4.7.1  Prioritas Klaster Faktor
Hasil  pada  klaster  faktor  menunjukkan  bahwa  faktor  petani mitra  merupakan  faktor  yang  paling  penting  dalam  rangka
peningkatan  daya  saing  oleh  PT  Saung  Mirwan.  Saat  ini,  PT  Saung Mirwan sudah memiliki banyak petani mitra  yang sangat membantu
perusahaan  dalam  pemenuhan  pesanan  customer.  Bahkan  sebagian besar  sumber  pasokan  sayuran  berasal  dari  kemitraan,  yaitu  sebesar
60.  Sisanya  sebesar  20  berasal  dari  „pembelian  terputus‟,  yaitu pembelian  dari  pengepul,  pasar,  maupun  petani  non-mitra  yang
bersifat  insidental.  Sisanya  lagi  sebesar  20  berasal  dari  produksi perusahaan  sendiri  untuk  beberapa  jenis  sayuran,  seperti  edamame
dan beef tomato. Selain  itu,  faktor  jumlah  pembeli  dan  tingkat  pertumbuhan
pembelian,  faktor  teknologi,  serta  faktor  SDA  dan  lingkungan  juga merupakan faktor yang penting. Hal ini sangat wajar melihat semakin
meningkatnya konsumsi sayuran oleh masyarakat Indonesia sehingga akan  berakibat  pula  pada  semakin  ketatnya  persaingan  dalam  dunia
bisnis sayuran. Oleh sebab itu, pihak PT Saung Mirwan harus cermat dan  teliti  dalam  mengelola  SDA  dan  keadaan  lingkungan  dengan
menggunakan teknologi yang tepat.
Gambar 17. Prioritas klaster faktor
0,10713 0,22366
0,30235 0,36687
0,2 0,4
0,6 0,8
1 SDA dan lingkungan
Teknologi Jumlah pembeli dan tingkat
pertumbuhan pembelian Petani mitra
4.7.2  Prioritas Klaster Masalah
Hasil  pada  klaster  masalah  menunjukkan  bahwa  serangan hama  dan  anomali  iklim  merupakan  masalah  utama  yang  dianggap
paling penting. Serangan hama dan anomali iklim sangat berkaitan dalam hal
budidaya yang pada akhirnya berimbas pada hasil produksi. Serangan hama dan anomali iklim yang tidak dapat ditangani dengan baik akan
berakibat pada buruknya hasil yang didapat. Akan ada banyak produk yang cacat dan dibuang sehingga akan menurunkan penjualan.
Gambar 18. Prioritas klaster masalah
4.7.3  Prioritas Klaster Alternative