Gambaran pemberian ASI pada ibu rawat gabung: waktu dan cara

nyeri skala ringan sebanyak 18,5 dan paling sedikit responden mengalami nyeri skala berat sebanyak 13,8. Untuk mayoritas nyeri yang dirasakan pada hari ketiga adalah nyeri sedang yaitu sebanyak 52,3, lalu nyeri skala ringan sebanyak 46,2 dan sedikit responden yang merasakan nyeri skala berat di hari ketiga sebanyak 1,5. 4. Gambaran pengeluaran ASI tertinggi terjadi pada hari pertama yaitu sebanyak 50,8, sedangkan sebanyak 29,2 ibu mengaku ASI nya keluar pada hari kedua dan 20 ASI nya keluar pada lebih dari hari kedua setelah persalinan. 5. Gambaran jenis anastesi yang dipakai saat operasi terhadap pemberian ASI yaitu anastesi terbanyak yang dipakai oleh ibu adalah anastesi spinal yaitu sebanyak 95,4 sedangkan hanya 4,6 ibu yang menggunakan anastesi total saat persalinan. Hal ini mengganggu dalam pemberian ASI seperti responden dengan anastesi total akan menyusui lebih dari 3 jam setelah persalinan dan untuk yang dilakukan anastesi spinal lebih banyak juga menyusui lebih dari 3 jam yaitu 66,1 hanya sedikit yang menyusui kurang dari 3 jam setelah persalinan yaitu 33,9. 6. Gambaran kondisi bayi yang lahir dalam kondisi BBLR cenderung disusui lebih dari 3 jam setelah persalinan sedangkan yang lahir dalam kondisi baik sebagian besar menyusui lebih dari 3 jam setelah persalinan yaitu 67,2 namun masih ada yang menyusui kurang dari 3 jam sebanyak 32,8. 7. Gambaran pemberian ASI pada ibu yang dirawat gabung ditemukan mayoritas ibu yang satu ruangan akan menyusui bayinya yaitu 91,3 sedangkan yang tidak menyusui 8,7 untuk ibu yang tidak satu ruangan dengan bayi akan menyusui sebanyak 33,3 namun lebih banyak yang tidak menyusui yaitu sebanyak 8,7. Waktu menyusui ibu yang satu ruangan dengan bayi akan menyesuaikan dengan keinginan bayi untuk menyusu yaitu sebanyak 100 sedangkan untuk yang tidak satu ruangan akan menyusu sesuai jadwal yang diberikan oleh rumah sakit yaitu sebanyak 100 dan ibu akan menyusui secara langsung jika berada satu ruangan dengan bayi yaitu sebanyak 61,8 sedangkan yang menyusui langsung tapi tidak satu ruangan sebanyak 38,2. Untuk semua ibu yang menyusui secara tidak langsung tidak berada satu ruangan dengan bayinya.

B. Saran

1. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya dalam program Inisiasi Menyusui Dini dan dapat menjadi pertimbangan rumah sakit dalam membuat kebijakan rooming in bagi ibu dan bayi. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan jumlah sampel dan populasi yang lebih besar dan tidak terbatas pada saat responden berada di rumah sakit namun juga saat responden sudah kembali ke rumah, agar dapat mengamati pemberian ASI ekslusif ataupun pemberian makanan pendamping air susu ibu MPASI.