Standar 1 Kemampuan Menentukan Jenis dan Sifat Informasi yang dibutuhkan

Identifikasi kemampuan literasi informasi untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi informasi pengguna perpustakaan. Hasil identifikasi ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk rekomendasi pelaksanaan pelatihan literasi informasi di perpustakaan usus. Berikut analisis identifikasi kemampuan literasi informasi yang dibagi ke dalam empat standar kemampuan sesuai urutan pertanyaan di kuesioner.

4.3.1. Standar 1 Kemampuan Menentukan Jenis dan Sifat Informasi yang dibutuhkan

Standar 1.1. Kemampuan Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi secara Spesifik Mengidentifikasi kebutuhan informasi adalah awal dimulainya proses penelusuran informasi. Pengguna informasi perlu mengetahui dari sumber- sumber informasi yang ada informasi apa saja yang bisa didapat. Setelah memutuskan informasi apa yang dibutuhkan, kemudian memilih jenis sumber yang sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan responden dalam mengidentifikasi kebutuhannya akan informasi. Untuk melihat kemampuan mengidentifikasi kebutuhan secara spesifik dari responden bisa dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Identifikasi kebutuhan secara spesifik Jawaban Frekuensi Persentase Baik 40 50,0 Cukup 37 46,3 Kurang 2 2,5 Sangat kurang 1 1,3 Total 80 100 Hasil tabulasi kuesioner didapat bahwa sebanyak 50,0 memiliki kemampuan yang baik dalam mengidentifikasi kebutuhan informasinya, yang memiliki tingkat kemampuan cukup sebanyak 46,3, selanjutnya sebanyak 3,8 responden dianggap kurang memiliki kemampuan mengidentifikasi kebutuhan informasi secara spesifik. Standar 1.2 Kemampuan Menggunakan Sumber Informasi Tercetak dan Elektronik Teknologi informasi telah mempengaruhi pemanfaatan sumber informasi tercetak dan elektronik. Pengaruh teknologi membuat pengguna informasi merasa tidak perlu lagi datang ke perpustakaan karena informasi yang mereka cari tersaji secara online di komputer mereka. Namun demikian, teknologi tidak serta-merta menghilangkan kebutuhan masyarakat dalam menggunakan sumber informasi tercetak. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan responden dalam menggunakan sumber informasi tercetak dan elektronik. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Penggunaan sumber informasi tercetak dan elektronik Jawaban Frekuensi Persentase Baik 43 53,8 Cukup 33 41,3 Kurang 3 3,8 Sangat kurang 1 1,3 Total 80 100 Data di atas menunjukkan ada sebanyak 53,8 responden yang memiliki kemampuan yang baik dalam memanfaatkan sumber informasi tercetak dan elektronik, sebanyak 41,3 memiliki kemampuan yang cukup, dan sebanyak 5,1 responden kurang memiliki kemampuan dalam penggunaan sumber informasi tercetak dan elektronik. Standar 1.3 Kemampuan Meringkas Poin-poin Utama dari Sumber Informasi Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan responden dalam meringkas poin-poin utama dari berbagai sumber informasi. Ketika melakukan penelusuran biasanya penelusur dirujuk ke banyak sumber informasi apalagi jika melakukan penelusuran melalui internet. Jenis sumber informasi tersebut memiliki karakteristik masing-masing dalam menyajikan informasi, sehingga penelusur dituntut untuk bisa meringkas dan menentukan poin-poin mana saja yang bisa digunakan sebagai referensi khususnya untuk penelitian. Untuk melihat kemampuan responden dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Meringkas poin utama dari sumber informasi Jawaban Frekuensi Persentase Baik 40 50,0 Cukup 37 46,3 Kurang 2 2,5 Sangat kurang 1 1,3 Total 80 100 Data pada Tabel 4.6menunjukkan ada sebanyak 50,0 responden memiliki kemampuan yang baik dalam meringkas poin-poin utama dari sumber informasi, sebanyak 46,3 memiliki kemampuan yang cukup, sebanyak 3,8 responden dianggap kurang memiliki kemampuan. