Fungsi hidrologis Tahap Refleksi

Sujiyo M. |The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran, 139-141 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8 banjir. Diperkirakan untuk setiap hektar ruang terbuka hijau, mampu menyimpan 900 m3 air tanah per tahun. Kemampuan penyimpanan air ini masih dapat dimaksimalkan jika ditunjang dengan pembuatan lobang biopori.

2. Fungsi Orologis

Orologis berhubungan dengan kemampuan tumbuhan yang ditanam di sekeliling alun-alun untuk mencegah erosi dengan cara menahan hanyutnya bunga tanah dan mencegah erosi serta melindungi tanah lapisan atas top soil. Fungsi ini berhubungan dengan kemampuan pada akar pohon dalam mencegah erosi dan pengikisan tanah yang disebabkan oleh air maupun angin. Kemampuan ini terjadi karena sistem perakaran yang menjulur di bawah permukaan tanah dapat mengikat partikel-partikel tanah menjadi sangat kompak, sehingga tidak mudah gugur; Tejadinya banjir disebabkan jumlah air hujan lebih besar dari kemampuan tanah menyerap air dan tidak tersedia alur cekungan yang membawa air tersebut bergerak ke tempat lain, sehingga air yang tidak terserap akan menggenangi permukaan tanah. Air yang menggenang tersebut mengalir ke tempat lain, disebut aliran permukaan runoff. Secara alami runoff akan berkumpul dan menggenang di tempat yang lebih rendah. Genangan air yang cukup besar ini yang disebut banjir. Peningkatan volume aliran permukaan akan semakin besar bersamaan dengan semakin banyaknya alih fungsi lahan. Untuk memaksimalkan kemampuan tanah dalam menyerap air maka keberadaan alun- alun mampu melakukan penyerapan dengan baik. Dengan demikian, keberadaan alun-alun adalah untuk menjamin tersedianya ruang yang cukup bagi kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis dan kawasan pengendalian air larian.

3. Fungsi Klimatologis

Alun-alun dengan serangkaian tanamannya memegang peran penting dalam ekosistem kota. Hal disebabkan karena alun-alun dapat menjadi penyegar di tengah panasnya perkotaan. Keberadaan alun-alun dengan pohon yang dimilikinya bisa menjadi penyeimbang ekosistem bagi lingkungan yang telah banyak perubahan di perkotaan. Fungsi pohon-pohon tersebut adalah sebagai tanaman hijau yang diperlukan untuk menyaring polusi yang dihasilkan oleh knalpot kendaraan bermotor. Keberadan pohon-pohon akan menyerap karbondioksida CO2 dan juga akan menghasilkan oksigen O2 lewat proses fotosintesis seperti dalam persamaan reaksi berikut: 6H 2 O + 6CO 2 + cahaya → C 6 H 12 O 6 glukosa + 6O 2 Proses ini akan meningkatkan kualitas udara sekaligus dapat mencegah dampak pemanasan global. Proses ini juga memperlancar terjadinya daur hidrologi.

4. Fungsi Reduksi

Asap kendaraan bermotor membawa unsur- unsur pencemaran udara berupa karbon monoksida CO, nitrogen oksida NO hasil pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan. Jumlah asap yang dilepaskan ke udara tersebut akan bertambah dengan adanya timah hitam yang dicampur di dalam bensin untuk efisiensi pembakaran. Akibat pembakaran tidak sempurna, racun muncul bersama asap yang keluar dari knalpot kendaraan tadi. CO mengandung racun sangat kuat. Jika CO ini terhisap oleh paru-paru maka CO ini akan lebih mudah mengikat hemoglobin butir darah merah. Sedangkan oksigen akan berkurang kadarnya sehingga manusia dapat mati lemas karenanya. Pohon di sekeliling alun alun memiliki fungsi yang terus-menerus menyerap dan mengolah gas karbondioksida CO2, sulfur oksida SO2, ozon O3, nitrogendioksida NO2, karbon monoksida CO, dan timbal Pb yang merupakan 80 persen pencemar udara kota, menjadi oksigen segar yang siap dihirup warga setiap saat. Pohon mampu menyerap CO2 hasil pernapasan, yang nantinya dari hasil metabolisme oleh tanaman akan mengeluarkan O2 yang kita gunakan untuk bernafas. Sebagai ilustrasi dapat dijelaskan bahwa setiap jam, satu hektar daun- daun hijau dapat menyerap delapan kilogram CO2 yang setara dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekitar 200 orang dalam Tinjauan Fungsi Ekologis Alun-Alun Tradisional Jawa | The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran, 140-141 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8 waktu yang sama. Dengan tereduksinya polutan di udara maka masyarakat kota akan terhindar dari resiko berbagai penyakit yang bersumber dari pencemaran lingkungan.

