meningkatkan produksi sayurnya, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun jenisnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya manusia dan lahan,
perusahaan mulai mencoba menerapkan sistem kemitraan. Mula-mula dimulai dengan petani-petani kecil di sekitar perusahaan, dan kemudian
diperluas sampai daerah Bandung dan sekitarnya. Pasar lokal yang menjadi sasaran utama perusahaan adalah
mencakup Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Tetapi untuk memperluas target pasar lokal, PT Saung Mirwan juga telah mempunyai
pelanggan di Bandung, Surabaya, sampai Bali. Sedangkan untuk pasar ekspor, mulai tahun 1998 PT Saung Mirwan memasok kebutuhan sayuran
ke Hongkong, Taiwan, Korea, Malaysia, dan Jepang. Komoditi ekspor perusahaan ini misalnya, kol untuk Taiwan, paprika untuk Korea, baby
leaves atau yang lebih dikenal dengan rukola untuk Malaysia. Pada tahun 1999, PT Saung Mirwan bekerja sama dengan sebuah perusahaan dari
negeri Belanda, Deliflor Chrysanten B.V. melakukan percobaan stek krisan yang sudah berakar dengan membuka lahan produksi tambahan. Selain
memperluas pasaran, perusahaan juga mengadakan penelitian yang dimaksudkan untuk perbaikan kualitas.
Visi PT Saung Mirwan adalah menjadi salah satu leader di bidang agribisnis dengan menerapkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat pertanian. Adapun misi PT Saung Mirwan adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi secara
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pasar. 2.
Senantiasa meningkatkan kualitas produk, kualitas sumber daya manusia, dan kualitas pelayanan untuk memberikan kepuasan pelanggan.
3. Mengembangkan sistem agribisnis melalui jaringan kemitraan.
4. Bekerjasama dengan berbagai lembaga penelitian untuk menerapkan
teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk pelaku agribisnis.
4.2. Struktur Organisasi PT Saung Mirwan
PT Saung Mirwan dipimpin oleh seorang Direktur Utama Dirut yang merupakan pendiri dan sekaligus bertindak sebagai pemilik perusahaan
yang bertanggung jawab atas segala aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan.
Dirut dibantu oleh Sekretaris Direktur dalam menjalankan tugasnya mengurus segala keperluan direktur. Dirut memiliki beberapa staf ahli, yaitu
bagian Information Technology IT, Quality Assurance QA, dan Research and Development RD. Bagian IT bertugas memberikan informasi serta
masukan yang penting bagi Dirut dalam pengambilan keputusan, bagian QA bertugas memberikan masukan untuk dapat menghasilkan produk yang
berkualitas dan memenuhi standar, serta bagian RD bertugas untuk mengembangkan dan melakukan penelitian terhadap inovasi dan penelitian
untuk produksi. Dirut PT Saung Mirwan membawahi tiga orang direktur, yaitu
Direktur Bidang Produksi, Direktur Bidang Komersial, dan Direktur Bidang Umum. Bidang Umum terbagi atas Divisi Keuangan dan Accounting,
Human Resources, General Affairs, dan Divisi Teknik. Divisi Keuangan bertugas untuk mencatat semua pengeluaran dan pemasukan serta segala hal
lain yang berhubungan dengan keuangan. Divisi General Affairs dan Divisi Human Resource bertugas untuk mencatat absen karyawan dan menentukan
insentif untuk karyawan. Selain itu divisi ini juga bertugas untuk menilai kinerja karyawan. Divisi Teknik bertugas untuk mengurus masalah teknik,
misalnya jika terjadi kerusakan pada mobil pengangkutan, maka melaporkan ke divisi teknik.
Bidang Komersil terdiri dari Divisi Penjualan Sayur, Penjualan Bunga, Pengadaan, dan Pengemasan. Bagian Pengadaan bertugas untuk
menyediakan segala macam kebutuhan operasional produksi, baik untuk produksi sayur dan bunga maupun produksi non sayur, misalnya plastik
untuk mengemas. Bagian Penjualan bertugas melakukan hubungan kepada para konsumen dan calon konsumen. Bagian Pengemasan bertugas untuk
mengemas dan menyimpan sayur. Bidang Produksi terdiri dari Divisi Kebun Gadog dan Kemitraan.
Dulunya bidang ini membawahi beberapa wilayah kebun, diantaranya adalah Kebun Garut, Kebun Lembang, dan Kebun Lemah Neundeut.
Namun, sekarang hanya ada Kebun Gadog saja. Hal ini dikarenakan faktor yang tidak menguntungkan, yaitu biaya produksi yang tinggi terutama untuk
biaya pengangkutan produk dari Garut, Lembang, dan Lemah Neundeut menuju PT Saung Mirwan karena semua produk akan diproses di PT Saung
Mirwan. Untuk saat ini, di wilayah Lembang hanya ada gudang penyimpanan saja. Gudang penyimpanan tersebut digunakan untuk
menyimpan sayur yang didapatkan dari mitra beli di sana. Bagian Kemitraan bertugas untuk mengawasi produksi sayur, menjalin hubungan yang baik
dengan para petani, dan pengawasan di lapangan.
Gambar 12. Struktur organisasi PT Saung Mirwan PT Saung Mirwan, 2012
4.3. Kegiatan Usaha PT Saung Mirwan