gelombang yang diterima sensor sangat sedikit. Objek-objek yang memantul secara sempurna antara lain permukaan air dan permukaan tanah yang diperkeras
Lillesand Kiefer 1990, sedangkan pantulan sudut dihasilkan dari permukaan halus yang bersudut siku-siku Gambar 1c.
Permukaan bumi yang dikenai pancaran radar akan memberikan pancar balik backscatter yang antara lain bergantung pada sudut dari objek dengan arah
pancarnya, atau biasa disebut sudut pandang lokal local incident angle. Sudut ini bergantung pada slope bentang alam yang ada dalam wilayah yang sedang
diindera, sehingga besaran sudut ini akan menentukan besaran kecerahan tone dari pikselnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran backscatter SAR dapat
dikelompokan kedalam dua kelompok besar, yaitu sistem sensor dan target objeknya. Dari sistem sensor terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
besaran backscatter SAR Fakultas Kehutanan IPB 2011, yaitu: 1.
Panjang gelombang microwave yang digunakan band X, C, S, L dan P 2.
Polarisasi HH, HV, VV, VH 3.
Sudut pandang dan orientasi 4.
Resolusinya Faktor yang mempengaruhi besaran backscatter SAR dari sistem target
adalah : 1.
Kekasaran, ukuran dan orientasi objek termasuk didalamnya biomassa 2.
Konstanta dielektrik antara lain dapat berupa kelembaban atau kandungan air 3.
Sudut kemiringan atau slope dan orientasinya sudut pandang lokal, local incident angle.
2.3 ALOS PALSAR
ALOS Tabel 1 merupakan satelit Jepang yang menjadi pengembangan satelit sebelumnya yaitu JERS Japanesse Earth Resources Sattelite. Satelit
ALOS Advanced Land Observing Sattelite diluncurkan pada 24 Januari 2006 menggunakan roket H-II dan didesain untuk dapat beroperasi selama 3-5 tahun.
Satelit ALOS ini membawa tiga jenis sensor, yaitu PALSAR Phased Array L- band Synthetic Aperture Radar, PRISM Panchromatic Remote-sensing
Instrument for Stereo Mapping, dan AVNIR-2 Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type-2. PRISM dan AVNIR merupakan sensor optik,
sedangkan PALSAR merupakan sensor SAR. Untuk dapat bekerja dengan ketiga jenis sensor diatas, ALOS dilengkapi dengan dua teknologi yang lebih maju.
Pertama, teknologi yang mampu mengerjakan data dalam kapasitas yang sangat besar dengan kecepatan tinggi, dan selanjutnya kapasitas untuk menentukan posisi
satelit dengan ketinggian yang lebih tepat. Tabel 1 Keterangan umum ALOS
Uraian Keterangan
Alat Peluncuran Roket H-IIA
Tempat Peluncuran Pusat Ruang Angkasa Tanagashima
Berat Satelit 4000 Kg
Power 7000 W
Waktu Operasional 3-5 Tahun
Orbit Sun-Synchronous Sub-Recurr Orbit
Recurrent Period 46 Hari Sub Cycle 2 hari
Tinggi Lintasan 692 km diatas Ekuator
Inklinasi 98,2°
Sumber: JAXA 2006
PALSAR merupakan sensor gelombang mikro aktif menggunakan frekuensi L-band. Sensor ini memberikan kinerja yang lebih tinggi daripada
sensor SAR Synthetic Apertur Radar pada satelit JERS-1. Mode PALSAR ScanSAR memiliki memiliki tambahan untuk resolusi tinggi konvensionil
sehingga memungkinkan untuk melakukan pengamatan permukaan bumi dengan cakupan area yang cukup luas yaitu 250 sampai 350 km yang lebih luas 3 sampai
5 kali dari ukuran citra SAR konvensionil. ScanSAR mode dapat menghasilkan cakupan citra seluas 350 km dengan polarisasi tunggal secara horisontal HH
maupun vertikal HV. JICA dan Fakultas Kehutanan IPB 2010 menjelaskan bahwa dalam
PALSAR resolusi tinggi dapat diperoleh dengan berbagai cara: a.
Resolusi ke arah range dapat ditingkatkan dengan sistem beam yang lebih lebar dan pengulangan waktu yang lebih pendek.
b. Resolusi ke arah azimuth dapat ditingkatkan dengan beam yang lebih sempit
dan pengulangan waktu yang lebih panjang. c.
Resolusi sebesar 10 m ke arah range dan 6, ke arah azimuth dapat diperoleh dengan PALSAR.
d. Secara umum, target merupakan objek yang dihasilkan dari sejumlah scatter
dan menyebabkan speckle. e.
Sinyal yang diterima merupakan jarak antara target dengan radar. Prinsip geometri PALSAR dan karakteristik utama PALSAR disajikan pada
Gambar 2 dan Tabel 2.
Gambar 2 Prinsip geometri PALSAR. Tabel 2 Karakteristik utama PALSAR
Mode Fine mode
ScanSAR mode Polarimetry
Frekuensi 1270 Mhz L-Band
Lebar Kanal 2414 MHz
Polarisasi HHVVHH+HV
atau VV+VH HH atau VV
HH+HV+VH+VV Resolusi Spasial
10 m 2 look20 m 4look
100 m multi look 30 m
Lebar Cakupan 70 km
250 – 350 km
30 km Incidence Angle
8 – 60 derajat
14 – 43 derajat
8 – 30 derajat
NE Sigma 0 - 23dB 70 km
- 25 dB - 29 dB
- 25 dB 60 km Panjang bit
3 bit 5 bit 5 bit
3 bit 5 bit Ukuran Antena
AZ: 8,9 m × EL: 2,9 m
Sumber: JAXA 2006
2.4 Penggunaan Citra ALOS PALSAR untuk identifikasi Tutupan Lahan