Faktor Industri Terkait dan Industri Pendukung Faktor Persaingan Industri

perusahaan harus bersaing dalam hal kualitas dan kesesuaian dengan pesanan konsumen.

4.4.3 Faktor Industri Terkait dan Industri Pendukung

Industri terkait merupakan industri terdekat yang secara langsung berhubungan dengan industri inti. Industri-industri yang secara langsung berkaitan dengan usaha agribisnis sayuran adalah pemasok input dan bahan baku, serta retail dan food industry. Sementara industri pendukung terdiri dari lembaga-lembaga yang secara tidak langsung menyokong kelangsungan kegiatan usaha industri inti. Dalam bisnis ini, industri pendukung terdiri dari lembaga-lembaga keuangan, lembaga penelitian, lembaga sosial, asosiasi-asosiasi, lembaga pemerintahan, dan lembaga lainnya. Namun, dalam penelitian ini tidak akan membahas industri pendukung karena kontribusinya yang sangat kecil terhadap bisnis sayuran. Pemasok bibit dan bahan baku sayuran adalah petani yang berada di sekitar areal perkebunan milik perusahaan ataupun petani yang berada cukup jauh dari perusahaan. Petani-petani ini bisa berdiri sendiri maupun menjalin kemitraan dengan perusahaan. Petani yang melakukan kerjasama kemitraan dengan perusahaan akan mendapat penyuluhan dari perusahaan. Pemasok yang berdiri sendiri dapat berupa para pengepul, kios, atau petani yang mampu memasok sayuran dalam jumlah besar kepada perusahaan. Ada juga pemasok bahan baku non sayuran, yaitu bahan baku yang dibutuhkan mulai dari kebutuhan budidaya, pengemasan, sampai kebutuhan kantor. Konsumen perusahaan terdiri dari ritel dan food industry. Ritel adalah customer yang menggunakan produk sayuran untuk dijual lagi tanpa harus diolah terlebih dahulu. Ritel terdiri dari supermarket dan swalayan. Food industry adalah customer yang menggunakan produk sayuran untuk dijual lagi tetapi diolah terlebih dahulu menjadi produk makanan. Industri terdiri dari hotel, restoran, dan kafe horeka.

4.4.4 Faktor Persaingan Industri

Persaingan sayuran di Indonesia cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari cukup banyaknya pelaku dalam agribisnis sayuran saat ini. Hal ini dapat menjadi pemicu tersendiri bagi setiap perusahaan untuk menjadi lebih baik dari pesaingnya. Strategi persaingan dari setiap perusahaan berbeda-beda. Ada yang lebih mengutamakan untuk memberi harga yang lebih murah dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya meskipun mungkin kualitasnya di bawah pesaingnya. Ada juga perusahaan yang lebih mengutamakan kualitas meskipun harga yang akan mereka tawarkan sangat mungkin untuk lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya. Namun ada juga perusahaan yang lebih mementingkan layanan kepada customer dan juga relationship yang baik dengan pihak-pihak terkait. Semuanya ini menjadi pilihan tersendiri bagi perusahan-perusahaan yang berkecimpung dalam agribisnis sayuran. Beberapa kompetitor utama PT Saung Mirwan adalah CV Bimandiri, PT Lumbung Padi, dan Amazing Farm untuk customer retail. Sedangkan untuk food industry yang menjadi kompetitor utama adalah PT Wiguna Makmur. Banyaknya pesaing ini menjadi pemicu bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan kekuatan yang dimiliki.

4.4.5 Peranan Pemerintah