Standar Kompetensi Literasi Informasi Model ACRL

Empowering8 Model literasi informasi Empowering8 dihasilkan dari kegiatan workshop yang diprakarsai oleh UNESCO yang dilaksanakan di Srilanka pada tahun 2004 dan di India pada tahun 2005. Model ini dikembangkan oleh orang Asia untuk Asia. Empowering 8 merupakan hak cipta NILIS National Institute of Library and Information Science yang menghasilkan pengelompokan keterampilan yaitu: 1. Mengidentifikasi topik, format yang relevan dan jenis-jenis sumber informasi 2. Mengeksplorasi sumber informasi 3. Menyeleksi sumber informasi, merekam dan mengumpulkan kutipan- kutipan yang relevan 4. Mengorganisasi informasi, mengevaluasi dan menyusun informasi secara logis, dan menggunakan alat bantu untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi 5. Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata dan ide sendiri 6. Mempresentasi dan menyebarkan informasi yang dihasilkan 7. Menilai informasi 8. Menerapkan informasi yang didapat dan menggunakan pengetahuan baru tersebut untuk berbagai situasi Wijetunge, 2005. Empowering8 dikembangkan menggunakan pendekatan pemecahan masalah ke sumber berdasarkan pembelajaran karena mencakup delapan komponen dalam hal menemukan dan menggunakan informasi secara efektif.

2.4. Standar Kompetensi Literasi Informasi Model ACRL

Kemampuan baru dapat diperoleh dengan menjalani proses belajar. Dalam proses belajar memerlukan informasi yang tepat dan benar. Bagi mahasiswa, kemampuan ini akan menentukan banyaknya informasi yang dapat diserap, dan lebih dari itu mahasiswa makin mampu menyelesaikan masalah secara kritis, logis, dan tidak mudah diperdaya oleh informasi yang diterimanya tanpa evaluasi. Untuk itu diperlukan standar kompetensi literasi informasi. The Association of College and Research Libraries ACRL meminta pengesahan pengumuman standar kompetensi literasi informasi dari para profesional dan asosiasi akreditasi di perguruan tinggi. Standar kompetensi literasi informasi untuk pendidikan tinggi menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasikan individu yang memiliki kompetensi informasi. Standar berfokus pada kebutuhan mahasiswa di pendidikan tinggi. Standar ini juga menampilkan daftar hasil untuk menilai perkembangan kompetensi informasi mahasiswa. Dalam standar kompetensi literasi informasi dari ACRL 2000, seseorang disebut information literate jika memiliki: 1 Kemampuan menentukan jenis dan sifat informasi yang dibutuhkan a. Kemampuan mendefinisikan kebutuhan informasi. • Berunding dengan instruktur dan berpartisipasi dalam kelas diskusi, kelompok rekan kerja, dan diskusi elektronik untuk mengidentifikasi topik penelitian, atau kebutuhan informasi lainnya. • Mengembangkan pernyataan tesis dan merumuskan pertanyaan berdasarkan kebutuhan informasi. • Menggali sumber-sumber informasi umum untuk meningkatkan keakraban dengan topik. • Mendefinisikan atau memodifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai fokus pengelolaan. • Mengidentifikasi konsep-konsep kunci dan istilah yang menggambarkan kebutuhan informasi. • Mengakui bahwa informasi yang ada dapat dikombinasikan dengan pemikiran yang orisinal, eksperimentasi atau analisis untuk menghasilkan informasi baru. b. Kemampuan mengidentifikasi beragam jenis dan format dari sumber- sumber informasi yang potensial. • Mengetahui bagaimana informasi formal dan informal diproduksi, terorganisir, dan disebarluaskan. • Mengakui pengetahuan yang dapat diatur dalam disiplin ilmu yang mempengaruhi cara informasi diakses. • Mengidentifikasi nilai dan perbedaan potensi sumber informasi dalam berbagai format misalnya, multimedia database website, kumpulan data, audiovisual, dan buku. • Mengidentifikasi tujuan dan pengguna potensial dari sumber informasi misalnya majalah populer vs majalah ilmiah, informasi terbaru vs lama • Membedakan antara sumber primer dan sekunder, mengenali bagaimana penggunaan dan pentingnya variasi sumber-sumber tersebut dengan masing-masing disiplin. • Menyadari informasi yang mungkin perlu dibangun dengan data mentah dari sumber primer. c. Kemampuan mempertimbangkan