memetikmemotong pangkal tangkai buah dengan menggunakan galah dan rajut pada saat buah telah tuamasak.
Gambar 1 Buah manggis Anonim 2006 Selanjutnya proses sortasi dilakukan di kebun ketika panen, penyimpanan
produksi hasil panen hanya bersifat sementara selama menampung sampai jumlah tertentu atau selama proses grading dan packaging.
2.2 Kemasan
Secara umum kemasan dapat diartikan sebagai suatu benda yang dapat digunakan sebagai wadah atau tempat dari bahan yang akan dikemas. Sacharow
dan Griffin 1980 menyatakan bahwa pengemasan komoditi hortikultura adalah suatu usaha menempatkan komoditi segar ke dalam suatu wadah yang memenuhi
syarat sehingga mutunya tetap atau hanya mengalami sedikit penurunan pada saat diterima oleh konsumen akhir dengan nilai pasar yang tetap tinggi. Adanya wadah
atau pembungkus dapat mengurangi kerusakan serta melindungi bahan yang ada didalamnya dari bahaya pencemaran dan gangguan fisik gesekan, benturan dan
getaran hingga produk sampai ke tangan konsumen dalam kondisi sebaik mungkin.
Berdasarkan fungsinya pengemasan dibagi menjadi dua yaitu pengemasan untuk pengangkutan shippingdelivery pakage yang biasa disebut sebagai
kemasan distribusi atau transportasi dan pengemasan untuk perdagangan atau eceran yang disebut dengan kemasan eceran Paine dan Paine 1983. Untuk
keperluan transportasi, fungsi pengemasan lebih diutamakan untuk pemuatan dan perlindungan, sedangkan pengemasan eceran retail lebih diutamakan pada
fungsi kegunaan dan informasi produk Peleg 1985. Pengemasan untuk pengangkutan atau distribusi dirancang dan dipilih terutama untuk mengatasi
faktor getaran vibrasi dan kejutan shock kerena faktor tersebut yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kerusakan.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kerusakan produk yang dikemas sehubungan dengan kemasan yang digunakan digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Kerusakan yang sangat ditentukan oleh sifat alamiah dari produk, sehingga
tidak dapat dicegah hanya dengan penggunaan kemasan saja perubahan- perub ahan fisik, biokimia, kimia dan mikribiologis.
2. Kerusakan yang tergantung pada lingkungan yang dapat dikontrol dengan
kemasan yang digunakan kerusakan mekanis. Paine dan Paine 1983, menyatakan bahwa terdapat beberapa sifat kemasan
distribusi yang baik, diantaranya adalah: 1.
Sesuai dengan produk yang dikemas. 2.
Memiliki kekuatan yang cukup agar terhindar dari berbagai resiko selama pengangkutan dan penyimpanan.
3. Memiliki ventilasi yang cukup bagi produk tertentu yang memang
membutuhkan. 4.
Menyediakan informasi yang memungkinkan identifikasi produk yang dikemas, tempat produsen dan tempat yang dituju.
5. Mudah dibongkar atau dibuka tanpa menggunakan buku petunjuk.
2.3 Karton Gelombang