5. Fungsi Edaphis

Fungsi edaphis berkenanaan dengan kemampuan tumbuhan sebagai tempat hidup, tempat tinggal, tempat berkembang biak dan juga mencari makan bagi berbagai spesies hewan. Selain tempat tinggal bagi hewan tumbuhan- tumbuhan yang terdapat di alun juga sebagai pemasok dan penyedia makanan bagi hewan- hewan yang ada. Semua hewan dan tumbuhan yang terdapat di alun-alun saling melengkapi, sehingga tanpa adanya salah satu hewan tersebut maka kehidupan tidak akan seimbang. Selain tempat hidup, tumbuhan yang terdapat di alun- alun digunakan sebagai tempat berkembang biak burung, serangga dan hewan-hewan jenis insekta. Setiap hewan tersebut memiliki cara berkembang biak dan tempat berkembang biak berbeda.

6. Fungsi Estetis

Fungsi estetis berarti keberadaan alaun- laun mampu mempercantik suatu kawasan ataupun tempat.

7. Fungsi Protektif

Fungsi protektif berarti bahwa alaun-alun dapat memberikan perlindungan baik bagi seluruh komponen ekosistem, salah satunya adalah proteksi dari bencana banjir dan kekeringan.

8. Fungsi Higienis

Berkenaan dengan fungsi higienis berarti keberadaan alun-alun dengan berbagai tumbuhan yang dimilikinya dapat menjadi penyaring udara yang dapat menyerap karbondioksida serta juga mengeluarkan oksigen. Selain itu pepohonan ini pun akan mempunyai kemampuan untuk dapat menyerap berbagai jenis racun yang ada di udara. Diantara sekian banyak fungsi tumbuhan tersebut yang tidak dapat digantikan fungsinya oleh komponen lain adalah berkaitan dengan penyediaan oksigen bagi kehidupan manusia. Setiap satu hektar ruang terbuka hijau diperkirakan mampu menghasilkan 0,6 ton oksigen guna dikonsumsi 1.500 penduduk perhari, sehinggadapat membuat bernafas dengan lega

9. Fungsi Edukatif

Fungsi ini menunjukkan bahwa tumbuhan yang ditanam akan mampu untuk menjadi laboratorium alam yang dapat digunakan sebagai media belajar dan juga penelitian bagi siswa dan mahasiswa. Belakangan ini telah banyak studi yang mengkaji tentang alun-alun dari berbagai aspek tinjauan.

10. Fungsi Rekreatif

Alun-alun dengan segala ornament yang dimilikinya dan fasilitas pendukungnya akan mempunyai daya tarik tersendiri yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan juga hiburan. Kenyataan ini dapat dlihat dengan banyaknya pelajar atau orang dari wilayah lain yang sengaja untuk mendatangi alun-alun sebuah kota dalam rangka rekreatif. Dari pembahasan di atas, terlihat bahwa konsep keberadaan alun-alun tradisional Jawa telah mampu menjangkau jauh kedepan. Disadari atau tidak ternyata konsep-alun-alun yang dibangun pada abad keVIII semasa kerajaan Majapahit masih relevan keberadaanya hingga saat ini. Bahkan jika keberadaanya tersebut dihubungkan dengan konsep ekologi, terdapat keterikatan yang erat diantara keduanya. Hal ini merupakan sebuah bukti bagaimana keberadaan alun-alun yang hanya sebagai simbol identitas sebuah kekuasaan raja juga memiliki fungsi lain yang sangat besar. SIMPULAN Alun-alun merupakan salah satu konsep ruang terbuka publik yang dikenal oleh masyarakat Jawa tradisional yang keberadaanya masih tetap eksis dan dibutuhkan sampai saat ini. Sebagai sebuah kawasan dengan berbagai