58 memiliki pendapatan antara Rp 460.000,00 – Rp 850.000,00 sebanyak 5 orang
8 dan responden yang memiliki pendapatan antara Rp 2.020.000,01 – Rp 2.410.000,00 sebanyak 3 orang 5. Pendapatan pada penelitian ini adalah
pendapatan yang diperoleh masyarakat selama satu bulan. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa pendapatan responden masih tergolong rendah.
Berikut Tabel 7 yang menunjukkan karakteristik responden berdasarkan tingkat pendapatan.
Tabel 7. Data Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan
No Tingkat Pendapatan per bulan
Jumlah Responden Frekuensi Persentase
1. Rp 460.000,00 – Rp 850.000,00
5 8
2. Rp 850.000,01 – Rp 1.240.000,00
25 42
3. Rp 1.240.000,01 – Rp 1.630.000,00
18 30
4. Rp 1.630.000,01 – Rp 2.020.000,00
9 15
5. Rp 2.020.000,01 – Rp 2.410.000,00
3 5
Jumlah 60
100 Sumber: Data Primer, diolah 2011
6.2 Estimasi Pendapatan dan Perubahan Pendapatan Masyarakat Akibat
Pengembangan Wisata Keberadaan suatu kawasan wisata telah memberikan perubahan terhadap
masyarakat, salah satunya adalah perubahan yang berdampak pada ekonomi masyarakat. Terkait dengan pernyataan Spillane 1994 mengenai dampak positif
pengembangan pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yaitu pariwisata merupakan industri padat karya, karena tenaga kerja sulit digantikan
dengan modal atau peralatan. Oleh karena itu, pariwisata merupakan sumber pokok dari pekerjaan regional sehingga menciptakan pekerjaan bagi masyarakat.
Berdasarkan pernyataan Spillane 1994 tersebut, saat ini pariwisata menjadi salah satu sektor andalan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
khususnya masyarakat sekitar kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Penelitian ini mengestimasi besarnya kontribusi perubahan pendapatan
59 masyarakat di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar sebagai dampak
ekonomi yang dirasakan masyarakat. Perubahan
tingkat pendapatan
masyarakat dianalisis dengan cara mengurangi tingkat pendapatan masyarakat dari dan tanpa adanya kawasan
Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Jika pendapatan rata-rata masyarakat meningkat karena adanya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar, berarti
kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar memberikan dampak positif terhadap masyarakat, begitupun sebaliknya. Rumus yang digunakan untuk melihat
perubahan pendapatan rata-rata dapat dilihat pada Bab 4.4.2.1. Berikut Tabel 8 yang menunjukkan perubahan tingkat pendapatan masyarakat Taman Wsata Alam
Gunung Pancar karena adanya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar.
Tabel 8. Perubahan Pendapatan Rata-rata Masyarakat Tanpa dan Adanya Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar 2011
No Kelompok
Pekerjaan Pendapatan
rata-rata perbulan
rupiah [Tanpa TWA]
Pendapatan rata-rata
perbulan
rupiah ‘Present
value’ [Tanpa
TWA] Pendapatan rata-
rata perbulan rupiah
[dari adanya TWA]
Perubahan Pendapatan
rupiahbln Perubahan
Pendapatan rupiahbln
setelah ‘Present
value’
1. Penjaga karcis
1.250.000 1.815.500,64 1.375.000
125.000 -440.500,64 2. Pedagang
1.011.000 1.468.376,92 1.096.000
85.000 -372.376,92 3.
Penjaga taman
575.000 835.130,29 1.212.500
637.500 377.369,70 4.
Buruh wisata 611.538,46
888.198,77 919.230,77
307.692,30 31.031,99
5. Security
1.116.666,67 1.621.847,24 1.450.000
333.333,33 -171.847,24 6. Warung
1.312.500 1.906.275,67 1.312.500
0 -593.775,67 7.
