66
Berarti semua tegangan di bawah bidang pelat elastomer masih tekan semua di ujung kiri
min
= 0 Keadaan Gambar 3.17 c :
2
6 h
b M
h b
F
……………………………………………………….............3.51 Berarti ada tegangan tarik - dan tegangan tekan +,
min
= tarik,
max
= tekan Pada keadaan a dab b teoritis tidak perlu angker kecuali bila H tidak dapat
ditahan seluruhnya oleh gesekan antara pelat elastomer dan permukaan pilar. Meskipun demikian secara praktis diberi 2 angker. Pada keadaan c mutlak
perlu angker untuk menahan tarikan.
J. Perbaikan Struktur Atas Jembatan
Perbaikan dan perkuatan struktur atau elemen struktur diperlukan apabila terjadi kerusakan yang menyebabkan degradasi pada kekuatan, kekakuan,
stabilitas dan integritas serta ketahanan terhadap kondisi lingkungan. Perbaikan pada struktur baja telah lama dikembangkan baik yang berupa
repairing maupun strengthening. Pemilihan metode perbaikan dipengaruhi oleh jenis dan tingkat kerusakan, tujuan perbaikan, komponen struktur yang diperbaiki,
ketersediaan bahan, kemampuan pelaksana peralatan dan tenaga, biaya, waktu serta ruang yang tersedia Triwiyono, 2005.
Setelah diketahui jenis dan penyebab kerusakan yang secara singkat telah diuraikan di atas dan jembatan dapat diperbaiki atau diperkuat, maka langkah
67
selanjutnya adalah pemilihan metode perbaikan untuk masing-masing elemen struktur. Hal tersebut ditunjukkan dengan Gambar 3.18.
Gambar 3.18 Alur penentuan metode perbaikan
Ada beberapa metode yang dapat diterapkan untuk perbaikan gelagar baja pada jembatan, yaitu :
a. Perkuatan dengan memperbesar penampang Perkuatan dengan memperbesar penampang pada struktur baja dapat
dilakukan dengan menambah pelat maupun profil, seperti pada Gambar 3.19 dan Gambar 3.20.
Graut
Tendon pratekan
Gambar 3.19 Perkuatan dengan memperbesar penampang bawah dengan pelat baja tambahan pada gelagar baja
68
Tiang batang atau baja
tulangan Hubungan las
langsung
Gambar 3.20 Perkuatan dengan penambahan batang baja pada gelagar baja b. Pendistribusian beban dengan balok melintang atau diafragma
Perkuatan dengan pendistribusian beban menggunakan balok melintang diafragma dilakukan untuk struktur jembatan yang terdiri dari gelagar yang
banyak. Perkuatan ini seperti ditunjukkan pada Gambar 3.21 dan Gambar 3.22.
Gambar 3.21 Perkuatan dengan pemasangan balok melintang
Sekrup pengencang
Batang transversal baja
Gambar 3.22 Perkuatan dengan pemasangan diafragma c. Penambahan Elemen Struktur
Perkuatan dengan penambahan elemen struktur dilakukan untuk struktur jembatan yang terdiri dari multi gelagar seperti pada Gambar 3.23. Dengan
penambahan gelagar akan terjadi perubahan gaya-gaya dalam pada gelagar.
69
Elemen gelagar tambahan ditempatkan diantara gelagar yang mendapatkan beban berlebih.
Tambahan gelagar yang dibuat dari sistem rangka
Gambar 3.23 Perkuatan dengan menambah elemen struktur gelagar d. Prategang Eksternal PE
Elemen utama pada jenis perkuatan ini adalah kabel baja prategang, angker dan deviator. Perkuatan dengan PE menyederhanakan penerapan beban aksial
yang dikombinasikan dengan gaya angkat untuk meningkatkan kapasitas lentur dan geser dari struktur balok atau komponen. Perkuatan dengan
prategang eksternal dapat dilihat pada Gambar 3.24.
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK SAMPING Tiang
sadel Tendon
tarik Angker
yang dilas Slot di bagian sayap
Gambar 3.24 Perkuatan prategang eksternal pada gelagar baja
e. Steel Plate Bonding Pada dasarnya perkuatan dengan steel plate bonding merupakan perkuatan
dengan melakukan penambahan pelat baja yang dikompositkan dengan baja menggunakan bautangker. Perkuatan dengan steel plate bonding dapat
70
digunakan untuk perkuatan lentur maupun geser. Perkuatan ini ditunjukkan dengan Gambar 3.25.
Gambar 3.25 Perkuatan dengan steel plate bonding pada gelagar
f. Lembaran Carbon Fiber Reinforced Polymer CFRP Pada dasarnya perkuatan dengan Lembaran Carbon Fiber Reinforced Polymer
CFRP sama dengan metode steel plate bonding yang merupakan perkuatan dengan melakukan penambahan tulangan berupa serat karbon yang
dikompositkan dengan beton dengan menggunakan bahan perekat epoksi resin lihat
Gambar 3.26. Perkuatan dengan Lembaran CFRP dapat digunakan untuk perkuatan lentur maupun geser
Gambar 3.26 Perkuatan dengan lembaran CFRP g. Perubahan sistem struktur
Metode perkuatan ini merupakan metode perkuatan yang relatif tanpa melakukan penambahan struktur perkuatan, akan tetapi metode ini adalah
71
dengan cara merubah sistem struktur yang ada, sebagai contoh adalah sebagai berikut :
1. Merubah sistem struktur gelagar yang minimal 2 bentang dengan
sistem simple beam menjadi menerus lihat Gambar 3.27. 2.
Merubah sistem struktur dengan cara menambah sistem struktur baru. Metode perkuatan ini dilakukan dengan cara menambah sistem
struktur baru seperti sistem kabel, pelengkung dan rangka. lihat Gambar 3.28
kabel di bagian balok kepala kabel pada bagian momen di tengah
b balok prac etak
kolom
Gambar 3.27 Perubahan sistem struktur menjadi menerus
Gambar 3.28 Merubah sistem struktur dengan menambah sistem struktur baru berupa jembatan rangka batang baru
72
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN