21
2.6 Pengembangan Pariwisata Alam
Pengembangan pariwisata alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam, termasuk pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam
ODTWA serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut dengan memperhatikan prinsip-prinsip pariwisata alam, unsur-unsur pengembangan dan
tahapan pengembangan Direkotrat Wisata Alam dan Jasa Lingkungan, 2001. Pengembangan ODTWA merupakan sub-sistem dari pengembangan pariwisata
daerah dan pengembangan wilayah pada umumnya yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Direktorat Wisata Alam dan Jasa Lingkungan 2001 menjelaskan bahwa kegiatan pengembangan suatu kawasan hutan sebagai suatu kawasan wisata alam
seyogyanya mencakup paling tidak lima prinsip pengembangan wisata alam : 1.
Konservasi, keberhasilan suatu kawasan yang ditetapkan sebagai tujuan kegiatan wisata alam akan bergantung pada sejauh mana upaya-upaya
konservasi kawasan tersebut dapat secara praktis dilaksanakan. 2.
Ekonomi, aspek ini akan berdampak langsung maupun tidak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan khususnya, dan
pada pembangunan ekonomi regional secara umum. Kontribusi ekonomi sektor wisata alam yang cukup signifikan dirasakan langsung terutama oleh
masyarakat setempat akan mampu mendorong dan menumbuhkan timbulnya rasa memiliki masyarakat tersebut untuk secara bersama-sama menjaga
pelestarian kawasan yang selama ini sebagian dari sumber penghasilannya sehari-hari.
22 3.
Pendidikan dan Penelitian Aspek ini mengarah pada upaya-upaya apa yang seharusnya dilakukan dalam
rangka mendidik masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian kawasan dan mampu menunjukkan sikap menerima terhadap setiap
wisatawan yang datang. 4.
Partisipasi, setiap tahapan kegiatan perencanaan pengembangan harus dilakukan melalui proses dialog yang kreatif antara pengelola dan masyarakat
setempat. Pengembangan pariwisata alam di hutan produksi agar memperhatikan hal-hal seperti berikut : masyarakat dilibatkan sejak tahap
perencanaan sampai tahap monitoring dan evaluasi, meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengembangan pariwisata alam di hutan.
5. Produksi melalui pelatihan dan pendidikan, memperhatikan budaya setempat,
hak-hak masyarakat terasing, agama dan kepercayaan. 6. Rekreasi, adanya pengembangan dan perubahan trend pariwisata pada dewasa
ini lebih mengarah kepada resource-based recreation, keberadaan tour operator
, agen dan para peduli pelestarian alam diharapkan mampu mempertemukan diri ke dalam satu wadah atau kepentingan, yaitu rekreasi
dan konservasi dimana kedua aspek tersebut harus berjalan secara sinergik dan memberikan kontribusi yang positif antara yang satu dengan yang
lainnya.
2.7 Pengembangan Pariwisata dan Dampaknya terhadap Sosial Ekonomi