16 Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990, yang dimaksud
pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di
bidang tersebut. Pariwisata meliputi: semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata, pengusahaan obyek dan daya tarik wisata, seperti kawasan
wisata, taman rekreasi, peninggalan-peninggalan sejarah, museum, waduk, tata kehidupan masyarakat dan yang bersifat alamiah keindahan alam, gunung berapi,
danau, dan pantai, serta pengusahaan jasa dan sarana pariwisata.
2.2 Wisata Alam
Wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala
keunikan dan keindahan alam, di taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam PHKA, 2010. Selain itu, wisata alam adalah bentuk kegiatan
rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan
wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap
alam Anonymous, 1987
6
. Menurut Suswantoro 1997, wisata alam merupakan bentuk kegiatan
wisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan tata lingkungan. Sementara itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1994 Pasal 1
menyatakan bahwa wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
6
http:www.google.co.idhl=idsource=hpbiw=1144bih=642q=definisi+wisata+alamaq= faqi=aql=oq=fp=b982c502b59c367d http [ 18 Maret 2011 pukul 21.30].
17 menikmati pada keunikan dan keindahan alam, di taman nasional, taman hutan
raya, dan taman wisata alam. Sumberdaya alam yang dimaksudkan adalah sumberdaya alam yang berpotensi serta mempunyai daya tarik bagi wisatawan.
2.3 Taman Wisata Alam TWA
Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam PHKA, 2003a. Menurut PHPA
1996, fungsi TWA adalah sebagai kawasan perlindungan sistem penyangga kehidupan dan sebagai pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan, satwa, dan
keunikan alam. PHPA 1995 menyatakan, TWA dalam penyelenggaraannya harus
didasarkan atas kelestarian dan merupakan usaha konservasi terhadap flora, fauna serta ekosistemnya. Kehadiran pengunjung yang diharapkan sebagai sumber
pendapatan devisa dalam usaha pengembangan obyek wisata alam, perlu perhatian dan pengelolaan yang baik dan benar. Hal ini demi terselenggaranya
obyek-obyek alamiah secara lestari dan tidak mengalami gangguan dan kerusakan.
2.4 Wisatawan