Regresi Linier Berganda Penelitian Terdahulu

26 4. Erosi • Timbulnya landslide yang diakibatkan oleh terkontrolnya daerah terbangun dan penggundulan hutan. • Kerusakan tepi sungai diakibatkan oleh tak terawasinya aktivitas pelayaran sungai. 5. Sumber daya alam • Surutnya sumber daya air tanah dan penipisan tanah dikarenakan terlalu padatnya daerah terbangun dan rusaknya sumber daya mata air. • Bahaya kebakaran disebabkan oleh wisatawan yang tidak bertanggung jawab. 6. Dampak visual • Daerah terbangun yang tidak asri disebabkan oleh kurangnya perencanan dan pengawasan. • Pemandangan kumuh yang disebabkan oleh sampah dan kurangnya kesadaran akan kebersihan.

2.9 Regresi Linier Berganda

Lind et al. 2008 menyatakan regresi digunakan untuk menunjukkan hubungan antara 2 variabel yang menunjukkan pola keseluruhan dari variabel terikat Y terhadap suatu variabel bebasvariabel penjelas X. Gurajati 1998 mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan the explained variable dengan satu atau dua variabel yang menerangkan the explanatory. Pada regresi terdapat hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen merupakan variabel penjelas sedangkan variabel dependen merupakan variabel yang terikat 27 yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Jika variabel bebas hanya satu, maka analisis regresi tersebut disebut regresi sederhana. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis tersebut disebut regresi linier berganda. Persamaan model regresi linier berganda secara umum dituliskan sebagai berikut Lind et al, 2008 : Y β X β X β X … β X ε dimana : Y = fungsi linier dari beberapa peubah bebas X 1 , X 2 , …, X k , dan komponen sisaan ε error i = nomor pengamatan dari 1 sampai N untuk data populasi, atau sampai n untuk data contoh sample. X ki = pengamatan ke-i untuk peubah bebas X k . Β k = intersep model regresi. Menurut Juanda 2009, model regresi linier berganda didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut : a. Spesifikasi model ditetapkan seperti dalam persamaan umum regresi linier berganda. b. Peubah X k merupakan peubah non-statistik fixed, artinya sudah ditentukan, bukan peubah acak. Selain itu, tidak ada hubungan linier sempurna antar peubah bebas X k . c. Komponen sisaan εi mempunyai nilai harapan sama dengan nol, dan ragam konstanta untuk semua pengamatan i. E ε i = 0 dan Var ε i = σ 2 . d. Tidak ada hubungan atau tidak ada korelasi antar sisaan sehingga Cov ε i , ε j = 0, untuk i ≠ j. e. Komponen sisaan menyebar normal. 28

2.10 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai dampak ekonomi wisata terhadap masyarakat telah dilakukan oleh beberapa peneliti, namun penelitian mengenai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan pengembangan taman wisata masih sedikit dilakukan karena hasilnya akan berbeda untuk tempat dan waktu yang berbeda. Penelitian Wijaya 2007 mengenai kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat dari adanya perkembangan pariwisata. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat pesisir Desa Gili Indah, Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian ini kesempatan kerja yang mampu diserap dari adanya kegiatan pariwisata di Gili Indah sebanyak 4.320 orang di tahun 2005 dan proyeksi pada tahun 2006 dan 2007 masing-masing sebanyak 4.427 dan 4.533 orang. Nilai multiplier tenaga kerja tahun 2005 adalah sebesar 75,28 sehingga pertumbuhan tenaga kerja pada tahun 2005, yaitu sebesar 104 orang telah memberikan kesempatan kerja pada sektor lainnya sebesar 7.800 orang. Analisis aspek mikroekonomi masyarakat memperoleh hasil yaitu pariwisata mempengaruhi pendapatan masyarakat pesisir Desa Gili Indah Z=-6,401, akan tetapi tidak mempengaruhi pendapatan riil masyarakat Z=-0,361. Secara sosial budaya, masyarakat pesisir Desa Gili Indah berada pada tingkat sikap apathy, yaitu sikap masyarakat yang menerima wisatawan sebagai suatu yang lumrah dan hubungan antara masyarakat dengan wisatawan didominasi oleh hubungan komersil. Penelitian Rischa 2010. Penelitian tersebut mengenai analisis faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan wisata dan dampak ekonomi kawasan wisata galunggung Tasikmalaya. Hasil penelitian mengenai dampak ekonomi kawasan wisata terhadap masyarakat menunjukkan perubahan pendapatan terbesar sebagai dampak ekonomi langsung kawasan wisata galunggung dirasakan oleh 29 tukang ojek dengan peningkatan pendapatan Rp 1.076.000,00 per bulan. Penyerapan tenaga kerja tertinggi terdapat pada kelompok pekerjaan pemilik warung di kawasan gunung galunggung yaitu sebesar 39,91 dari total tenaga kerja. Penelitian-penelitian terdahulu pada intinya membahas hal yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Adapun penelitian yang dimaksud adalah mengenai dampak pengembangan wisata terhadap masyarakat. Hal yang membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian pada kawasan ini merupakan penelitian yang mengkaji wisata alam yang dikembangkan di kawasan lindung dengan konsep perpaduan keindahan alam dan sumber air panas alami yang dimanfaatkan untuk pengobatan dimana kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang selain berfungsi sebagai tempat wisata juga berfungsi sebagai kawasan lindung. 30

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1