11
d. dudukanperletakan pedestals yaitu kolom pendek yang berada diatas abutment atau pilar yang mendukung secara langsung gelagar utama
struktur atas, e. dinding belakang backwall yaitu komponen utama dari abutment yang
berfungsi sebagai struktur penahan tanah, f. dinding sayap wingwall yaitu dinding belakang abutment yang berfungsi
untuk menahan keruntuhan tanah di sekitar abutment, g. pondasi, yaitu struktur bagian bawah yang berfungsi sebagai penerus
beban di atasnya ke tanah dasar. 3. Komponen pelengkap
Yaitu komponen jembatan yang berfungsi sebagai pelengkap dari suatu struktur jembatan, yang termasuk dalam komponen ini adalah:
a. underdrain, yaitu fasilitas drainase yang terbuat dari pipa yang berfungsi mengalirkan air di permukaan dari struktur,
b. pengaman lalu lintas, yaitu komponen pelengkap jembatan untuk menghindari kecelakaan saat melintasi jembatan dapat terbuat dari beton
maupun baja yang disebut hand railing.
B. Kerusakan Elemen Struktur Atas Jembatan
Terdapat beberapa kerusakan yang tidak dihubungkan dengan bahan yang dipakai, kerusakan ini dihubungkan dengan elemennya. Kerusakan elemen
struktur atas antara lain :
12
1. Kerusakan pada Landasanperletakan a. tidak cukupnya tempat untuk bergerak, landasan tidak bisa bergerak
apabila tempat geraknya terbatas, b. kedudukan landasan yang tidak sempurna sehingga penyebaran beban dari
struktur atas ke struktur bawah tidak merata. Hal ini disebabkan adanya kesalahan pengukuran maupun karena pilar bergeser sehingga tidak cukup
untuk tempat perletakan. Bila terjadi kesalahan maka gelagar akan jatuh, c. mortar dasar retak atau rontok, terjadi bila landasan tidak rata atau terdapat
ikatan dengan permukaan yang dapat bergerak, d. perpindahan atau perubahan bentuk yang berlebihan. Landasan akan
terlepas dari dudukannya apabila terjadi gerakan yang melebihi batas yang diijinkan. Hal ini akan terjadi apabila sebelumnya posisi dari landasan
tidak betul pada waktu pelaksanaan atau adanya pergerakan pada bangunan bawah,
e. landasan yang cacat pecah, sobek atau retak, biasanya berhubungan dengan dasar yang tidak rata, material yang jelek, maupun penanganan
yang buruk, f. ada bagian yang longgar,
g. kurangnya pelumasan pada landasan logam. Semua landasan logam memerlukan pelumasan. Ini harus terus dilakukan. Jika tidak dilumasi
maka landasan akan macet. Kekurangan pelumas juga akan menyebabkan karatan.
13
2. Kerusakan pada gelagar baja a. perubahan bentuk pada komponen, dapat terjadi akibat tumbukan sampah
di sungai, b. retak, dapat terjadi pada komponen itu sendiri atau pada sambungan
seperti pada las, c. sambungan yang longgar.
3. Kerusakan pada pelat dan lantai a. kesalahan sambungan lantai memanjang. Sambungan antara dua bagian
lantai umumnya menjadi rusak karena gerakan yang tidak sama, b. lendutan yang berlebihan, dapat terjadi pada arah lateral dan vertikal.
4. Kerusakan pada pipa drainase, pipa cucuran dan drainase lantai a. pipa cucuran dan drainase lantai tersumbat,
b. elemen hilang atau tidak ada. 5. Kerusakan pada lapisan permukaan
a. permukaan licin, memungkinkan terjadi selip pada musim hujan, b. permukaan kasar atau berlubang, dapat menimbulkan beban kejut
tambahan, c. retak pada lapisan permukaan, Retak biasanya disebabkan oleh adanya
perbedaan pergerakan pada bagian-bagian elemen jembatan maupun material lapisan perkerasan yang tidak memenuhi syarat,
d. lapisan permukaan yang bergelombang. Lapisan permukaan yang berlebihan, dapat menambah besarnya beban mati pada jembatan.
14
6. Kerusakan pada trotoar a. permukaan trotoar yang licin,
b. lubang pada trotoar, c. ada bagian yang hilang.
7. Kerusakan pada exspansion joint a. expansion joint yang tidak sama tinggi, mengakibatkan beban kejut
tambahan pada lantai jembatan dan bangunan atas, b. kerusakan akibat terisinya joint, yang menyebabkan jembatan tidak dapat
bergerak, c. bagian yang longgar, apabila pelat penutup terlepasbergeser akan sangat
berbahaya bagi kendaraan yang lewat, d. retak aspal pada sambungan yang bergerak. Kadang ada expansion joint
yang menggunakan baja, akan terjadi retak pada lapisan permukaan aspal. Hal ini merupakan kerusakan yang serius bila pecahnya aspal dan lebar
retak 10 mm atau berlubang.
C. Penilaian Kondisi Jembatan