PENDAHULUAN Analysis of Information Literacy for Library Users in Sumatera Utara University

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Pembelajaran di perguruan tinggi harus mampu mengajarkan kepada mahasiswa belajar bagaimana cara belajar learning how to learn dan menuntut kemandirian dalam belajar yang dimulai dari mahasiswa memasuki perguruan tinggi. Di samping itu, mahasiswa harus punya keyakinan bahwa dosen bukan sumber pengetahuan utama. Mahasiswa diharapkan bisa memenuhi kebutuhan informasi dengan berbagai cara dan strategi. Strategi dan cara memenuhi kebutuhan informasi tidak sama untuk setiap individu. Setiap individu mungkin menemukan kesulitan dalam menentukan teknik pencarian dan diharapkan kesulitan tersebut tidak menimbulkan kesenjangan informasi yaitu antara yang memiliki dan menguasai akses informasi dan yang tidak. Kesenjangan tersebut bisa diatasi dengan pelatihan literasi informasi. Pelatihan literasi informasi merupakan konsep pembelajaran seumur hidup yang membantu meningkatkan kemampuan dan produktifitas mahasiswa. Literasi informasimerupakan bagian yang tidak dapat dipisahkandari kegiatan pembelajaran. Literasi informasi dibutuhkan dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang mensyaratkan peserta didik untuk memanfaatkan banyak sumber informasi, sedangkan dalam lingkungankerja sering digunakan istilah informationcompetencies dan information proficienciesHasugian, 2008. Pelatihan literasi informasi diharapkan dapat meningkatkan kompetensi agar inovatif, mampu memecahkan masalah secara kreatif, dan mampu melakukan tugas dengan efektif dan efisien. Kemampuan ini merupakan elemen penting bagi pembelajaran mahasiswa. Kemampuan tersebut meliputi identifikasi kebutuhan informasi, identifikasi dan pemilihan sumber informasi yang tepat, membangun strategi pencarian, mengevaluasi informasi dan sumber- sumbernya, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi serta taat hukum dalam penggunaan sumber informasi. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara USU selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan pengguna informasinya. Pelatihan rutin dilakukan namun hanya sebatas pada pengenalan perpustakaan dan koleksinya yaitu pada saat kegiatan orientasi bagi mahasiswa baru. Perpustakaan USU memiliki misi menyediakan akses terhadap informasi dan layanan informasi secara tepat waktu, tepat guna dan efektif untuk mendukung fungsi tridharma USU melalui pengadaan dan penyediaan bahan pustaka serta membantu mahasiswa dan dosen, sehingga menjadi terampil dalam menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka. Untuk melayani kebutuhan pengguna, Perpustakaan USU menyediakan bahan pustaka dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam jenis maupun subyeknya. Koleksi tersedia dalam format tercetak dan non tercetak. Teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan memunculkan jenis koleksi digital. Perpustakaan melanggan sejumlah jurnal elektronik e-journal untuk sivitas akademika USU. Selain itu, perpustakaan USU menyediakan jurnal yang dilanggan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DIKTI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang penggunaannya dibagi-pakai kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Jumlah koleksi perpustakaan yang besar merupakan sumber daya informasi yang sangat penting untuk mendukung proses belajar mengajar terutama bila dimanfaatkan secara maksimal. Mahasiswa bisa belajar untuk memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang tersedia bagi mereka. Meluasnya orientasi dasar untuk literasi informasi dan berbagai cara untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan termasuk sesi mengajar dan lokakarya, paket belajar interaktif dan panduan menulis. Pendidikan pengguna merupakan usaha untuk memberikan petunjuk dalam menggunakan atau mencari informasi yang dibutuhkan mahasiswa sebagai pengguna perpustakaan Wooliscroft, 1997. Namun saat ini pendidikan pengguna sudah ditingkatkan ke taraf pelatihan literasi informasi untuk meningkatkan kompetensi melek informasi literasi informasi. Menurut Pendit 2008, “pada perpustakaan, konsep literasi informasi sendiri bermula dari pendidikan pengguna di perpustakaan. Prinsip kegiatan yang ada dalam pendidikan pengguna sama dengan apa yang akan dikembangkan melalui program-program literasi informasi yaitu mengembangkan kemampuan pengguna dalam menetapkan hakikat dan rentang informasi yang dibutuhkan, mengakses informasi secara efektif dan efisien, mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis, menggunakan informasi untuk keperluan tertentu. Penelitian literasi informasi sudah pernah dilakukan sebelumnya mengenai manfaat dan penerapan literasi informasi di dunia pendidikan. Penelitian-penelitian tersebut antara lain yaitu dilakukan oleh Apriyanti2010 dengan judul Literasi Informasi Pemustaka: Studi Kasus di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta denganhasil penelitian kemampuan literasi informasi pemustaka tergolong cukup baik.Penelitian lain dilakukan oleh Kurnianingsih2012dengan judul Perancangan Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah dengan hasil rancangan web untuk pembelajaran literasi informasi. Penelitian-penelitian tersebut mengukur kompetensi literasi informasi dan penerapan literasi informasi untuk mendukung pendidikan. Tolok ukur yang digunakan standar ACRL. Ada banyak standar yang bisa dipakai sebagai tolok ukur mengetahui tingkat kemampuan literasi informasi pengguna perpustakaan perguruan tinggi. Namun dalam penelitian ini yang digunakan sebagai tolok ukur yaitu standar yang dikeluarkan oleh Association of College and Research Libraries yang selanjutnya akan disebut ACRL.Alasan menggunakan ACRL karena memiliki serangkaian standar, Association of College and Research LibrariesACRL telah membuat standar kompetensi literasi informasi untuk pendidikan tinggi yang menginspirasi pembangunan standar yang sama di negara-negara maju indikator kinerjadan hasil untukliterasi informasidalam pendidikan tinggi.Setiap tingkatdikaitkan denganindikator kinerjadan hasilsecara spesifik untuk menentukan tingkat kemampuan literasi informasi mahasiswa. seperti Inggris, Australia dan New Zealand. Standar ACRL sudah banyak diterapkan untuk negara-negara di Asia. Standar ACRL digunakan karena standar ini diterapkan untuk lingkup perguruan tinggi dan indikatornya bisa mewakili sejumlah kemampuan yang harus dimiliki dalam memahami dan berinteraksi dengan informasi.Standar ACRL membantu mengembangkan metode untuk mengukur pembelajaran mahasiswa yang mencakup kompetensi literasi informasi yang harus dimiliki oleh pengguna perpustakaan di perguruan tinggi khususnya pengguna perpustakaan USU. Standar ini bertujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan mengenali kebutuhan informasi pribadinya, sebelum mencari dan menemukan informasi tersebut. Pernyataan ini mengindikasikan adanya upaya untuk membentuk mahasiswa yang melek terhadap informasi.

