Analysis of Information Literacy for Library Users in Sumatera Utara University
SUMATERA UTARA
LAILA HADRI NASUTION
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
(2)
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir berjudul Analisis Literasi Informasi Pengguna Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun ke perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir dari tugas akhir ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Laila Hadri Nasution NRP G652090045
(3)
Users in Sumatera Utara University. Under supervision of YANI NURHADRYANI, and JANTI G SUDJANA.
Information literacy is a set of skills and knowledge that one has to know when information is needed, the ability to search, find, locate, analyze, evaluate, and use information effectively. The purpose of this study was to analyze information literacy library users of Sumatera Utara University using ACRL standards which have five competencies, determines the nature and extent of the information needed, accesses needed information effectively and efficiently, evaluates information and its sources critically and incorporates selected information into his or her knowledge base and value system, uses information effectively to accomplish a specific purpose, and understands many of the economic, legal, and social issues surrounding the use of information and accesses and uses information ethically and legally. The research used quantitative research method with a descriptive explanation. The results showed that 71.25% of respondents stated the need of information literacy training in Sumatera Utara University. The average score of all information literacy standard of the Sumatera Utara University library users is 3.15. The score is included in the category of interval fair. Average rating is 3.29 on standard one, 3.08 standard two, 3.10 standard three and 3.15 for standard four and five. Sumatera Utara University is expected to arrange the information literacy training. To be more focused, USU needs to determine the needs of information literacy in USU and arrange the model of information literacy.
(4)
LAILA HADRI NASUTION. Analisis Literasi Informasi Pengguna Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Dibimbing oleh YANI NURHADRYANI, dan JANTI G SUDJANA.
Literasi informasi adalah seperangkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk mengetahui kapan informasi dibutuhkan, kemampuan dalam mencari, menemukan, menempatkan, menganalisis, mengevaluasi, mengkomunikasikan dan menggunakan secara efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis literasi informasi pengguna perpustakaan Universitas Sumatera Utara menggunakan standar ACRL yang terdiri dari lima kompetensi yaitu menentukan jenis dan sifat informasi yang dibutuhkan, mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien, mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara kritis, menggunakan informasi untuk menyelesaikan tujuan tertentu, dan memahami aspek ekonomi, hukum, dan sosial yang berkaitan dengan penggunaan informasi. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan penjelasan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 71,25% responden menjawab perlu diadakan pelatihan literasi informasi bagi pengguna perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Nilai rata-rata dari seluruh standar kemampuan literasi informasi pengguna perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah 3,15. Nilai ini termasuk dalam kategori interval cukup. Nilai rata-rata pada standar satu adalah 3,29, standar dua 3,08, standar tiga 3,10 dan standar empat dan lima 3,15. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara diharapkan menyusun rancangan pelatihan literasi informasi dengan langkah awal melakukan analisis kebutuhan pelatihan dan menetapkan model literasi informasi mana yang digunakan agar pelatihan lebih terarah.
(5)
©
Hak Cipta milik IPB, tahun 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
(6)
SUMATERA UTARA
LAILA HADRI NASUTION
Tugas Akhir
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Profesional
pada
Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
(7)
(8)
NRP : G652090045
Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Dr. Yani Nurhadryani, S.Si., MT
Ketua Anggota
Ir. Janti G. Sudjana, MA
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Magister Teknologi Informasi
untuk Perpustakaan
Aziz Kustiyo, S.Si., M.Kom Dr. Ir. Dahrul Syah, MScAgr
(9)