Tukang ojek 1.558.333,33
2.263.324,13 1.594.444,44
36 111.11 -668.879,69
8. Supir angkot
1.900.000 2.759.560,97 2.125.000
225.000 -634.560,97 Total peningkatan pendapatan rata-rata
perbulan 218.704,59 -309.192,43
Sumber : Dikumpulkan oleh Penulis dari Survei, 2011
Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa pengembangan wisata di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar berkontribusi terhadap perubahan
pendapatan masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil yang diperoleh, terjadi perubahan pendapatan rata-rata perbulan adalah Rp 218.704,59,00. Setelah
dilakukan perhitungan ke dalam present value, perubahan pendapatan rata-rata
60 masyarakat menjadi Rp -309.192,43,00. Berdasarkan perhitungan present value,
pendapatan rata-rata masyarakat mengalami penurunan. Hal tersebut karena berdasarkan nilai nominal pendapatan masyarakat meningkat namun secara riil
tidak. Berdasarkan nilai riil, kenaikan upah yang meningkat namun adanya kenaikan inflasi sebesar kenaikan upah, maka sesungguhnya daya beli dengan
kenaikan upah sama saja karena harga barang rata-rata juga naik. Hal tersebut juga menunjukkan nilai kesejahteraan yang menurun.
Penelitian yang dilakukan terhadap perubahan pendapatan ini diasumsikan mulai tahun 2006. Oleh karena itu, pendapatan tanpa adanya Taman Wisata Alam
Gunung Pancar dilakukan perhitungan ke dalam present value dengan suku bunga rata-rata bank sebesar 7,75 Bank Indonesia, 2011
8
. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 8 jenis pekerjaan. Perubahan
pendapatan rata-rata yang mengalami peningkatan dirasakan oleh kelompok pekerjaan sebagai penjaga taman yaitu sebesar Rp 637.500,00. Peningkatan yang
cukup besar ini disebabkan sebagian besar masyarakat yang berada pada kelompok pekerjaan ini awalnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Selain itu, setelah
dilakukan perhitungan ke dalam present value, perubahan pendapatan kelompok pekerjaan ini sebesar Rp 377.369,70,00.
Perubahan pendapatan rata-rata yang mengalami peningkatan juga dirasakan oleh kelompok pekerjaan sebagai buruh wisata sebesar
Rp 307.692,30,00 disusul oleh kelompok pekerjaan security sebesar Rp 333.333,33,00. Perubahan pendapatan pada kelompok supir angkot sebesar
8
http:www.bi.go.idwebidMoneterBI+RateData+BI+Rate [25 Oktober 2011 pukul 12.30]
61 Rp 225.000,00, penjaga karcis sebesar Rp 125.000,00, pedagang sebesar
Rp 85.000,00, dan tukang ojek sebesar Rp 36.111,11,00. Kelompok pekerjaan warung tidak merasakan perubahan pendapatan atau nol. Setelah dilakukan
perhitungan ke dalam present value, perubahan pendapatan masing-masing kelompok pekerjaan tersebut sebesar Rp 31.031,99,00, Rp -171.847,24,00,
Rp -634.560,97,00, Rp -477.421,05,00, Rp -440.500,64,00, Rp -372.376,92,00, Rp -668.879,69,00 dan Rp -593.775,67,00. Berdasarkan perhitungan ke dalam
present value menunjukkan terjadinya nilai negatif.
Secara keseluruhan, hampir semua jenis kelompok pekerjaan mengalami perubahan pendapatan yang mengalami peningkatan namun kelompok pekerjaan
warung menjadi satu-satunya kelompok pekerjaan yang tidak mengalami perubahan pendapatan. Hal tersebut karena pada kelompok pekerjaan ini
persaingan semakin kuat. Banyaknya warung menjadikan kelompok pekerjaan ini harus bersaing satu sama lain. Selain itu, modal yang harus dikeluarkan oleh
kelompok warung untuk belanja menjadi alasan mereka merasa pendapatan yang mereka peroleh selama ini sama saja. Hal tersebut terkait dengan adanya tingkat
inflasi yang juga mempengaruhi pendapatan mereka. Berdasarkan perhitungan present value
, perubahan pendapatan kelompok pekerjaan ini memperoleh hasil sebesar Rp -593.775,67,00. Artinya nilai negatif menunjukkan penurunan nilai
nominal uang yang sesungguhnya. Berdasarkan
perhitungan present value,
sebagian besar pendapatan masyarakat sesungguhnya mengalami penurunan. Hal ini terkait dengan logika
dasar uang nilai riil dan nominal. Sebagian besar orang cenderung memperhatikan nilai nominal daripada nilai riil. Ini mengakibatkan perekonomian
62 menjadi tidak seimbang. Jika seorang pekerja menerima kenaikan upah sebesar
10, namun tingkat inflasi tahun tersebut juga sebesar 10, maka sebenarnya daya belinya dengan upah sebelum kenaikan 10 karena harga barang rata-rata
juga naik 10. Namun, pekerja tersebut akan senang karena mengira upahnya telah naik padahal daya beli riilnya tetap sama.