biaya dan manfaat dari pencarian informasi yang dibutuhkan. • Menentukan ketersediaan informasi yang dibutuhkan dan membuat keputusan tentang perluasan proses pencarian informasi di luar sumber lokal misalnya, interlibrary loan, menggunakan sumber informasi di lokasi lain, memperoleh gambar, video, teks, atau suara. • Mempertimbangkan kelayakan menemukan bahasa atau keterampilan baru misalnya, berbahasa asing atau berbasis disiplin dalam rangka untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dan untuk memahami konteksnya. • Mendefinisikan rencana realistis secara keseluruhan dan waktu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. d. Kemampuan mengevaluasi kembali sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan. • Mengulas kebutuhan informasi awal untuk memperjelas, merevisi atau memperbaiki pertanyaan. • Menjelaskan kriteria yang digunakan untuk membuat keputusan informasi dan pilihan 2 Kemampuan mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien a. Kemampuanmenyeleksi metode pencarian atau sistem temu kembali informasi yang paling tepat untuk mencari informasi yang dibutuhkan. • Mengidentifikasi metode investigasi yang tepat misalnya, percobaan laboratorium, simulasi, kerja lapangan. • Menyelidiki manfaat dan penerapan berbagai metode investigasi. • Menelaah ruang lingkup, isi, dan organisasi sistem pencarian informasi. • Memilih pendekatan yang efisien dan efektif untuk mengakses informasi yang diperlukan dari metode investigasi atau sistem pencarian informasi. b. Kemampuan membangun dan menerapkan strategi penelusuran yang efektif. • Mengembangkan rencana penelitian yang sesuai dengan metode investigasi. • Mengidentifikasi kata kunci, sinonim dan istilah terkait untuk informasi yang dibutuhkan. • Memilih kosakata terkontrol khusus untuk disiplin atau sumber temu kembali informasi. • Membangun strategi pencarian menggunakan perintah yang sesuai untuk sistem pencarian informasi tertentu misalnya, operator boolean, pemotongan truncation, dan proximity untuk mesin pencari, penyelenggara internal seperti indeks untuk buku. • Menerapkan strategi pencarian di berbagai sistem pencarian informasi menggunakan antarmuka pengguna yang berbeda dan mesin pencari, dengan bahasa perintah yang berbeda, protokol, dan parameter pencarian. • Mengimplementasikan pencarian menggunakan protokol investigasi sesuai dengan disiplin. c. Kemampuan menemukan kembali informasi secara onlineatau secara pribadi menggunakan beragam metode. • Menggunakan berbagai sistem pencarian untuk mengambil informasi dalam berbagai format. • Menggunakan berbagai skema klasifikasi dan sistem lain misalnya, sistem nomor panggil atau indeks untuk mencari sumber informasi dalam perpustakaan atau untuk mengidentifikasi situs tertentu untuk eksplorasi fisik. • Menggunakan layanan online atau khusus orang yang tersedia di suatu lembaga untuk mengambil informasi yang diperlukan misalnya, pinjaman antardokumen pengiriman, asosiasi profesi, kantor lembaga penelitian, sumber daya masyarakat, pakar dan praktisi. • Menggunakan survei, surat, wawancara, dan bentuk lain dari penyelidikan untuk mengambil informasi primer. d. Kemampuan mengubah strategi penelusuran jika perlu. • Menilai kuantitas, kualitas, dan relevansi hasil pencarian untuk menentukan apakah sistem pencarian informasi alternatif atau metode investigasi harus dimanfaatkan. • Mengidentifikasi kesenjangan dalam informasi yang diambil dan menentukan apakah strategi pencarian harus direvisi. • Mengulangi pencarian dengan menggunakan strategi revisi seperlunya. e. Kemampuan mengutip, mencatat, dan mengolah informasi dan sumber-sumbernya. • Memilih di antara berbagai teknologi yang paling tepat untuk penggalian informasi yang dibutuhkan misalnya, copypaste fungsi perangkat lunak, mesin fotokopi, scanner, peralatan audiovisual, atau instrumen eksplorasi. • Menciptakan sistem untuk mengorganisasikan informasi. • Membedakan antara jenis sumber yang dikutip dan memahami unsur-unsur dan sintaks yang benar dari kutipan untuk berbagai sumber informasi. • Mencatat semua informasi kutipan yang relevan