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2010 ini ialah literasi informasi dengan judul Analisis Literasi Informasi Pengguna Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Yani Nurhadryani, S.Si., M.T, dan Ibu Ir. Janti G. Sudjana, M.A, selaku pembimbing serta Bapak Aziz Kustiyo, S.Si, M.Kom., selaku ketua Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan yang telah banyak memberikan saran dan motivasi. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara dan PHKI USU 2009 yang telah memberi penulis kesempatan untuk mengikuti program beasiswa S2. Ungkapan terima kasih kepada Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si selaku kepala Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk meneliti di perpustakaan tersebut. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada suami, ibu, ayah, anak, adik, abang, kakak, ibu mertua seluruh keluarga serta sahabat khususnya sahabat-sahabat MTP 3 IPB atas do’a dan dukungan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan studi S2 ini. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada dosen-dosen di Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi USU yang telah memberi penulis dukungan selama menyelesaikan studi S2.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, September 2013 Laila Hadri Nasution
(10)
i
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL...ii
DAFTAR GAMBAR...iii
DAFTAR LAMPIRAN... BAB I iii PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2.Rumusan Masalah...4
1.3.Tujuan Penelitian...4
1.4.Manfaat Penelitian...5
1.5.Ruang Lingkup Penelitian...5
BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 5
2.1.Kompetensi untuk Pendidikan Tinggi...5
2.2.Literasi Informasi...8
2.3.Model Literasi Informasi...12
2.4.Standar Kompetensi Literasi Informasi Model ACRL...18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
3.1.Metode Penelitian...28
3.2.Prosedur Penelitian...28
3.3.Jadwal Penelitian...32
3.4.Lokasi Penelitian...32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32
4.1.Gambaran Umum Perpustakaan Universitas Sumatera Utara...32
4.2.Identifikasi Kebutuhan Pelatihan...34
4.3.Identifikasi Kemampuan Literasi Informasi...36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
5.1.Kesimpulan...63
5.2.Saran...65
DAFTAR PUSTAKA...66
(11)
ii
DAFTAR TABEL
3.1 Kisi-kisi kuesioner...30
4.1 Keikutsertaan dalam pelatihan literasi informasi...34
4.2 Penyelenggara pelatihan literasi informasi...35
4.3 Perlunya diadakan pelatihan literasi informasi...36
4.4 Identifikasi kebutuhan secara spesifik...37
4.5 Penggunaan sumber informasi tercetak dan elektronik...37
4.6 Meringkas poin utama dari sumber informasi...38
4.7 Membedakan sumber informasi primer, sekunder dan tersier...39
4.8 Membandingkan informasi dari berbagai sumber...40
4.9 Penggunaan bukti untuk mendukung argumen...40
4.10 Identifikasi waktu untuk memperoleh informasi...41
4.11 Membedakan informasi dalam majalah popular dan jurnal...42
4.12 Standar 1 kemampuan menentukan jenis dan sifat informasi yang dibutuhkan...44
4.13 Kemampuan mencari informasi di internet...44
4.14 Kemampuan menggunakan logika boolean...44
4.15 Kemampuan menggunakan katalog online perpustakaan lokal...45
4.16 Kemampuan menggunakan katalog online perpustakaan lain...46
4.17 Kemampuan memilih alat pencarian...47
4.18 Kemampuan menggunakan kata kunci...47
4.19 Kemampuan menggunakan search engine...48
4.20 Kemampuan menggunakan millist dan kelompok diskusi online...49
4.21 Partisipasi dalam diskusi online... 50
4.22 Kemampuan menggunakan alamat website...50
4.23 Kemampuan menyimpan dan menggunakan kembali hasil penelusuran...51
4.24 Standar 2 kemampuan mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien ...52
4.25 Kemampuan mengevaluasi keaslian informasi...53
4.26 Kemampuan membedakan sumber informasi dari format file berbeda...54
4.27 Kemampuan mengevaluasi kualitas informasi tercetak dan elektronik...55
4.28 Kemampuan memahami isu-isu saat ini...55
4.29 Kemampuan menyaring informasi yang akan digunakan untuk membuat esai...56
4.30 Kemampuan mengidentifikasi informasi bias...57
4.31 Standar 3 kemampuan mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya...58
4.32 Kepatuhan terhadap peraturan hak cipta dan plagiarisme...59
4.33 Pemahaman masalah hak cipta di web...59
4.34 Kemampuan membuat daftar pustaka dari berbagai sumber...60
4.35 Kemampuan mengkombinasikan informasi...61
4.36 Kemampuan menciptakan pengetahuan baru...61
4.37 Standar 4 kemampuan penggunaan informasi secara efektif, efisien, etis dan berdasar hukum...62
4.38 Pengelompokan kemampuan yang perlu dijelaskan lebih lanjut pada kegiatan pelatihan...63
(12)
iii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Konsep literasi informasi...10
2.2 Pola kemampuan seven pillar...15
2.3 The Big6 nonlinear...17
3.1 Prosedur Penelitian...28
DAFTAR LAMPIRAN 1 Kuesioner...69
(13)
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 25 Juni 1979 dari ayah H. M. Saleh Nasution dan Ibu Hj. Saridah Hanum. Penulis merupakan anak keempat dari lima bersaudara.
