BAHAN PENYERAP ETILEN ZEOLIT

9

E. BAHAN PENYERAP ETILEN ZEOLIT

Zeolit umumnya didefinisikan sebagai kristal alumina silika yang berstruktur tiga dimensi, yang terbentuk dari tetrahedral alumina dan silika dengan rongga-rongga di dalam yang berisi ion-ion logam, biasanya alkali atau alkali tanah dan molekul air yang dapat bergerak bebas. Struktur zeolit sejauh ini diketahui bermacam-macam, tetapi secara garis besar strukturnya terbentuk dari unit bangun primer, berupa tetrahedral yang kemudian menjadi unit bangun sekunder polihedral dan membentuk polihendral sampai akhirnya menjadi unit struktur zeolit. Karena sifat unik dari zeolit, maka zeolit banyak digunakan untuk berbagai aplikasi di industri, diantaranya zeolit digunakan di industri minyak bumi sebagai cracking, di industri deterjen sebagai penukar ion, pelunak air sadah dan di industri pemurnian air, serta berbagai aplikasi lain Sunarya, 2009. Zeolit juga ditemukan sebagai bantuan endapan pada bagian tanah jenis basalt dan komposisi kimianya tergantung pada kondisi hidrotermal lingkungan lokal, seperti suhu, tekanan uap air setempat dan komposisi air tanah lokasi kejadiannya. Zeolit sebagai katalis hanya mempengaruhi laju reaksi tanpa mempengaruhi kesetimbangan reaksi karena mampu menaikkan perbedaan lintasan molekuler dari reaksi yang terjadi. Katalis berpori dengan pori-pori yang sangat kecil akan memuat molekul-molekul kecil tetapi mencegah molekul besar masuk. Zeolit dapat menjadi katalis yang shape-selective dengan tingkat transisi selektitas atau dengan pengeluaran reaktan pada dasar diameter molekul. Zeolit mampu menjadi katalis asam dan dapat digunakan sebagai pendukung logam aktif atau sebagai reagen, serta dapat digunakan dalam katalis oksida Sunarya, 2009. Menurut Sariman 1993, pada dasarnya zeolit dikategorikan atas dua golongan, yaitu zeolit alam dan zeolit sintetis. Zeolit alam terdapat lubang-lubang batuan lava, batuan sedimen terutama sedimen piroklastik berbutir halus, dan terdapat ±40 jenis. Mineral zeolit di alam ada yang berupa batuan dan ada yang terdapat di antara celah-celah batuan atau antara lapisan batuan. Zeolit sintetis dibuat untuk keperluan khusus dan dapat dibedakan berdasarkan komponen Al dan Si-nya. Zeolit mempunyai struktur berongga dan biasanya rongga ini diisi oleh air dan kation yang bisa dipertukarkan dan memiliki pori tertentu. Oleh sebab itu zeolit dapat dimanfaatkan sebagai penyaring molekuler, penukar ion, penyerap bahan, dan katalisator. Sifat-sifat tersebut didukung oleh struktur, komposisi kimia dan variasi proses perlakuan awal zeolit tersebut. Kerangka struktur zeolit terdiri dari unit-unit tetrahedral AlO 4 dan SiO 4 yang sering berhubungan melalui atom O dan didapat struktur tersebut. Si +4 dan dapat diganti dengan Al +3 dan rumus empiris zeolit menjadi : M 2n O.Al 2 O 3 .xSiO 2 .yH 2 O M = Kation alkali atau alkali tanah n = Valensi logam alkali X = Bilangan tertentu 2 – 10 Y = Bilangan tertentu 2 – 7 Sariman, 1993 Zeolit pada umumnya bersifat polar, sehingga selain dapat menyerap etilen zeolit juga berpengaruh dalam penyerapan air. Menurut Lenny 1996, dari percobaan daya serap air dan etilen pada zeolit. Penyerapan air sekitar 1.75 dan penyerapan etilen sekitar 100 ppm. Hal ini dapat menunjukkan bahwa zeolit mampu menyerap etilen sekitar 18.18 . Dari hasil-hasil inilah, zeolit dapat memberikan peluang untuk penundaan proses pemasakan pada buah-buahan memperpanjang masa simpan buah. 10

III. METODOLOGI