untuk referensi di masa mendatang. • Menggunakan berbagai teknologi untuk mengelola informasi yang terpilih dan terorganisir 3 Kemampuan mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara kritis a. Kemampuanmeringkas ide utama yang dapat dikutip dari informasi yang terkumpul. • Membaca teks dan memilih gagasan utama. • Menyatakan kembali konsep tekstual dalam kata-kata sendiri dan memilih data yang akurat. • Mengidentifikasi materi verbatim yang tepat dan dapat dikutip kemudian. b. Kemampuan mengeluarkan dan menggunakan kriteria awal untuk mengevalusi informasi dan sumber -sumbernya. • Memeriksa dan membandingkan informasi dari berbagai sumber untuk mengevaluasi reliabilitas, validitas, akurasi, otoritas, ketepatan waktu, dan sudut pandang bias. • Menganalisa struktur dan logika argumen pendukung atau metode. • Mengakui prasangka, penipuan, atau manipulasi. • Mengakui budaya, fisik, atau konteks lainnya di mana informasi diciptakan dan memahami dampak dari konteks dalam menafsirkan informasi c. Kemampuan mengumpulkan ide-ide utama untuk membangun konsep baru. • Mengakui keterkaitan antar konsep dan menggabungkannya ke dalam laporan utama potensial dengan bukti pendukung. • Memperpanjang awal sintesis, bila mungkin, pada tingkat lebih tinggi dari abstraksi untuk membangun hipotesis baru yang mungkin memerlukan informasi tambahan. • Memanfaatkan komputer dan teknologi lainnya misalnya spreadsheet, database, multimedia, dan perlengkapan audio atau visual untuk mempelajari interaksi ide dan fenomena lain. d. Kemampuan membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan terdahulu untuk menentukan nilai tambahnya, kontradiksi, atau karakteristik literasi informasi unik lainnya dari informasi. • Menentukan apakah informasi memenuhi kebutuhan penelitian atau informasi lainnya. • Menggunakan kriteria memilih untuk menentukan apakah informasi yang bertentangan atau memverifikasi informasi yang digunakan dari sumber lain. • Menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang dikumpulkan. • Pengujian teori dengan disiplin yang sesuai teknik misalnya, simulator, percobaan • Menentukan akurasi kemungkinan dengan mempertanyakan sumber data, keterbatasan alat pengumpulan informasi atau strategi, dan kewajaran kesimpulan. • Mengintegrasikan informasi baru dengan informasi atau pengetahuan sebelumnya. • Memilih informasi yang menyediakan bukti untuk topik e. Kemampuan menentukan apakah pengetahuan baru memiliki dampak terhadap sistem nilai seseorang dan menentukan cara untuk menyatukan perbedaan-perbedaan. • Menyelidiki sudut pandang yang berbeda yang ditemui dalam literatur. • Menentukan apakah untuk memasukkan atau menolak sudut pandang yang dihadapi. f. Kemampuan membuktikan kebenaran dari pemahaman dan interpretasi informasi melalui diskusi dengan individu lain, para ahli, danatau praktisi. • Berpartisipasi dalam kelas dan diskusi lainnya. • Berpartisipasi dalam forum komunikasi elektronik yang dirancang untuk mendorong wacana pada topik misalnya, e-mail, papan buletin, chat room. • Mencari pendapat ahli melalui berbagai mekanisme misalnya, wawancara, e-mail, listservs. g. Kemampuan menentukan apakah query pertanyaan awal perlu direvisi • Menentukan apakah kebutuhan akan informasi asli telah memuaskan atau masih memerlukan informasi tambahan. • Mengulas strategi pencarian dan menggabungkan konsep tambahan yang diperlukan. • Mengulas sumber pencarian informasi yang digunakan dan memperluas untuk memasukkan hal lain yang diperlukan. 