Tahun 1998 penulis lulus dari SMA Swasta Josua Medan dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Sumatera Utara pada Program Studi D3 Perpustakaan, Fakultas Sastra, lulus pada tahun 2001 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan kuliah S1 Ilmu Perpustakaan di Universitas dengan fakultas yang sama, lulus pada tahun 2004.
Hingga tugas akhir ini selesai penulis bekerja sebagai staf pengajar di Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
(14)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar BelakangPembelajaran di perguruan tinggi harus mampu mengajarkan kepada mahasiswa belajar bagaimana cara belajar (learning how to learn) dan menuntut kemandirian dalam belajar yang dimulai dari mahasiswa memasuki perguruan tinggi. Di samping itu, mahasiswa harus punya keyakinan bahwa dosen bukan sumber pengetahuan utama. Mahasiswa diharapkan bisa memenuhi kebutuhan informasi dengan berbagai cara dan strategi. Strategi dan cara memenuhi kebutuhan informasi tidak sama untuk setiap individu. Setiap individu mungkin menemukan kesulitan dalam menentukan teknik pencarian dan diharapkan kesulitan tersebut tidak menimbulkan kesenjangan informasi yaitu antara yang memiliki dan menguasai akses informasi dan yang tidak. Kesenjangan tersebut bisa diatasi dengan pelatihan literasi informasi.
Pelatihan literasi informasi merupakan konsep pembelajaran seumur hidup yang membantu meningkatkan kemampuan dan produktifitas mahasiswa. Literasi informasimerupakan bagian yang tidak dapat dipisahkandari kegiatan pembelajaran. Literasi informasi dibutuhkan dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang mensyaratkan peserta didik untuk memanfaatkan banyak sumber informasi, sedangkan dalam lingkungankerja sering digunakan istilah informationcompetencies dan
information proficiencies(Hasugian, 2008). Pelatihan literasi informasi diharapkan dapat meningkatkan kompetensi agar inovatif, mampu memecahkan masalah secara kreatif, dan mampu melakukan tugas dengan efektif dan efisien. Kemampuan ini merupakan elemen penting bagi pembelajaran mahasiswa. Kemampuan tersebut meliputi identifikasi kebutuhan informasi, identifikasi dan pemilihan sumber informasi yang tepat, membangun strategi pencarian, mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi serta taat hukum dalam penggunaan sumber informasi.
(15)
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU) selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan pengguna informasinya. Pelatihan rutin dilakukan namun hanya sebatas pada pengenalan perpustakaan dan koleksinya yaitu pada saat kegiatan orientasi bagi mahasiswa baru. Perpustakaan USU memiliki misi menyediakan akses terhadap informasi dan layanan informasi secara tepat waktu, tepat guna dan efektif untuk mendukung fungsi tridharma USU melalui pengadaan dan penyediaan bahan pustaka serta membantu mahasiswa dan dosen, sehingga menjadi terampil dalam menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Untuk melayani kebutuhan pengguna, Perpustakaan USU menyediakan bahan pustaka dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam jenis maupun subyeknya. Koleksi tersedia dalam format tercetak dan non tercetak. Teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan memunculkan jenis koleksi digital. Perpustakaan melanggan sejumlah jurnal elektronik (e-journal) untuk sivitas akademika USU. Selain itu, perpustakaan USU menyediakan jurnal yang dilanggan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang penggunaannya dibagi-pakai kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Jumlah koleksi perpustakaan yang besar merupakan sumber daya informasi yang sangat penting untuk mendukung proses belajar mengajar terutama bila dimanfaatkan secara maksimal. Mahasiswa bisa belajar untuk memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang tersedia bagi mereka. Meluasnya orientasi dasar untuk literasi informasi dan berbagai cara untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan termasuk sesi mengajar dan lokakarya, paket belajar interaktif dan panduan menulis.
Pendidikan pengguna merupakan usaha untuk memberikan petunjuk dalam menggunakan atau mencari informasi yang dibutuhkan mahasiswa sebagai pengguna perpustakaan (Wooliscroft, 1997). Namun saat ini pendidikan pengguna sudah ditingkatkan ke taraf pelatihan literasi informasi untuk meningkatkan kompetensi melek informasi (literasi informasi).
(16)
Menurut Pendit (2008), “pada perpustakaan, konsep literasi informasi sendiri bermula dari pendidikan pengguna di perpustakaan. Prinsip kegiatan yang ada dalam pendidikan pengguna sama dengan apa yang akan dikembangkan melalui program-program literasi informasi yaitu mengembangkan kemampuan pengguna dalam menetapkan hakikat dan rentang informasi yang dibutuhkan, mengakses informasi secara efektif dan efisien, mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis, menggunakan informasi untuk keperluan tertentu.
