3. Sumberdaya Modal
Sumberdaya modal merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan agribisnis sayuran. Untuk agribisnis sayuran,
belum banyak investor yang menanamkan modal maupun membiayai subsektor ini. Oleh karena itu, para pelaku usaha di
bidang agribisnis sayuran ini harus memiliki pasokan modal yang cukup kuat dari sendiri maupun pinjaman dari bank. Namun,
pinjaman dari bank ini masih memiliki bunga yang cukup tinggi. Sehingga, pelaku usaha harus meminimalisir pinjaman dari bank
tersebut dan benar-benar berusaha untuk memiliki modal sendiri yang cukup maupun dengan mencari sendiri investor yang tertarik
untuk berinvestasi pada perusahaan. PT Saung Mirwan mengoptimalkan ketersediaan modal
sendiri. Namun, mereka juga mendapatkan bantuan dari pemerintah Belanda melalui salah satu perusahaan agribisnis
mereka, Hessing Company, berupa modal dan teknologi.
4. Sumberdaya Alam dan Lingkungan
PT Saung Mirwan terletak di daerah pegunungan. Kondisi tanah mendukung dan ketersediaan air juga cukup, meskipun
saluran irigasi masih kurang. Iklim di daerah tersebut juga kondusif untuk penanaman sayuran.
Sayuran merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap perubahan alam. Kondisi alam yang berubah-ubah akan
berpengaruh terhadap kualitas sayuran yang dihasilkan. Karena itu, dibutuhkan perlakuan khusus untuk menjaga stabilitas mutu
sayuran. Pada musim hujan, pemupukan semestinya dilakukan sedikit demi sedikit tetapi sering dilakukan. Sedangkan pada
musim kemarau, aktivitas pemupukan tidak terlalu sering dilakukan dan jumlah pupuknya agak banyak.
5. Sumberdaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sumberdaya ilmu pengetahuan dan teknologi sangat menentukan kemajuan suatu industri. Ketersediaan sumber-sumber
pengetahuan dan teknologi juga ditunjang oleh lembaga lain seperti perguruan tinggi, lembaga riset swasta, literatur bisnis dan
ilmiah, basis data, laporan penelitian, asosiasi, balai penelitian, serta sumber pengetahuan dan teknologi lainnya. PT Saung
Mirwan sering melakukan kerjasama dengan IPB untuk transfer ilmu mengenai pertanian. Bentuk kerjasama ini bisa dalam bentuk
seminar, penyuluhan, maupun diskusi. Selain itu, PT Saung Mirwan juga tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Hortikultura
Indonesia. Teknologi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi
keberlangsungan usaha dalam bidang agribisnis sayuran. Green house merupakan teknologi yang penting dan bernilai tambah bagi
bisnis ini. Sayuran yang dibudidayakan di dalam green house akan memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran
yang dibudidayakan di lahan terbuka. Teknologi lain yang juga dibutuhkan dalam bisnis ini adalah adanya cold refrigerator
mesin pendingin untuk menjaga ketahanan life-time dari sayuran, baik saat proses pendistribusian, saat proses packing, maupun saat
penyimpanan di storage. Teknologi lain adalah adanya mesin pemotong otomatis untuk sayuran yang memang dipesan dalam
bentuk potongan. Mesin pencuci sayuran dan mesin pemberi label untuk pengemasan juga merupakan teknologi yang dibutuhkan
dalam bisnis sayuran ini. PT Saung Mirwan sudah menyadari urgensi dari teknologi-teknologi ini. Oleh karena itu, perusahaan
sudah memiliki berbagai teknologi yang dibutuhkan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produknya.
4.4.2 Faktor Permintaan 1.