sebesar 81.4 cm    dan  kemasan berkapasitas 15 kg diperoleh sebesar 94.4 cm. Berdasarkan  standar rule no 41, ukuran luasan dimensi maksimum yang diijinkan
berdasarkan berat isi yang telah distandarisasi secara Internasio nal  untuk kemasan berkapasitas 8 kg  -  9 kg adalah tidak lebih dari 102 cm dan untuk
kemasan berkapasitas  15 kg  –  16 kg adalah tidak  melebihi 127 cm Tugimin 1993.
a b
c Gambar 21
Kemasan karton    hasil rancangan a  tampak  depan;  b  tampak samping; c tampak atas
5.4 Tahap III Uji Kekuatan  Tekan C
ompression Strength
Selama proses transportasi, kemasan peti karton disimpan di dalam ruang angkut container dalam kondisi ditumpuk dengan kemasan lainnya. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya  top to bottom compression. Untuk mencegah terjadinya kerusakan kemasan dan produk yang dikemas, maka dilakukan uji kekuatan tekan
untuk mengetahui beban tumpukan maksimum kemasan hasil rancangan. Uji kekuatan  tekan dilakukan menggunakan  universal testing machine  untuk menguji
kekuatan nyata  dan secara teoritis  compression strength  dihitung dengan persamaan matematika Mc Knee et al. 1963.
Berdasarkan pengujian diperoleh hasil ECT Edge Crush Test    adalah sebesar 43.6 lbs  untuk diameter sampel sebesar 2.5 cm atau  setara dengan 7.902
kgfcm. Nilai  ini  selanjutnya digunakan untuk menghitung besarnya  kekuatan tekan compression strength  teoritis  untuk masing- masing kapasitas kemasan
hasil rancangan  Lampiran  5.  Hasil perhitungan diperoleh besarnya nilai compression strength  teoritis  untuk kemasan berkapasitas 8 kg adalah 201.01 kgf
dan kapasitas 15 kg  sebesar  216.47 kgf.  Compression strength  teoritis  kemasan 15 kg lebih besar dibandingkan dengan kemasan 8 kg. Perbedaan nilai
Compression strength  dikarenakan adanya perbedaan kapasitas kemasan hasil rancangan yang digunakan. Dengan penambahan kapasitas kemasan, maka akan
memperluas bidang tekan  kemasan. Bidang tekan ya ng luas akan mampu menahan beban tekan yang lebih besar karena luasan distribusi tekanannya pun
menjadi semakin besar. Hasil perhitungan kekuatan tekan teoritis  berbeda dengan hasil
pengukuran langsung  menggunakan  universal  tersting mechine.  Perbedaan tersebut sebesar 1.4  untuk kemasan berkapasitas 8 kg dan 18  untuk kemasan
15 kg.  Nilai kekuatan tekan pengukuran langsung kemasan berkapasitas 8 kg diperoleh sebesar  204 kgf dan kemasan berkapasitas 15 kg sebesar 256 kgf. Nilai
kekuatan tekan teoritis dengan hasil pengukuran langsung menggunakan universal tersting mechine  memiliki perbedaan yang tidak  jauh berbeda.  Dengan kondisi
tersebut  bisa disimpulkan bahwa model matematika Mc Knee et al. 1963 dapat digunakan untuk menduga kekuatan tekan kemasan tanpa harus melakukan uji
kekuatan tekan langsung.  Pendugaan berdasarkan model matematika  memiliki tingkat ketelitian hingga mencapai 98.5. Darmawati 1994 menyatakan bahwa
dari perbandingan antara kekuatan tekan kemasan hasil pengujian langsung dengan  kekuatan kemasan hasil perhitungan yang ada dalam program simulasi
menunjukkan  bahwa penggunaan persamaan  Mc Knee  et al.  1963 dalam perhitungan cukup baik dan selanjutnya dari penelitian yang dilakukan diketahui
bahwa tingkat ketelitian  yang dihasilkan adalah sebesar 96.
Gambar 22 Pengujian kemasan menggunakan universal testing mechine Uji kekuatan tekan yang dilakukan  menghasilkan data kekuatan kemasan
hasil rancangan. Data kekuatan tersebut selanjutnya menjadi acuan untuk menghitung tinggi tumpukan kemasan pada saat ditransportasikan. Pada kondisi
nyata di  lapang tinggi tumpukan diatur agar kemasan yang berada pada lapisan terbawah tidak mengalami kerusakan akibat beban statis yang ditimbulkan oleh
kemasan diatasnya. Tinggi tumpukan kemasan sangat tergantung pada berat bersih tiap kemasan  dan faktor keamanan  yang digunakan.  Dengan dimensi
kemasan yang sama, namun memiliki pola pengaturan buah yang berbeda, maka akan menghasilkan berat bersih tiap kemasan yang berbeda pula.  Hasil
pengukuran dan perhitungan diperoleh berat bersih masing- masing kapasitas kemasan pada tiap pola pengaturan seperti terlihat dalam Tabel 16.
Tabel 16  Data berat bersih dan jumlah buah  tiap kapasitas Kapasitas
kg Dimensi
cm
3
Jumlah buah buah Berat bersih kg
fcc jumble
fcc jumble
8 15
39.4 x 21 x 21 39.4 x 30 x 25
64 120
44 80
8   + 0.1 15 + 0.3
5.38  -   5.48 9.94  - 10.44
Dengan diketahuinya kekuatan tekan maksimum,  berat bersih masing- masing kemasan Tabel 16 dan faktor keamanan yang digunakan, dapat dihitung
tinggi tumpukan maksimal yang disusun saat produk ditransportasikan. Perhitungan tinggi tumpukan dilakukan berdasarkan kekuatan tekan teoritis dan
kekuatan tekan langsung Tabel 17. Contoh perhitungan tinggi tumpukan maksimal dapat dilihat pada Lampiran 6.
Tabel 17  Jumlah maksimum tumpukan masing- masing kapasitas kemasan Perlakuan
Dimensi cm
3
Berat Kemasan
P kgf n tumpukan
K
8
P
f
teoritis K
8
P
j
teoritis K
15
P
f
teoritis K
15
P
j
teoritis 39.4 x 21 x 21
39.4 x 21 x 21 39.4 x 30 x 25
39.4 x 30 x 25 8.00
5.48 15.00
10.44 201.01
201.01 216.47
216.47 5
7 3
5
K
8
P
f
nyata K
8
P
j
nyata K
15
P
f
nyata K
15
P
j
nyata 39.4 x 21 x 21
39.4 x 21 x 21 39.4 x 30 x 25
39.4 x 30 x 25 8.00
5.48 15.00
10.44 204.00
204.00 256.00
256.00 5
7 4
5
Tabel  17  menunjukkan  bahwa  baik pada perhitungan secara teoritis maupun pengukuran nyata yang dilakukan menggunakan  universal testing
mechine  tidak terdapat perbedaan yang  signifikan  terhadap    jumlah tumpukan maksimal pada masing- masing kapasitas dalam pola pengaturan yang sama. Nilai
tumpukan tertinggi dihasilkan oleh kemasan berkapasitas 8 kg dengan pola pengaturan buah secara jumble yaitu sebanyak 7 tumpukan,  sementara tumpukan
terendah dihasilkan oleh kemasan berkapasitas 15 kg  berpola  fcc  sebanyak  3 tumpukan. Rendahnya jumlah kemasan yang dapat disusun ke atas pada perlakuan
K
15
P
f
dikarenakan jumlah buah yang mampu dikemas lebih banyak sehingga berat bersih dari kemasan pun menjadi lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
Demikian pula sebaliknya, untuk perlakuan
K
8
P
j
mampu disusun dalam jumlah yang paling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini dikarenakan perlakuan
K
8
P
j
memiliki berat bersih terendah yaitu sebesar 5.48 kg. Hasil uji sidik ragam  dan uji lanjut Lampiran  7  diperoleh bahwa
perlakuan  kapasitas kemasan memberikan pengaruh nyata terhadap  kekuatan tekan maksimum kemasan  Compression Stength. Perlakuan kapasitas berkaitan
dengan dimensi kemasan yang dihasilkan. Kapasitas 15 kg  menghasilkan dimensi kemasan yang lebih besar dibandingkan kemasan berkapasitas  8  kg. Dimensi
kemasan yang lebih luas akan memperluas bidang tekan kemasan  sehingga kemampuan menahan bebannya pun menjadi lebih banyak.
5.5 Tahap III Simulasi Transportasi