Penelitian literasi informasi sudah pernah dilakukan sebelumnya mengenai manfaat dan penerapan literasi informasi di dunia pendidikan. Penelitian-penelitian tersebut antara lain yaitu dilakukan oleh Apriyanti(2010) dengan judul Literasi Informasi Pemustaka: Studi Kasus di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta denganhasil penelitian kemampuan literasi informasi pemustaka tergolong cukup baik.Penelitian lain dilakukan oleh Kurnianingsih(2012)dengan judul Perancangan Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah
dengan hasil rancangan web untuk pembelajaran literasi informasi. Penelitian-penelitian tersebut mengukur kompetensi literasi informasi dan penerapan literasi informasi untuk mendukung pendidikan. Tolok ukur yang digunakan standar ACRL.
Ada banyak standar yang bisa dipakai sebagai tolok ukur mengetahui tingkat kemampuan literasi informasi pengguna perpustakaan perguruan tinggi. Namun dalam penelitian ini yang digunakan sebagai tolok ukur yaitu standar yang dikeluarkan oleh Association of College and Research Libraries yang selanjutnya akan disebut ACRL.Alasan menggunakan ACRL karena memiliki serangkaian standar,
Association of College and Research Libraries(ACRL) telah membuat standar kompetensi literasi informasi untuk pendidikan tinggi yang menginspirasi pembangunan standar yang sama di negara-negara maju
indikator kinerjadan hasil untukliterasi informasidalam pendidikan tinggi.Setiap tingkatdikaitkan denganindikator kinerjadan hasilsecara spesifik untuk menentukan tingkat kemampuan literasi informasi mahasiswa.
(17)
seperti Inggris, Australia dan New Zealand. Standar ACRL sudah banyak diterapkan untuk negara-negara di Asia. Standar ACRL digunakan karena standar ini diterapkan untuk lingkup perguruan tinggi dan indikatornya bisa mewakili sejumlah kemampuan yang harus dimiliki dalam memahami dan berinteraksi dengan informasi.Standar ACRL membantu mengembangkan metode untuk mengukur pembelajaran mahasiswa yang mencakup kompetensi literasi informasi yang harus dimiliki oleh pengguna perpustakaan di perguruan tinggi khususnya pengguna perpustakaan USU. Standar ini bertujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan mengenali kebutuhan informasi pribadinya, sebelum mencari dan menemukan informasi tersebut. Pernyataan ini mengindikasikan adanya upaya untuk membentuk mahasiswa yang melek terhadap informasi.
1.2. Rumusan Masalah
Secara teoritis pendidikan pengguna yang selama ini dilakukan oleh perpustakaan USU masih belum memenuhi standar suatu pelatihan. Pelatihan yang dilakukan hanya sebatas memperkenalkan jenis koleksi dan cara memanfaatkannya secara umum kepada pengguna. Sementara banyak kemampuan lain yang perlu dimiliki mahasiswa sebagai pengguna informasi seperti pengetahuan mengidentifikasi kebutuhan informasi, mengakses dan menggunakan informasi secara efisien, mengevaluasi informasi yang didapat dan menggunakan informasi dengan mematuhi hukum yang berlaku.
Rumusan masalahdan sekaligus menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah literasi informasi pengguna perpustakaan Universitas Sumatera Utara?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis literasi informasi pengguna perpustakaan USU menggunakan standar ACRL yang mencakup kemampuan menentukan jenis dan sifat informasi yang dibutuhkan, kemampuan mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien, kemampuan mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya dan
(18)
kemampuan menggunakan informasi secara efektif, efisien, etis dan berdasar hukum.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu bagi perpustakaan USU, hasil penelitian ini bisa menjadi barometer untuk melihat sejauhmana tingkat kemampuan literasi informasi pengguna perpustakaan dan masukan untuk meningkatkan kemampuan literasi informasi pengguna perpustakaan USU melalui pelatihan literasi informasi.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan analisis mengenai literasi informasi menggunakan standar ACRL dengan responden pada penelitian ini adalah pengguna perpustakaan USU yang menjadi peminjam terbanyak selama periode September hingga Nopember 2012.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kompetensi untuk Pendidikan TinggiPerpustakaan universitas biasanya membedakan pengguna berdasarkan tingkat kebutuhan informasinya, yaitu: mahasiswaundergraduate (S0 dan S1), postgraduate (S2 dan S3), dan dosen (Siregar, 1998). Kebutuhan kelompok pertama terutama adalah untuk mendukung kurikulum yang sebagian besar sumber informasinya berbentuk buku teks. Kelompok kedua dan ketiga, karena tugasnya antara lain harus melakukan penelitian, kebutuhan informasi sifatnya lebih spesifik, mendalam, dan mutakhir. Kelompok ini kebutuhannya terutama adalah literasi informasi jurnal, disamping bahan-bahan lainnya seperti monografi riset, proceedings, disertasi, dan informasi tentang penelitian yang telah, sedang dan akan dilakukan.
