Tujuan Penangana n Pascapanen Buah Manggis

getaran, memiliki ketahanan terhadap tekanan, kerapuhan, tumpukan, serta memiliki permukaan yang halus sehingga mampu menurunkan resiko kerusakan akibat gesekan. Beberapa hal lainnya yang menjadi dasar dalam pemilihan karton gelombang sebagai bahan kemas adalah karena negara-negara maju mensyaratkan bahwa bahan kemas yang diterima untuk produk ekspor adalah bahan kemas yang tidak menimbulkan polusi, bisa digunakan kembali dan dapat didaur ulang Darmawati 1994. Karton gelombang merupakan bahan kemas yang memenuhi persyaratan tersebut. Beberapa faktor harus diperhitungkan dalam perancangan agar diperoleh kemasan yang baik. Faktor tersebut adalah pola pengaturan produk dalam kemasan, pemilihan dimensi kemasan dimensi dalam, dimensi desain dan dimensi luar dan tipe flute yang sesuai dengan sifat buah dan kondisi selama pengangkutan. Beberapa faktor tersebut merupakan dasar penelitian perancangan kemasan buah manggis yang dilakukan, sehingga diperoleh suatu kemasan yang mampu menekan kehilangan pascapanen selama produk ditransportasikan khususnya pada moda transportasi darat.

1.2 Tujuan

Tujuan umum pada penelitian ini adalah 1. Merancang kemasan buah manggis menggunakan karton gelombang dan menguji kekuatan kemasan. 2. Menganalisis pengaruh kapasitas kemasan hasil rancangan dan pola penyusunan buah dalam kemasan terhadap beberapa parameter mutu buah manggis pasca transportasi. Secara khusus penelitian bertujuan untuk menentukan pola penyusunan buah yang efisien dalam kemasan jumlah buah dalam barislajur; menentukan dimensi kemasan dimensi dalam, dimensi desain dan dimensi luar dan melakukan analisis biaya penggunaan kemasan hasil rancangan. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penangana n Pascapanen Buah Manggis

Manggis Garcinia mangostana L., umumnya akan matang setelah berumur 100 - 102 hari setelah bunga mekar SBM Ashari 1995. Satuhu 1997 menyatakan buah manggis dapat dipanen setelah berumur 104 hari SBM yang memiliki cir i-ciri kulit berwarna hijau dengan setitik noda ungu dan bertekstur keras. Untuk konsumsi lokal, buah dipetik pada umur 114 SBM sedangkan untuk ekspor pada umur 104-108 SBM. Berdasarkan SNI Standar Nasional Indonesia buah mangis segar digolongkan kedalam tiga jenis mutu yaitu mutu super, mutu kelas I dan mutu kelas II Tabel 1. Tabel 1 Persyaratan mutu buah manggis menurut SNI 01-3211-1992 Jenis Uji Satuan Persyaratan Mutu Super Mutu I Mutu II Keragaman Diameter Tigkat kesegaran Warna kulit Buah cacat atau busuk jumlahjumlah Tangkai atau kelopak Kadar kotoran Serangga hidup atau mati Warna daging buah - mm - - seragam 65 segar hijau kemerahan sd merah muda mengkilap utuh tidak ada putih bersih khas manggis seragam 55-65 segar hijau kemerahan sd merah muda mengkilap utuh tidak ada putih bersih khas manggis seragam 55 Segar hijau kemerahan utuh tidak ada putih bersih khas manggis Sumber : SNI Standar Nasional Indonesia, 1992 Buah manggis di Indonesia umumnya dipanen pada bulan November sampai Maret tahun berikutnya. Pemanenan dilakukan dengan cara memetikmemotong pangkal tangkai buah dengan menggunakan galah dan rajut pada saat buah telah tuamasak. Gambar 1 Buah manggis Anonim 2006 Selanjutnya proses sortasi dilakukan di kebun ketika panen, penyimpanan produksi hasil panen hanya bersifat sementara selama menampung sampai jumlah tertentu atau selama proses grading dan packaging.

2.2 Kemasan