WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

11 Buah salak pondoh dikarakterisasi dengan cara pengujian berdasarkan masing-masing kematangan. Pengujian yang dilakukan antara lain kadar air, kadar serat, total padatan terlarut, Vitamin C, kadar protein, total asam, dan organoleptik. Prosedur-prosedur pengujian disajikan pada Lampiran 1.

3. Penyimpanan Buah Salak Pondoh dengan Kemasan Aktif Penyerap Etilen

Tahap pertama yang dilakukan adalah menghaluskan zeolit dengan menggunakan mesin penggiling untuk memperluas permukaan zeolit sehingga bahan diharapkan dapat menyerap dengan optimal. Selanjutnya butiran zeolit halus dimasukkan kedalam kemasan kertas berlapis polietilen yang dikemas dalam bentuk sachet berukuran 7x9cm. Zeolit yang telah dikemas disimpan di dalam oven 50 º C untuk mendapatkan kadar air yang stabil, sehingga zeolit dapat menyerap dengan optimal. Gambar 3. Bahan penyerap etilen dalam sachet zeolit Tahapan selanjutnya adalah sortasi buah salak pondoh untuk memisahkan buah salak yang memiliki kondisi baik dan buah salak yang rusak cacat. Sortasi dilakukan agar dalam proses penyimpanan dengan menggunakan kemasan aktif dapat digunakan buah salak pondoh dengan kualitas terbaik. Buah salak pondoh hasil sortasi selanjutnya dimasukkan ke dalam kemasan plastik polietilen dan polipropilen. Kedua kemasan plastik ini masing-masing diberikan perlakuan pengemasan yaitu pengemasan secara vakum, normal tanpa lubang, dan lubang. Buah salak pondoh selanjutnya ditimbang dengan bobot 0.5 kg dan dilakukan pencatatan bobot awal masing-masing tiap kemasan. Buah salak pondoh hasil penimbangan selanjutnya diberi tambahan zeolit sebagai bahan penyerap etilen dengan dosis 5 dan 10. Buah salak pondoh yang telah diberi tambahan bahan penyerap selanjutnya dikemas dengan menggunakan sealer dan pengemasan secara vakum. Selanjutnya buah salak pondoh yang telah disimpan dalam kemasan aktif diletakkan di dalam krat plastik dan disimpan di dalam chamber 17-20 º C serta kelembapan berkisar 90-95 selama 30 hari. Masing-masing krat berisi 16 kantong buah salak pondoh. Pengamatan dilakukan selama 8 kali mulai hari ke-1, 10, 15, 19, 21, 23, 25, dan 27. Adapun beberapa pengamatan yang dilakukan adalah penghitungan tingkat kerusakan buah salak, susut bobot, total padatan terlarut, kadar Vitamin C, kadar total asam, dan organoleptik. Selain penyimpanan dengan kemasan aktif juga dilakukan pengemasan buah salak pondoh tanpa menggunakan bahan penyerap kontrol.