Perencanaan Nilai Minat Belajar Peserta Didik

Diani A., Fakhrur R., Nengsih J. | The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran, 61-70 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8 mengarah ke pengunaan model pembelajarn tipe NHT, dan mempersiapkan instrument observasi disertai cara penskoran. 2 Tahapan penyajian materi Dalam tahap ini pengajar menyebutkan tujuan pembelajaran memotivasi rasa ingin tahu siswa, memberika apersepsi, umpan balik sesering mungkin, penjelasan materi menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT. 3 Tahap selanjutnya, masing-masing siswa memberikan pertanyaan seputar materi yang sudah diberikan guru. 4 Selanjutnya guru menjelaskan kembali untuk semakin memperjelas materi dan untuk penguasaan konsep siswa 5 Tahap tes hasil belajar Dilakukan satu kali tes setelah pertemuan tes dikerjakan secara individu mandiri. Tes PG dikerjakan selama 45 menit hasil tes di gunakan untuk mengetahui apakah ada peningkatan siswa pada pemahaman mata pelajaran biologi.

2. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

3. Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi.

4. Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan secara dianalisis. Pada tahap ini pengajar dapat merefleksi diri berdasarkan hasil observasi dan diskusi. Untuk mengkaji apakah tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sistem reproduksi. Hasil analisis acuan untuk merencakan siklus berikutnnya. Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah bahwa penggunaan model Cooperative Learning tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem reproduksi. Hasil belajar minimal mencapai nilai sebesar 70, di mana dicapai oleh lebih dari setengah siswa di kelas XI MIA 4 80. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Tes hasil belajar biologi siswa diperoleh dari hasil pre test di awal dan post test di akhir pertemuan baik di siklus I maupun siklus II bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Non Tes yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas belajar biologi siswa dan observasi aktivitas guru; pedoman wawancara, dan dokumentasi. Untuk melihat peningkatan pre-test ke post-test maka dilakukan uji N-Gain normlized gain. Nilai N-Gain ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Herlanti, 2006. � − ��� = � � − � � � � � − � � Tabel 1. Kriteria N-Gain Nilai N-Gain Kategori g 0,7 Tinggi 0,3≤ g ≤ 0,7 Sedang g 0,3 Rendah Analisis tes hasil belajar dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu membandingkan hasil belajar siswa dengan kriteria pencapaian ketuntasan belajar yang telah diterapkan sebelumnya, yaitu siswa dinyatakan tuntas jika tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai dibawah 70. Data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil belajar, observasi pembelajaran, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan cara dideskripsikan sebagai berikut: 1 analisis hasil pengolahan dan Model Cooperative Learning Tipe Number Head Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi | The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran, 62-70 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8 observasi, 2 Analisis proses tindakan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, mengamati, merefleksi, 3 analisis belajar tiap siklus. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Siklus 1 a. Perencanaan 1 Pada tahap perencanaan siklus I peneliti mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di kelas XI MIA 4. Dari hasil penelitian di setiap kelas XI MIA 4 didapatkan siswa kurang atau malasa bekerja pada saat pembelajaran berkelompok. Dari permasalahan tersebut, peneliti merancang pembelajaran dan situasi belajar yang membuat semua siswa dapat aktif belajar berkelompok. 2 Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan model pemblejaran tipe NHT. 3 Membuat rencana pembelajaran yang dibantu oleh model pembelajaran tipa NHT dan observasi. 4 Konsep yang diajarkan terdiri dari konsep repsroduksi sub konsep reproduksi laki-laki. b. Tindakan Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative learning tipe NHT yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP langkah-langkah tindakan disajikan pada tabel 2. c. Pengamatan 1 Lembar observasi siswa Lembar observasi siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Adapun data hasil observasi siswa siklus I terlampir lampiran 5, observasi aktivitas siswa dilakukan oleh teman sejawat. Observasi aktivitas siswa dibuat dalam kategori Ya dan tidak. Masing-masing kategori memiliki rentang ≤50 dan ≥50 . Berdasarkan hasil dari perhitungan dapat diketahui bahwa pada siklus I terdapat 53 siswa yang memperhatikan pelajaran sedangkan selebihnya 47 tetap memperhatikan tepai banyak bercanda dan kurang fokus pada saat pembelajaran dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Beberapa siswa mengobrol dengan teman sebangkunya. Sedangkan sebagian lagi memainkan gadget saat pembelajaran berlangsung. Namun siswa sudah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Selama pengamatan kegiatan pembelajaran terdapat beberapa catatan penting yang harus diperbaiki pada siklus selanjutnya. Pada proses pembagian kelompok siswa membentuk kelompok dengan baik, beberapa siswa masih ada yang bingung dalam cara menjawab soal, pada saat memperhatikan gambar banyak siswa yang bertanya terlalu jauh dari materi pokok sehingga tidak fokus terhadap gambar yang disajikan guru. Pada tahap diskusi, siswa ada yang betanya materi yang tidak dipahami, siswa ada yang menambahkan pada saat siswa lain mempresentasikan hasil, siswa menjawab pertanyaan dari temanya berdasarkan hasil penelurusan di internet dan buku paket. Pada tahap komunikasi guru memberikan arahan dan menunjuk siswa yang telah diberi nomor untuk presentasi, banyak siswa yang ditunjuk maju dengan terpaksa karena belum menguasai materi sebelumnya sehingga guru menunjuk siswa yang lain dari kelompok yang sama untuk menggantikan siswa tersebut sehingga memakan waktu yang cukup lama, lalu