Perbedaaan pendapatan rata-rata masyarakat juga akan terlihat berdasarkan proporsi pendapatan yang diperoleh dengan adanya kawasan Taman
Wisata Alam Gunung Pancar terhadap pendapatan total. Pengamatan proporsi pendapatan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui apakah dengan adanya
keberadaan kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar menjadikan pendapatan dalam masyarakat menjadi usaha pokok, cabang usaha atau hanya sebagai usaha
sambilan. Berikut Tabel 9 menyajikan proporsi pendapatan masyarakat karena adanya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar.
Tabel 9. Proporsi Pendapatan Rata-rata Masyarakat dengan Adanya Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar Terhadap
Pendapatan Total 2011
Pendapatan Rata-rata rupiah bln No
Kelompok Pekerjaan
Pendapatan dari adanya TWA
rupiah Pendapatan
total perbulan rupiah
Persentase
1. Penjaga karcis
1.250.000 1.375.000
90 2. Pedagang
1.011.000 1.096.000
92 3. Penjaga
taman 575.000
1.212.500 47
4. Buruh wisata
611.538,46 919.230,76
66 5.
Security 111.666,66
1.450.000 77 6. Warung
1.312.500 1.312.500
100 7. Tukang
ojek 1.558.333,33 1.594.444,33
97 8. Supir
angkot 1.900.000
2.125.000 89
Sumber : Dikumpulkan oleh Penulis dari Survei, 2011
Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa proporsi pendapatan rata-rata masyarakat dengan adanya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar paling besar
dirasakan oleh kelompok pekerjaan warung yang mencapai 100 sehingga dapat
63 dikatakan sebagai pendapatan pokok. Persentasi proporsi sebesar 100 yang
diperoleh kelompok pekerjaan ini sesuai dengan pernyataan Soehadji 1995 dalam Soetanto 2002 yang menyatakan bahwa usaha yang mendatangkan
proporsi pendapatan lebih dari 70-100 disebut sebagai usah pokok. Selain itu, pernyataan tersebut juga diperkuat dengan pernyataan Spillane 1994 yang
menyatakan bahwa pengembangan pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yaitu pariwisata, merupakan industri padat karya, karena tenaga kerja
sulit digantikan dengan modal atau peralatan. Oleh karena itu, pariwisata merupakan sumber pokok dari pekerjaan regional sehingga menciptakan
pekerjaan bagi masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dari jenis pekerjaan, kelompok ini menyatakan bahwa pekerjaan ini memang pekerjaan pokok mereka.
Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar waktu mereka digunakan dan dihabiskan untuk bekerja di sekitar kawasan wisata bahkan pada kelompok
pekerjaan warung menjadikan warungnya sebagai tempat tinggal. Selain kelompok tersebut, berdasarkan proporsi pendapatan dan
wawancara yang diperoleh, kelompok pekerjaan penjaga karcis, pedagang, tukang ojek, supir angkot, security, buruh wisata dan penjaga taman juga memperlihatkan
kelompok tersebut menjadikan kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar sebagai pendapatan pokok. Kelompok pekerjaan ini memang tidak mencapai
100 karena pada kelompok ini memiliki sumber pendapatan lain yang proporsinya jauh lebih kecil diluar wisata. Sumber pendapatan lain oleh kelompok
pekerjaan ini adalah bertani. Secara umum perubahan dari aspek ekonomi yang dirasakan oleh
masyarakat dengan adanya pengembangan kawasan Taman Wisata Alam Gunung
64 Pancar menunjukkan hasil yang positif. Adanya pengembangan kawasan Taman
Wisata Alam Gunung Pancar memberikan perubahan terhadap pendapatan masyarakat, walaupun belum terjadi secara optimal dan merata. Masyarakat yang
secara signifikan mengalami perubahan pendapatan akibat adanya pengembangan wisata adalah masyarakat kampung Cimandala, hal tersebut dikarenakan kampung
Cimandala terletak di dalam kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Berbagai dampak dan manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar kawasan
karena adanya pengembangan wisata dijadikan sebagai salah satu alternatif strategis untuk memperbaiki perekonomian masyarakat. Hal tersebut juga
didukung dari potensi alam yang terdapat di dalam kawasan. Potensi yang terdapat di dalam kawasan ini menjadikan kawasan ini ramai di kunjungi oleh
wisatawan.
6.3 Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan