Gambaran Umum Hasil Pengukuran dan Pengujian Lapangan

79

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Jembatan Keduang terletak pada ruas Jalan Wonogiri-Pacitan dan melintasi Sungai Keduang yang bermuara di Waduk Gajah Mungkur. Jembatan Keduang merupakan salah satu jembatan yang mengalami kerusakan akibat banjir yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2007. Mengingat pentingnya peran Jembatan Keduang sebagai rute penghubung Wonogiri-Pacitan maka diperlukan penanganan segera supaya kondisinya aman untuk difungsikan. 1. Data teknis Jembatan Keduang adalah sebagai berikut : a. Letak Jembatan : Nama : Jembatan Keduang Lokasi : Ruas Jalan Wonogiri-Pacitan No. Jembatan : 24.109.006.0 b. Bangunan atas Super Structure Tipe gelagar : Gelagar baja komposit tipe GBJ Sistem : Simple beam Pelat lantai : Beton bertulang Jumlah bentang : 3 bentang Panjang bentang : 92,2 m BMS Jumlah jalurlajur : 1 jalur 2 lajur 79 80 Jumlah gelagar : 3 gelagar bentang Jumlah diafragma : 4 diafragma bentang c. Bangunan bawah Sustructure Kepala jembatan : beton bertulang Jumlah pilar : 2 pilar dari beton bertulang Abutment : dinding penuh 2. Spesifikasi Material Jembatan: a. Beton: i Berat jenis c γ = 2.400 kgm 3 ii Kuat tekan rerata fc = 430,5 kgcm 2 = 43,05 MPa sumber hasil pemeriksaan Balai Teknis Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah iii Kuat tekan analisis = fc -1,64 x S = 43,05 – 1,64 x 3,1 = 37,96 MPa iv Modulus Elastisitas, Ec = 700 . 4 fc = 28.96 Mpa b. Baja struktural i Tegangan lentur ijin, b = 1900 kgcm 2 = 190 MPa ii Tegangan geser ijin, ijin = 1100 kgcm 2 = 110 MPa iii Modulus Elastisitas, Es = 2,1 x 10 5 MPa c. Baja tulangan i Tegangan lentur, = 1200 kgcm 2 = 120 MPa 81 ii Tegangan geser, = 500 kgcm 2 = 50 MPa iii Tegangan leleh, f y = 2 3 = 180 MPa d. Aspal: i Berat jenis = 2.200 kgcm 3 Gambar 5.1 Denah dan penampang memanjang Jembatan Keduang

B. Hasil Pengukuran dan Pengujian Lapangan

Pengukuran dan pengujian lapangan terhadap struktur Jembatan Keduang bertujuan untuk mengetahui mutu beton dan kondisi eksisting jembatan, terutama bangunan atas. 82

1. Mutu Beton

Data mutu beton yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder hasil pemeriksaan dari Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan, Puslitbang Jalan dan Jembatan, Badan Litbang PU, Provinsi Jawa Tengah. Pemeriksaan mutu beton dilakukan dengan menggunakan Hammer Test. Hasil pemeriksaan kuat tekan rata-rata beton pada jembatan adalah 430,5 kgcm 2 dengan standar deviasi sebesar 3,1. Hasil pengujian Hammer Test dapat dilihat pada Lampiran D-1.

2. Kondisi Bangunan

Hasil pengukuran yang dilakukan terhadap Jembatan Keduang, dengan menggunakan alat ukur Theodolite dan Waterpass, diperoleh data vertikalitas bangunan. Pada arah sumbu x-x, terjadi pergerakan α sebesar 1 o 16 cm terhadap sumbu vertikal pada pilar 1 dan pilar P2. Sedangkan pada sumbu y-y tidak terjadi pergerakan baik pada pilar P1 maupun pada pilar P2. Hasil pengukuran kondisi jembatan dapat dilihat pada Lampiran D-2.

C. Analisis Penyebab Kerusakan