(19)
Keterampilan mencari dan menemukan informasi menjadi faktor pendukung dan semacam fasilitas untuk belajar secara lebih efektif dan efisien. Seseorang yang sudah melek informasi dianggap akan mampu menjelajahi banyaknya informasi yang semakin lama semakin luas dan rumit, baik yang menggunakan sumber-sumber tercetak maupun yang elektronik. Program penguasaan literasi informasi dianggap dapat menciptakan keberaksaraan yang berbasis keterampilan (skills-based literacy). Termasuk di dalam keterampilan ini adalah kemampuan mencari informasi, memilih sumber informasi secara cerdas, menilai dan memilah-milah sumber informasi, menggunakan serta menyajikan informasi secara etis (Webber, 2000).
Perguruan Tinggi saat ini menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (selanjutnya di sebut KBK)yang bertujuan untukmenciptakan sejumlah kemampuan atau kompetensi dalam rangka pembelajaran seumurhidup. Pembentukan kompetensi memerlukanketersediaan informasi yang bermakna. Informasiakan terus mengalir tiada henti dan menawarkan berbagai macampilihan.
Kelimpahruahan informasi menuntutketerampilan mengelola, mencermati, danmenyaring secara efisien. Berbeda dengan informasidari perpustakaan, informasi dari dunia mayamempunyai ketersediaan yang melampaui batasruang dan waktu. Informasi yang bersumber dariperpustakaan cenderung diterima sebagai informasiyang andal karena sumber informasinya dianggapdipercaya. Akan tetapi, dari dunia maya, segalamacam informasi membaur dari yang masihmentah, dalam proses diolah sampai yang sudahmatang, oleh karena itu kesahihan(validity) dan keandalannya patut dipertanyakan.Perlu seperangkat kemampuan atau kompetensiuntuk mengelola dan memanfaatkan informasisecara efektif yaitu kemampuan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Perubahan pembelajaran dari teacher centered learning menjadi
student centered learning dikarenakan kondisi global (persaingan, persyaratan kerja, perubahan orientasi) membawa perubahan pada kompetensi lulusan serta perubahan paradigma belajar dan mengajar yang
(20)
nantinya diharapkan dapat terjadinya perubahan kurikulum yang akan berdampak pada perubahan perilaku pembelajaran yang akan menghasilkan peningkatan mutu lulusan dan relevansi.
Setiap perpustakaan sedang berusaha sangat giat mendayagunakan literasi informasi untuk meningkatkan akses, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Menurut California State University (2001) yang dikutip Hasugian (2008) manfaat kompetensi literasi informasi dalam dunia perguruan tinggi adalah:
1. Menyediakan metode yang telah teruji untuk dapat memandu mahasiswa kepada berrbagai sumber informasi yang terus berkembang. Sekarang ini individu berhadapan dengan informasi yang beragam dan berlimpah. Informasi tersedia melalui perpustakaan, sumber-sumber komunitas, organisasi khusus, media dan internet.
2. Mendukung usaha nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Lingkungan belajar yang proaktif mensyaratkan setiap mahasiswa memiliki kompetensi literasi informasi. Dengan keahlian informasi tersebut maka mahasiswa akan selalu dapat mengikuti perkembangan bidang ilmu yang dipelajarinya.
3. Menyediakan perangkat tambahan untuk memperkuat isi perkuliahan. Dengan kompetensi literasi informasi yang dimilikinya, maka mahasiswa dapat mencari bahan-bahan yang berhubungan dengan perkuliahan sehingga dapat menunjang isi perkuliahan tersebut.