4 Kemampuan menggunakan informasi untuk menyelesaikan tujuan tertentu a. Kemampuanmenggunakan informasi baru dan yang terdahulu untuk perencanaan dan penciptaan hasil kinerja yang istimewa. • Mengatur konten dengan cara yang mendukung tujuan dan format produk atau kinerja misalnya garis, draft, storyboard. • Mengartikulasikan pengetahuan dan transfer keterampilan dari pengalaman sebelumnya dalam merencanakan dan menciptakan produk atau kinerja. • Mengintegrasikan informasi baru dan sebelumnya, termasuk kutipan dan penafsiran dengan cara yang mendukung tujuan dari produk atau kinerja. • Memanipulasi teks digital, gambar, dan data sesuai kebutuhan, memindahkannya dari tempat asli ke dalam format baru. b. Kemampuan merevisi proses pengembangan untuk hasil kinerja. • Mempertahankan jurnal atau log kegiatan yang berkaitan dengan pencarian informasi, evaluasi, dan proses berkomunikasi. • Memikirkan kesuksesan masa lalu, kegagalan, dan strategi alternatif. c. Kemampuan mengkomunikasikan hasil atau performa secara efektif kepada orang lain. • Memilih media komunikasi dan format yang paling mendukung tujuan dari produk atau kinerja dan pengguna yang dituju. • Menggunakan berbagai aplikasi teknologi informasi dalam menciptakan produk atau kinerja. • Menggabungkan prinsip-prinsip desain dan komunikasi. • Berkomunikasi dengan jelas dan dengan gaya yang mendukung tujuan dari pengguna. 5 Memahami aspek ekonomi, hukum, dan sosial yang berkaitan dengan penggunaan informasi a. Memahami isu-isu ekonomi, hukum dan aspek sosial ekonomi seputar informasi dan teknologinya. • Mengidentifikasi dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan privasi dan keamanan baik di media cetak dan lingkungan elektronik. • Mengidentifikasi dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan akses informasi secara gratis vs berbayar. • Mengidentifikasi dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan penyensoran dan kebebasan berbicara. • Menunjukkan pemahaman tentang kekayaan intelektual, hak cipta, dan penggunaan secara wajar dari materi yang berhak cipta. b. Mengikuti peraturanhukum serta kebijakan institusi dan etika yang berhubungan dengan akses dan penggunaan sumber-sumber informasi. • Berpartisipasi dalam diskusi elektronik dan mematuhi peraturan yang berlaku misalnya Netiquette. • Menggunakan password yang disetujui dan bentuk lain dari ID untuk akses ke sumber informasi. • Mematuhi kebijakan institusional terhadap akses ke sumber informasi. • Menjaga integritas sumber informasi, peralatan, sistem dan fasilitas. • Secara hukum memperoleh izinmenyebarkan teks, data, gambar, atau suara. • Menunjukkan pemahaman tentang apa yang merupakan plagiarisme dan tidak mengakui karya orang lain sebagai milik sendiri. • Menunjukkan pemahaman tentang kebijakan institusi yang terkait dengan penelitian tentang manusia. c. Menghargai penggunaan sumber-sumber informasi dalam mengkomunikasikan produk atau kinerja. • Memilih gaya dokumentasi yang sesuai dan menggunakan kutipan sumber-sumber secara konsisten. • Memberitahukan izin yang diberikan sesuai kebutuhan untuk karya yang berhak cipta. Selain standar-standar literasi informasi yang disebut di atas masih banyak lagi standar lainnya. Masing-masing standar memiliki karakteristik dalam hal mengajarkan cara belajar yang mengarahkan dan mendorong manusia untuk mengembangkan pengetahuan yang dapat memupuk motivasi untuk belajar lebih jauh dan lebih dalam. Namun, model literasi informasi pada SCONUL, The Big6 dan Empowering 8 tidak secara spesifik menjabarkan indikator kinerja kemampuan literasi informasi seperti yang dijabarkan pada ACRL. Kemampuan literasi informasi SCONUL sulit untuk dipraktekkan. Ketikamenggunakansistemdasarpenelitian sepertikatalog online perpustakaan, ataumesinpencari seperti Google, mahasiswa harusdibekali denganketerampilan berpikir kritis yang tidak dijabarkan secara spesifik pada SCONUL. The Big6 bisa digunakan oleh semua tingkat pendidikan dan usia, namun pada penerapannya The Big6 lebih banyak digunakan bagi siswa di sekolah. Sedangkan Empowering 8 belum banyak digunakan untuk penelitian dengan objek literasi informasi. ACRL memiliki serangkaian standar, indikator kinerjadan hasil untukliterasi informasidalam pendidikan tinggi.Setiap tingkatdikaitkan denganindikator kinerjadan hasilsecara spesifik untuk menentukan tingkat kemampuan literasi informasi untuk mahasiswa.ModelACRLjuga memasukkanketerampilanperpustakaandasar dankemampuan teknologi informasisebagaielemen dasar, dan denganmenekankanstrategi untuklokasiinformasi sertadimensikreatif dengan mengembangkan kompetensi untuk visual dan media BAB III literasi. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian