang dirasakan dihari kedua mayoritas responden merasakan nyeri skala sedang yaitu sebanyak 67,7, untuk