4. Meningkatkan pembelajaran seumur hidup. Meningkatkan pembelajaran seumur hidup adalah misi utama dari institusi pendidikan tinggi dengan memastikan bahwa setiap individu memiliki kemampuan intelektual dalam berfikir secara kritis yang ditunjang dengan kompetensi informasi yang dimiliki individu dapat melakukan pembelajaran seumur hidup secara mandiri.
Kompetensi literasi informasi berguna bagi mahasiswa karena dapat dijadikan sebagai kerangka berpikir ketika mahasiswa berinteraksi dengan
(21)
informasi yang berbeda-beda. Kompetensi ini juga akan menjadikan mahasiswa lebih peka dalam mengembangkan pola pikir dalam sistem pembelajaran serta menjadikan mahasiswa mengetahui tindakan yang diperlukan untuk mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi.
2.2. Literasi Informasi
Literasi informasi dibutuhkan di era globalisasi informasi agar pengguna memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi dan teknologi komunikasi dan aplikasinya untuk mengakses dan membuat informasi seperti kemampuan dalam menggunakan alat penelusuran internal. Literasi informasi memiliki tujuan membantu seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya baik untuk kehidupan pribadi maupun lingkungan masyarakat.
Konsep literasi informasi pertama kali diperkenalkan oleh Paul Zurkowski pada tahun 1974 ketika mengajukan proposal kepada National Commission for Libraries and Information Science (NCLIS). Dalam proposal tersebut Zurkowski berpendapat bahwa masyarakat yang terampil dalam menggunakan aplikasi sumber daya informasi dalam pekerjaan mereka adalah orang-orang yang melek informasi (information literates), (UNESCO, 2007).
Literasi informasi adalah seperangkat keterampilan, sikap danpengetahuan yang diperlukanuntuk mengetahui kapaninformasi diperlukan untukmembantu memecahkanmasalah ataumembuat keputusan, bagaimanamengartikulasikankebutuhaninformasibisa dicari menggunakan istilahdan bahasa, kemudian pencarian informasi dengan efisien,mengambilnya, menafsirkandan memahami, mengatur, mengevaluasikredibilitas dankeaslian,menilairelevansi, berkomunikasikepada orang lainjika perlu,
1.
kemudianmemanfaatkannya untukmencapai tujuanyang diinginkan (UNESCO, 2007). Dalam hal ini UNESCO menyusun sebelas tahapan siklus hidup literasi informasi berikut:
Menyadari adanya kebutuhan atau masalah yang memerlukan informasi sebagai solusi.
(22)
2. Mengetahui secara akuratbagaimana mengidentifikasi dan menentukaninformasi yang dibutuhkanuntuk memenuhikebutuhan, memecahkan masalah, atau membuatkeputusan
3.
.
Mengetahui bagaimana menentukan informasi apa yang dibutuhkandan tidak dibutuhkan,
4.
dan mengetahui cara membuatatau menciptakaninformasi atau pengetahuan baru.
5.
Mengetahui bagaimana menemukaninformasi yang dibutuhkan Mengetahui cara membuat atau menciptakan pengetahuan baru jika informasiyang dibutuhkantidak tersedia
6.
.
Mengetahui bagaimanamemahamiinformasi yang ditemukanatau jika tidak memahaminya,
7.
tahu ke mana harusmeminta bantuan.
Mengetahui bagaimana mengatur,menganalisis, menafsirkan danmengevaluasi informasi,
8.
termasuk keandalansumbernya.
Mengetahui bagaimanaberkomunikasi danmenyajikan informasikepada orang laindalam formatdan mediayang tepatdan bermanfaat
9.
.
10.
Mengetahui bagaimana memanfaatkaninformasi untuk memecahkanmasalah,membuat keputusanataumemenuhikebutuhan
Mengetahui bagaimanamelestarikan, menyimpan, menggunakan kembali, merekam danmeng
11.
arsipinformasiuntuk penggunaan di masa depan
Mengetahui bagaimanamembuanginformasiyang
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa literasi informasi adalah seperangkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk mengetahui kapan informasi dibutuhkan, kemampuan dalam mencari, menemukan, menempatkan, menganalisis, mengevaluasi, mengkomunikasikan dan menggunakan secara efektif informasi yang berfungsi dalam pemenuhan kebutuhan informasi yang akan memecahkan berbagai masalah.
tidak lagi diperlukan,danmenjaga informasiyang harusdilindungi.
