Namun, sekarang hanya ada Kebun Gadog saja. Hal ini dikarenakan faktor yang tidak menguntungkan, yaitu biaya produksi yang tinggi terutama untuk
biaya pengangkutan produk dari Garut, Lembang, dan Lemah Neundeut menuju PT Saung Mirwan karena semua produk akan diproses di PT Saung
Mirwan. Untuk saat ini, di wilayah Lembang hanya ada gudang penyimpanan saja. Gudang penyimpanan tersebut digunakan untuk
menyimpan sayur yang didapatkan dari mitra beli di sana. Bagian Kemitraan bertugas untuk mengawasi produksi sayur, menjalin hubungan yang baik
dengan para petani, dan pengawasan di lapangan.
Gambar 12. Struktur organisasi PT Saung Mirwan PT Saung Mirwan, 2012
4.3. Kegiatan Usaha PT Saung Mirwan
PT Saung Mirwan adalah perusahaan yang bertugas untuk mengolah sayuran dari petani dan hasil produksi sendiri sebelum sayuran dikirim ke
pelanggan. Pemasok PT Saung Mirwan adalah petani yang berada di sekitar areal perkebunan milik perusahaan. Petani yang menjual hasil panennya ke
perusahaan atau petani yang terikat kerjasama dengan perusahaan disebut mitra tani dan mitra beli. Selain itu, perusahaan juga melakukan produksi
sendiri untuk beberapa komoditi sayuran yang memang butuh perlakuan yang ekstra dan berbeda.
Div. Kemitraan
Div. General Affairs
Direktur Utama PT Saung Mirwan Staf Ahli
Bidang Umum Div. Teknik
Div. Keuangan dan Accounting
Div. Human Resources
Bidang Komersial Div. Penjualan Sayur
Div. Penjualan Bunga Div. Pengadaan
Div. Pengemasan Kebun Gadog
Bidang Produksi
Permintaan sayuran pada PT Saung Mirwan semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Hal tersebut menyebabkan PT Saung Mirwan
tidak bisa memproduksi sayuran dalam jumlah yang besar sendiri. Oleh karena itu, strategi yang dilakukan oleh PT Saung Mirwan untuk mengatasi
hal tersebut adalah melakukan kerjasama dengan petani yang lebih dikenal dengan kemitraan dengan petani. Syarat keberhasilan dalam suatu sistem
jaringan kemitraan yaitu saling menguntungkan, saling membutuhkan, jujur, dan keterbukaan. Kemitraan adalah salah satu divisi perusahaan yang
merupakan bagian dari Bidang Produksi yang bertugas melakukan pengadaan sayuran untuk memenuhi pesanan pelanggan. Kemitraan terdiri
dari mitra tani dan mitra beli. Mitra tani merupakan salah satu bentuk kerjasama antara PT. Saung
Mirwan dengan petani-petani yang berlokasi di sekitar perusahaan hingga merambah sampai dengan daerah Sukabumi, Cianjur, dan Cipanas dengan
mengembangkan produk-produk eksklusif yang ditanam di areal lahan luar. Petani yang melakukan kerjasama dengan PT Saung Mirwan akan
mendapat penyuluhan dari perusahaan. Apabila petani tidak mempunyai modal untuk melaksanakan kegiatan produksi, pihak PT Saung Mirwan
akan memberikan bantuan pinjaman berupa bibit atau benih sayuran yang akan ditanam dan beberapa bahan yang dibutuhkan. Sedangkan Mitra Beli
adalah salah satu bentuk kerjasama antara PT Saung Mirwan dengan para pengepul, kios, atau petani yang mampu memasok sayuran dalam jumlah
besar kepada PT Saung Mirwan. Manfaat yang didapat dari sistem kemitraan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Daftar manfaat yang didapat dari sistem kemitraan
No Manfaat untuk perusahaan
Manfaat untuk petani
1. Pendelegasian proses produksi
Terkonsentrasi hanya pada bidang produksi
2. Investasi pada lahan berkurang
Menjadi spesialis dalam beberapa produk tertentu
3. Keamanan produk di lahan
Produk akan dibeli oleh perusahaan 4.
Risiko usaha terbagi Tidak terbebani masalah pemasaran
dan pengangkutan 5.
Terbebas dari konflik isu perburuhan
Pertumbuhan usaha cepat 6.
Merubah pesaing menjadi mitra Fluktuasi harga bukan merupakan
masalah
Konsumen PT Saung Mirwan terdiri dari ritel dan industri yang telah melakukan kerjasama dengan PT Saung Mirwan dan lebih dikenal
sebagai customer oleh perusahaan. Ritel adalah customer yang menggunakan produk sayuran untuk dijual lagi tanpa harus diolah terlebih
dahulu. Ritel terdiri dari supermarket dan swalayan yang mayoritas berada di kawasan Jakarta. Industri adalah customer yang menggunakan produk
sayuran untuk dijual lagi tetapi diolah terlebih dahulu menjadi produk makanan. Industri terdiri dari hotel, restoran, dan kafe horeka.
Aliran rantai pasokan sayuran dimulai dari petani sebagai mitra tani dan bagian produksi sayuran. Semua sayuran hasil panen mitra tani dan
bagian produksi akan ditampung oleh PT Saung Mirwan. Apabila target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan tidak terpenuhi, maka
perusahaan akan membeli sayuran kepada mitra beli. Harga beli berdasarkan kesepakatan antara pihak perusahaan dengan mitra beli. Hasil
panen dari petani yang lokasi lahannya jauh dari perusahaan akan diambil oleh PT Saung Mirwan. Sedangkan hasil panen untuk petani yang lokasi
lahannya dekat akan diangkut dan diantar sendiri oleh petani.
Keterangan : 1 Penyedia sarana produksi untuk petani
5 Industri restoran 2 Mitra tani PT Saung Mirwan
6 Konsumen akhir 3 Penyedia sarana non sayur
7 Aliran barang 4 PT Saung Mirwan
8 Aliran informasi 5 Retailer
9 Aliran finansial
Gambar 13. Pola aliran dalam rantai pasokan di PT Saung Mirwan PT Saung Mirwan, 2012
2 1
2 2
2 4
3 3
3 5
5 6
4.4. Identifikasi Faktor Daya Saing Agribisnis Sayuran