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden sudah mampu meringkas poin-poin utama dari sumber informasi yang akan digunakan sebagai tinjauan atau referensi untuk tugas mereka. Standar 1.4Kemampuan membedakan Sumber Informasi Primer, Sekunder dan Tersier Sumber informasi dikelompokkan menjadi sumber primer, sumber sekunder dan sumber tersier. Sumber primer merupakan sumber informasi asli yang tidak mengalami proses penyuntingan, disusun oleh orang yang terlibat langsung dengan kegiatan dan peristiwa yang memunculkan informasi yang menjadi bukti utama, contohnya ensiklopedia. Sumber informasi sekunder merupakan hasil interpretasi dan evaluasi dari sumber informasi primer, contohnya bibliografi dan artikel jurnal, sedangkan sumber informasi tersier merupakan penyulingan dari sumber informasi primer dan sekunder, contohnya indeks dan almanak Yusup, 2012. Untuk mengetahui tingkat kemampuan responden dalam membedakan sumber informasi primer, sekunder dan tersier dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Membedakan sumber informasi primer, sekunder dan tersier Jawaban Frekuensi Persentase Baik 15 18,8 Cukup 55 68,8 Kurang 9 11,3 Sangat kurang 1 1,3 Total 80 100 Data pada Tabel 4.7menunjukkan bahwa ada 68,8 responden sudah cukup mampu membedakan sumber informasi primer, sekunder dan tersier. Sebanyak 18,8 memiliki kemampuan yang baik, dan sebanyak 12,6 responden dianggap kurang memiliki kemampuan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden masih memiliki keraguan dalam membedakan antara sumber informasi primer, sekunder dan sumber tersier. Standar 1.5Kemampuan membandingkan Informasi dari berbagai Sumber Cara untuk mengevaluasi manfaat informasi adalah dengan membandingkan informasi terkait dengan tujuan menemukan informasi mendalam dari sumber informasi untuk dijadikan referensi. Informasi terkait terdapat pada bebagai sumber seperti buku, jurnal, majalah, surat kabar, ensiklopedia, indeks, daftar pustaka, grafik, film, website, dan lain-lain Yusup, 2012. Untuk melihat kemampuan responden dalam membandingkan informasi dari berbagai sumber, dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Membandingkan informasi dari berbagai sumber Jawaban Frekuensi Persentase Baik 33 41,3 Cukup 36 45,0 Kurang 10 12,5 Sangat kurang 1 1,3 Total 80 100 Data di atas menunjukkan bahwa 45,0 responden memiliki kemampuan yang cukup dalam membandingkan informasi dari berbagai sumber, sebanyak 41,3 memiliki kemampuan yang baik, dan sebanyak 13,8 responden dianggap kurang memiliki kemampuan dalam membandingkan informasi dari berbagai sumber. Standar 1.6 Kemampuan Menggunakan Bukti untuk Mendukung Argumen Bukti atau fakta adalah dasar dari sebuah argumen. Argumen tidak dapat dipertahankan jika dibangun berdasarkan intuisi sendiri, firasat dan prasangka GIHE, 2009. Di lingkungan akademis dibutuhkan bukti yang baik untuk mendukung argumen. Dibutuhkan sumber terpercaya dari karya ilmiah dan buku, meskipun sumber informasi lain seperti informasi dari internet bisa digunakan, namun perlu dievaluasi agar relevan dan sesuai dengan aturan yang ada. Jawaban Untuk melihat kemampuan responden dalam menggunakan bukti untuk mendukung argumen dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Penggunaan bukti untuk mendukung argumen Frekuensi Persentase Baik 33 41,3 Cukup 38 47,5 Kurang 9 11,3 Sangat kurang Total 80 100 Hasil tabulasi kuesioner menunjukkan bahwa 47,5 responden memiliki cukup kemampuan menggunakan bukti untuk mendukung argumen, sebanyak 41,3 responden sudah memiliki kemampuan yang baik, dan sebanyak 11,3 reponden kurang memiliki kemampuan dalam menggunakan bukti untuk mendukung argumen. Standar 1.7 Kemampuan Mengidentifikasi Waktu untuk Memperoleh Informasi Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan