Sejarah Status Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar

50 hanya menawarkan pemandangan indah saja, tetapi juga sarana olahraga bagi pengunjung yang ingin berolahraga atau menyalurkan hobinya dan pemandian air panas bagi pengunjung yang ingin berobat atau menjalankan terapi. Hal inilah yang menjadikan Taman Wisata Alam Gunung Pancar cukup banyak diminati oleh wisatawan.

5.2 Sejarah Status Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar

Gunung Pancar merupakan bagian kelompok Hutan Gunung Hambalang seluas 6.695,32 hektar yang berfungsi sebagai hutan produksi. Seiring waktu, kawasan ini berubah fungsi menjadi taman wisata alam dan disahkan oleh Menteri Pertanian tanggal 23 Maret 1976 dan pengelolaannya diserahkan kepada Perhutani. Taman Wisata Alam Gunung Pancar sebagai salah satu kawasan pelestarian alam ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 156Kpts-II1988 tanggal 21 Maret 1988 seluas 447,5 hektar. Taman Wisata Alam Gunung Pancar selain mempunyai fungsi sebagai sarana pendidikan dan penelitian dapat juga dikembangkan sebagai sarana rekreasi, khususnya rekreasi di alam terbuka. Guna mengoptimalkan fungsi Taman Wisata Alam Gunung Pancar, maka berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan Nomor 54Kpts-II1993 tanggal 8 Februari 1993 pengusahaan kawasan tersebut dipercayakan kepada PT Wana Wisata Indah WWI. PT Wana Wisata Indah memiliki hak Pengusahaan Pariwisata Alam di areal kawasan seluas 447,5 hektar. Sebelum dikembangkan menjadi kawasan taman wisata alam, kawasan ini sudah dikenal dengan pemandian air panasnya. Pemandian air panas ini dikelola oleh masyarakat. Pemandian air panas ini sudah ada sejak tahun 1950, lalu pada 51 tahun 1983 masyarakat membuat kolam pemandian dan tahun 1990 dibukalah pemandian air panas tersebut untuk umum. Pada tahun tersebut harga tiket yang diberlakukan sebesar Rp 3.000,00orang. Berlakunya harga tiket sebesar Rp 3.000,00orang terjadi sampai tahun 1993. Sejak berkembangnya pemandian air panas di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar, menyebabkan banyaknya wisatawan yang berminat untuk mengunjungi kawasan ini sehingga pada tahun 1994-1997 harga tiket menjadi Rp 8.000,00orang. Setelah itu pada tahun 1998-sekarang terjadi kenaikan harga tiket yaitu sebesar Rp 10.000,00orang. Pemandian air panas ini terus dikembangkan dan sekarang telah didirikan pemandian air panas yang lebih eksklusif dengan fasilitas yang lebih modern. Harga tiket Pemandian air panas eksklusif ini sebesar Rp 100.000,00orang. Berkembangnya pemandian air panas ini juga menyebabkan berkembangnya kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Saat ini obyek wisata yang berkembang di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar tidak hanya pemandian air panas saja tetapi obyek wisata alam lain yang telah dikembangkan PT Wana Wisata Indah WWI selaku pengusaha pemanfaatan potensi hutan alam di Gunung Pancar di tahun 2006. Berbagai sarana dan prasarana mulai dikembangkan di tahun 2006 guna mengoptimalkan fungsi taman wisata alam ini. Pada tahun 2006 dibangun gerbang masuk kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Selanjutnya pada tahun 2008 dibuka objek wisata alam camping ground, flying fox, highrope dan lain sebagainya. Pada tahun 2009 dibangun 7 shelter tempat peristirahatan dan 6 buah lampu penerangan. Sarana dan 52 prasarana tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan serta mendukung kegiatan wisata dikawasan ini.

5.3 Potensi Kawasan