1.2. Rumusan Masalah

Secara teoritis pendidikan pengguna yang selama ini dilakukan oleh perpustakaan USU masih belum memenuhi standar suatu pelatihan. Pelatihan yang dilakukan hanya sebatas memperkenalkan jenis koleksi dan cara memanfaatkannya secara umum kepada pengguna. Sementara banyak kemampuan lain yang perlu dimiliki mahasiswa sebagai pengguna informasi seperti pengetahuan mengidentifikasi kebutuhan informasi, mengakses dan menggunakan informasi secara efisien, mengevaluasi informasi yang didapat dan menggunakan informasi dengan mematuhi hukum yang berlaku. Rumusan masalahdan sekaligus menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah literasi informasi pengguna perpustakaan Universitas Sumatera Utara?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis literasi informasi pengguna perpustakaan USU menggunakan standar ACRL yang mencakup kemampuan menentukan jenis dan sifat informasi yang dibutuhkan, kemampuan mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien, kemampuan mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya dan kemampuan menggunakan informasi secara efektif, efisien, etis dan berdasar hukum.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu bagi perpustakaan USU, hasil penelitian ini bisa menjadi barometer untuk melihat sejauhmana tingkat kemampuan literasi informasi pengguna perpustakaan dan masukan untuk meningkatkan kemampuan literasi informasi pengguna perpustakaan USU melalui pelatihan literasi informasi.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan analisis mengenai literasi informasi menggunakan standar ACRL dengan responden pada penelitian ini adalah pengguna perpustakaan USU yang menjadi peminjam terbanyak selama periode September hingga Nopember 2012.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA