Tahap Observasi Prosiding Seminar Nasional "The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran"

Luki Y., Rifa K., Nina A. D. |The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran, 77-80 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8 cukup tinggi, siswa lebih percaya diri, lebih berani mengungkapkan pendapatnya, lebih berkonsentrasi dan lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar; 3 Kegiatan siswa dalam melakukan langkah-langkah atau sintaks model PBL seperti mencari informasi yang relevan, menyajikan hasil karya serta menganalisis proses pemecahan masalah yang diajukan oleh gutu telah mengalami peningkatan dibandingkan siklus pertama; 4 Hasil belajar kimia yang diperoleh siswa telah mencapai indikator pencapaian keberhasilan; 5 Hal-hal yang kurang dan perlu diperbaiki dalam siklus pertama sudah terlihat adanya penyempurnaan dalam siklus kedua berdasarkan hasil tes dan lembar observasi serta kuesionerangket implementasi model PBL. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil temuan penelitian. Temuan penelitian pada siklus I menunjukan bahwa aktivitas belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru di dalam kelas dalam melakukan langkah-langkah model PBL masih perlu peningkatan, karena berdasarkan hasil observasi masih terdapat aktivitasindikator yang belum dilakukan oleh siswa seperti menuliskan konsep- konsep terdahulu yang dimiliki untuk dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru di dalam lembar kerja siswa LKS. Menurut Bridges dan Hallinger 2007, hal. 215 pelaksanaan model PBM terdiri dari lima tahapan utama. [15] Hal itu dikarenakan kurangnya pengawasan dari guru seperti membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing, mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan membantu siswa dengan informasi atau data yang dibutuhkan siswa, dan mengamati siswa dalam melakukan kegiatan. Sedangkan pada siklus kedua, aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL telah memenuhi sebagian besar pernyataan dalam lembar observasi. Temuan ini didukung berdasarkan observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dimana pada siklus ke-2 ini siswa dirasa lebih serius dan tenang pada saat pembelajaran berlangsung, interaksi antara siswa dengan siswa dalam hal kerjasama antar kelompok dan pembagian tugas masing-masing dalam kelompok meningkat dan didukung oleh pengawasan guru yang optimal, sehingga siswa merasa lebih fokus dalam memecahkan masalah serta pencarian informasi dari berbagai sumber. Senada menurut oleh Hmelo-Silver dan Eberbach 2012 bahwa PBM merupakan metode pengajaran instruksional yang berpusat pada peserta didik. Siswa belajar melalui masalah tidak terstruktur ill-structured yang harus dipecahkan di dalam diskusi kelompok. [16] Dalam PBL, siswa melibatkan kemandirian belajar dengan mengaplikasikan pengetahuan terdahulu maupun sekarang untuk dihubungkan dengan masalah yang diberikan serta merefleksikan pengetahuan yang mereka dapatkan dan menilai keefektivitasan strategi yang mereka gunakan dalam proses belajar atau pencarian pengetahuan baru. Peneliti juga melakukan tes hasil belajar yang diberikan pada tiap akhir siklus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kognitiif siswa pada konsep sistem koloid. Tabel 1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Deskripsi Nilai Siklus I Siklus II Tertinggi 90 100 Terendah 50 68 Rata-rata 75,57 83,00 Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan, kemampuan siswa di bidang kognitif mengalami peningkatan signifikan dari siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 75,47 ke siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 83,00.