responden dalam mengidentifikasi waktu untuk memperoleh informasi. Apakah responden mampu mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi baik dari sumber tercetak maupun elektronik. Ketika mencari informasi, penelusur harus bisa mempertimbangkan waktu yang paling efektif dan efisien dalam mencari informasi. Hal ini berkaitan dengan sumber informasi yang dipilih diantara sumber-sumber informasi yang bisa dijangkau dengan cepat dan mana yang tidak. Untuk melihat kemampuan responden dalam mengidentifikasi waktu untuk memperoleh informasi bisa dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Identifikasi waktu untuk memperoleh informasi Jawaban Frekuensi Persentase Baik 25 31,3 Cukup 41 51,3 Kurang 12 15,0 Sangat kurang 2 2,5 Total 80 100 Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa 51,3 responden cukup mampu mengidentifikasi waktu untuk memperoleh informasi, sebanyak 31,3 responden sudah memiliki kemampuan yang baik, dan sebanyak 17,5 responden dianggap kurang memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi waktu untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber. Standar 1.8 Kemampuan Membedakan Informasi dalam Majalah Popular dan Jurnal Sumber-sumber informasi yang digunakan dalam suatu penelitian turut menentukan tinggi rendahnya bobot ilmiah hasil penelitian. Sumber informasi dari terbitan berseri sangat membantu dalam mendukung penelitian karena keakurasian datanya. Namun tidak semua terbitan berseri bisa dijadikan referensi. Ketikamelakukan penelitian, peneliti seringmengandalkanartikeldarijurnal ilmiah Jawaban karena informasi didalamnya lebih up-to-date dari yang ditemukan di buku. Untuk mengetahui kemampuan responden dalam membedakan informasi dalam majalah popular dan jurnal dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Membedakan informasi dalam majalah popular dan jurnal Frekuensi Persentase Baik 27 33,8 Cukup 47 58,8 Kurang 5 6,3 Sangat kurang 1 1,3 Total 80 100 Berdasarkan hasil tabulasi data didapat bahwa sebanyak 58,8 responden sudah memiliki kemampuan yang cukup dalam membedakan informasi yang ada di majalah dan jurnal ilmiah. Sebanyak 33,8 responden sudah memiliki kemampuan yang baik, dan sebanyak 7,6 responden dianggap kurang memiliki kemampuan dalam membedakan informasi yang terdapat pada majalah popular dan jurnal ilmiah. Dari data yang diperoleh untuk standar 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, dan 1.8 persentase yang menjawab pada kemampuan ‘baik’ sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan mahasiswa belum mempunyai kemampuan mengenali, menilai dan mengevaluasi informasi yang mereka peroleh dari penelusuran. Berdasarkan penghitungan nilai rata-rata jawaban responden pada seluruh standar 1 adalah 3,25. Untuk nilai rata-rata jawaban responden untuk setiap item pertanyaan terdapat nilai minimum = 3,05 dan nilai maksimum = 3,47. Ada dua materi yang akan diambil untuk dimasukkan ke dalam materi modul pelatihan literasi informasi dengan nilai 3,25 yaitu kemampuan untuk membedakan sumber informasi primer, sekunder dan tersier 3,05 dan kemampuan untuk mengidentifikasi waktu untuk memperoleh informasi 3,11. Tabel 4.12 Standar 1 kemampuan menentukan jenis dan sifat informasi yang dibutuhkan Kompetensi Frekuensi Jawaban Responden Interval Jawaban Nilai Rata-rata Pilihan Materi Pelatihan 3,45 3,47 3,45 40 43 40 15 37 33 37 2 3 2 1 1 1 10 20 30 40 50 60 St.1.1 Identifikasi kebutuhan informasi St.1.2 Menggunakan sumber informasi tercetak dan elektronik St.1.3 Meringkas poin-poin utama dari sumber informasi Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 3,05  3,26 3,30 3,11  3,25 Nilai rata-rata per standar 3,29

4.3.2. Standar 2 Kemampuan Mengakses Informasi yang Dibutuhkan secara Efektif dan Efisien