Kombinasi Pembebanan LANDASAN TEORI

44 Akibat gaya gempa minimbulkan pergeseran pada struktur, jarak pergeseran yang terjadi disimbolkan dengan Δ h. Δh = 250 K h “T” 2 ........................................................................3.28 dimana: K h = C . S .................................................................................3.28.a dengan pengertian: K h = Koefisien geser gempa arah memanjang atau melintang Jembatan mempunyai waktu getar yang berbeda pada arah memanjang dan melintang sehingga beban rencana statis ekuivalen yang berbeda harus dihitung untuk masing-masing arah.

B. Kombinasi Pembebanan

Kombinasi beban umumnya didasarkan kepada beberapa kemungkinan tipe yang berbeda dari aksi yang bekerja secara bersamaan. Aksi rencana ditentukan dari aksi nominal, yaitu dengan mengalikan aksi nominal dengan faktor beban. Seluruh pengaruh aksi rencana harus mengambil faktor beban yang sama, apakah itu biasa atau terkurangi. Disini keadaan paling berbahaya maksimum harus dijadikan acuan dalam perencanaan pembebanan. Kombinasi pembebanan didasarkan pada batas daya layan dan batas daya ultimit. Batas daya layan adalah kemampuan material elemen struktur menahan beban yang bekerja. Batas daya ultimit adalah kemampuan material elemen 45 struktur menahan beban dengan mengalikannya dengan faktor beban sehingga tegangan pada meterial setara dengan tegangan leleh.

1. Kombinasi pada Keadaan Batas Daya Layan

Kombinasi pada keadaan batas daya layan primer terdiri dari jumlah pengaruh aksi tetap dengan satu aksi transien. Pada keadaan batas daya layan, lebih dari satu aksi transien bisa terjadi secara bersamaan, seperti diberikan dalam Tabel 3.20. Tabel 3.20 Kombinasi beban untuk keadaan batas daya layan Kombinasi primer Aksi tetap + satu aksi transien 1,2 Kombinasi sekunder Kombinasi primer + 0,7 × satu aksi transien lainnya Kombinasi tersier Kombinasi primer + 0,5 × dua atau lebih aksi transien CATATAN 1 Beban lajur D yaitu T TD atau beban truk T yaitu T TT diperlukan untuk membangkitkan gaya rem T TB dan gaya sentrifugal T B TR pada jembatan. Tidak ada faktor pengurangan yang harus digunakan apabila T TB B atau T TR terjadi dalam kombinasi dengan T TD atau T TT sebagai kombinasi primer. CATATAN 2 Gesekan pada perletakan TBF bisa terjadi bersamaan dengan pengaruh temperatur TET dan harus dianggap sebagai satu aksi untuk kombinasi beban. sumber: Peraturan Pembebanan untuk Jembatan, RSNI T-02-2005

2. Kombinasi pada Keadaan Batas Ultimit

Kombinasi pada keadaan batas ultimit terdiri dari jumlah pengaruh aksi tetap dengan satu pengaruh transien. Gaya rem atau gaya sentrifugal bisa digabungkan dengan pembebanan lajur D yaitu T TD atau pembebanan truk T yaitu T TT . Gesekan pada perletakan T BF dan pengaruh temperatur T ET bisa juga digabungkan. Pada keadaan batas ultimit, tidak diadakan aksi transien lain untuk kombinasi dengan aksi gempa. Kombinasi pembebanan pada batas daya layan dan batas ultimit ditunjukkan pada Tabel 3.21. Tabel 3.21 Kombinasi beban umum untuk keadaan batas daya kelayanan dan ultimit Kelayanan 2 Ultimit 3 Aksi 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Lihat Catatan dalam peraturan Aksi Permanen : Berat sendiri Beban mati tambahan X X X X X X X X X X X X 4 Aksi Transien : Beban lajur “D“ atau beban truk “T” X O O O O X O O O O Gaya rem atau gaya sentrifugal X O O O O X O O O 5 Beban pejalan kaki X X Gesekan perletakan O O X O O O O O O O O 6 7 Pengaruh suhu O O X O O O O O O O O 6 Aliran hanyutan batang kayu dan hidrostatik apung O O X O O O X O O 8 Beban angin O O X O O O X O Aksi Khusus : Gempa X 9 Beban tumbukan 10 Pengaruh getaran X X 11 Beban pelaksanaan X X “ X ” berarti beban yang selalu aktip “ O ” berarti beban yang boleh dikombinasi dengan beban aktif, tunggal atau seperti ditunjukkan. Salah satu 1 = semua beban “x” + beban “o” atau 2 = 1 + 0,7 beban “o” atau 3 = 1 + 0,5 beban “o” + 0,5 beban “o” Tiap satu dari beban “o” pada tingkat kelayanan boleh ditinjau bersama dengan beban aktif U.L.S “x” untuk menghasilkan hasil terburuk Lanjutan Tabel 3.21 CATATAN 1 Perencana harus bisa mengenali dan memperhitungkan tiap kombinasi beban yang tidak tercantum dalam tabel untuk mana jembatan- jembatan tertentu mungkin menjadi kritis. Untuk masing-masing kombinasi beban, seluruh aksi yang wajar terjadi bersamaan sudah dimasukkan. Disamping itu perencana harus menghitung pengaruh pada kombinasi beban akibat tidak memasukkan salah satu aksi yang memberi kontribusi dengan catatan aksi tersebut secara wajar bisa diabaikan. CATATAN 2 Dalam keadaan batas daya layan pada bagian tabel ini, aksi dengan tanda X untuk kombinasi tertentu dimasukkan dengan faktor beban daya layan penuh. Butir dengan tanda o dimasukkan dengan faktor beban daya layan yang sudah diturunkan harganya. CATATAN 3 Dalam keadaan batas ultimit pada bagian tabel ini, aksi dengan tanda X untuk kombinasi tertentu dimasukkan dengan faktor beban ultimit penuh. Butir dengan tanda o dimasukkan dengan harga yang sudah diturunkan yang besarnya sama dengan beban daya layan. CATATAN 4 Beberapa aksi tetap bisa berubah menurut waktu secara perlahan-lahan. Kombinasi beban untuk aksi demikian harus dihitung dengan harga rencana maksimum dan minimum untuk menentukan pengaruh yang paling berbahaya. CATATAN 5 Tingkat keadaan batas dari gaya sentrifugal dan gaya rem tidak terjadi secara bersamaan untuk faktor beban ultimit terkurangi untuk beban lalu-lintas vertikal dalam kombinasi dengan gaya rem. CATATAN 6 Pengaruh temperatur termasuk pengaruh perbedaan temperatur di dalam jembatan, dan pengaruh perubahan temperatur pada seluruh jembatan. Gesekan pada perletakan sangat erat kaitannya dengan pengaruh temperatur akan tetapi arah aksi dari gesekan pada perletakan akan berubah, tergantung kepada arah pergerakan dari perletakan atau dengan kata lain, apakah temperatur itu naik atau turun. Pengaruh temperatur tidak mungkin kritis pada keadaan batas ultimit kecuali bersamaan dengan aksi lainnya. Dengan demikian temperatur hanya ditinjau sebagai kontribusi pada tingkat daya layan. CATATAN 7 Gesekan pada perletakan harus ditinjau bila sewaktu-waktu aski lainnya memberikan pengaruh yang cenderung menyebabkan gerakan arah horisontal pada perletakan tersebut. CATATAN 8 Semua pengaruh dari air dapat dimasukkan bersama-sama CATATAN 9 Pengaruh gempa hanya ditinjau pada keadaan batas ultimit. CATATAN 10 Beban tumbukan mungkin merupakan beban daya layan atau beban ultimit. CATATAN 11 Pengaruh getaran hanya digunakan dalam keadaan batas daya layan. sumber: Peraturan Pembebanan untuk Jembatan, RSNI T-02-2005 48

E. Konsep Baja Komposit