Peranan Kesempatan Peran Pemerintah

dibenahi. Kemacetan dan kerusakan jalan menyebabkan bahan bakar yang dibutuhkan oleh angkutan menjadi lebih banyak. Hal ini berakibat pada tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pendistribusian dan pada akhirnya menyebabkan harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan pun menjadi naik. Buruknya kondisi infrastruktur di Indonesia ini menjadi tanggung jawab pemerintah dan sudah semestinya untuk segera dibenahi.

4.4.6 Peranan Kesempatan

Salah satu bentuk peluang atau kesempatan yang bisa mengangkat posisi daya saing sayuran Indonesia adalah meningkatnya kepedulian masyarakat dunia terhadap kesehatan. Hal tersebut sedikit demi sedikit akan mengubah pola hidup masyarakat. Akan semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi sayuran sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap kesehatan. Kondisi tersebut semakin didukung oleh mutu dan standar sayuran yang juga kian membaik. Perbaikan mutu ini tidak hanya mengacu pada pengelolaan kebun dan proses budidaya, tetapi juga dalam pengelolaan pascapanen, pengemasan, hingga sampai ke konsumen. Perbaikan mutu ini diperkuat dengan sertifikasi internasional, seperti HACCP dan Prima. Model Berlian Porter dari agribisnis sayuran di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Analisis daya saing agribisnis sayuran di Indonesia Faktor Kondisi: 1. Infrastruktur 2. SDM 3. Modal 4. SDA dan lingkungan Kondisi Permintaan: 1. Jumlah Pembeli dan tingkat pertumbuhan pembelian 2. Preferensi konsumen Industri terkait dan pendukung: 1. Pemasok 2. Petani mitra Persaingan industri: 1. Tingkat persaingan 2. Strategi pesaing Peran Pemerintah Peran Kesempatan 4.5. Analisis Faktor Strategis Internal dan Eksternal PT Saung Mirwan 4.5.1 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Analisis terhadap kondisi lingkungan internal PT Saung Mirwan melalui aspek fungsional yang meliputi aspek keuangan, pemasaran, operasional, dan sumberdaya manusia menghasilkan beberapa faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari PT Saung Mirwan. Untuk mengevaluasi faktor-faktor internal, tersebut digunakan metode analisis Evaluasi Faktor Internal Internal Factors Evaluation-IFE. Dalam metode analisis IFE, masing-masing faktor internal tersebut diberikan bobot dan peringkat. Pembobotan masing- masing faktor tersebut diperoleh dengan teknik pairwise comparison perbandingan berpasangan. Sedangkan dalam menentukan peringkat dari masing-masing faktor digunakan skala 1-5 berdasarkan tingkat pengaruh atau peran strategis faktor terhadap daya saing PT Saung Mirwan. Hasil analisis IFE tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan PT Saung Mirwan No. Faktor Kunci Bobot Rating Skor Kekuatan Strengths 1 Teknologi tepat guna 0.062 4 0.246 2 Brand produk Saung Mirwan bagus 0.080 3.634 0.292 3 Fasilitas peralatan cukup lengkap 0.075 4 0.301 4 Masa bisnis lebih lama 0.067 3.302 0.220 5 Mendapatkan bantuan dari pemerintah Belanda dalam hal operasional 0.091 4 0.365 6 Mutu produk sudah mencapai kualitas ekspor 0.170 3.634 0.618 Kelemahan Weaknesses 1 Karyawan kurang inisiatif dan sudah jenuh 0.127 2.520 0.319 2 Jenis produk berkurang 0.136 1.587 0.216 3 Harga jual lebih tinggi dari pesaing 0.192 1.260 0.242 TOTAL 1.000 2.820 Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa kekuatan utama dari PT Saung Mirwan adalah mutu produk yang sudah mencapai kualitas ekspor dengan skor 0.618. Sedangkan yang menjadi kelemahan utama adalah karyawan yang kurang inisiatif dan sudah mulai jenuh dengan skor sebesar 0.319. Total skor sebesar 2.820 menunjukkan bahwa PT Saung Mirwan sudah memiliki kondisi internal yang cukup kuat.

4.5.2 Identifikasi Peluang dan Ancaman