Chartered Institute of Library and Information Professionals (CILIP) mendefinisikan literasi informasi sebagai “information literacy is knowing
(23)
when and why you need information, where to find it, and how to evaluate, use and communicate it in an ethical manner” (CILIP, 2007). Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa literasi informasi adalah mengetahui kapan dan mengapa membutuhkan informasi, dimana mendapatkannya, bagaimana mengevaluasi, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi dengan cara etis.
Merujuk pada berbagai definisi literasi informasi yang telah dirumuskan, pada dasarnya semua definisi memiliki kesamaan. Walaupun ada beberapa perbedaan, hal tersebut bisa menjadi saling melengkapi satu dengan lainnya.
Literasi informasi adalah kompetensi yang memerlukan pengetahuan tentang informasi, sifat dan format yang tersedia,kemampuan untuk mengambil informasi yang relevan dengan menyaring yang tidak relevan, dan sikap untuk menggunakan informasi dan berbagidengan cara etis (Koneru, 2010).
Berikut konsep literasi informasi yang digambarkan oleh Lau (2006):
Gambar 2.1Konsep literasi informasi
Pendidikan pengguna (user education)adalah pendekatan umum dalam mengajarkan kepada pengguna bagaimana mengakses informasi,
bibliographic instruction adalah pelatihan penggunaan sarana bibliografi
Information Fluency
Information Literacy
Other Concepts
User Education
Bibliographic Instruction
Library Orientation Development
of Information Skills
User Training
Information Competencies
(24)
yang berfokus pada temu kembali informasi, library orientation adalah pengenalan perpustakaan secara umum, information competencies adalah penggabungan kemampuan dan tujuan dari literasi informasi, dan
development of information skills adalah proses memfasilitasi kemampuan literasi.
Dalam konteks literasi informasi, perlu membekali pengguna dengan kemampuan yang diperlukan untuk menemukan dan memanfaatkan informasi yang mereka butuhkan untuk bekerja, belajar dan rekreasi. Kemampuan bisa didapat melalui bermacam konsep literasi informasi di atas.
Shapiro danHughes (1996) mendefinisikan literasi informasi sebagai berikut:1) Dalamartisempitliterasi informasi mencakupketerampilan praktisyang terlibat dalampenggunaan teknologi informasidan sumber dayainformasi yang efektif, baikcetak maupun elektronik,2) Literasi informasiadalah seniliberalbaruyangmelampauiketerampilan teknis dandipahamisebagairefleksi kritispada sifatinformasi itu sendiri, infrastruktur teknis dankonteks sosial, budayadan bahkanfilosofisdan dampaknya, 3) Kurikulummelek informasimeliputi:a) Tool Literacy, yakni kemampuan memahami dan menggunakan alat teknologiinformasi secara konseptual maupun praktikal, termasuk di dalamnyakemampuan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras, dan multimedia, b)
Resource Literacy, yakni kemampuan memahami bentuk, format, lokasi dancara mendapatkan sumberdaya informasi, c) Social-Structure Literacy, yakni kemampuan memahami tentang bagaimanainformasi dihasilkan dalam suatu masyarakat, d) Research Literacy, yakni kemampuan menggunakan peralatan berbasisteknologi informasi sebagai alat riset, e) Publishing Literacy, yakni kemampuan menyusun dan menerbitkan publikasidan ide ilmiah ke kalangan luas dengan memanfaatkan komputer dan internet, f)
Emerging Technology Literacy, yakni kemampuan yang memungkinkanseseorang untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan perkembanganteknologi, g) Critical Literacy, yakni kemampuan mengevaluasi informasi secara kritis.
(25)
Menurut Association of College and Research Libraries (ACRL) setelah menguasai keterampilan literasi informasi individu akan bisa:
1. Menentukan batas informasi yang diperlukan.
2. Mengakses informasi yang diperlukan dengan efektif dan efisien 3. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya dengan kritis
4. Memadukan sejumlah informasi yang terpilih menjadi dasar pengetahuan seseorang
5. Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
6. Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan sosial sehubungan dengan penggunaan informasi, serta mengakses dan menggunakan informasi secara etis dan legal (ACRL, 2000)
2.3. Model Literasi Informasi
Literasi informasi pada dunia perguruan tinggi dianggap sebagai serangkaian kemampuan yang bersifat generik dan dapat diterapkan di segala bidang ilmu (Hasugian, 2008). Program-program literasi informasi di perguruan tinggi pada umumnya berdasarkan pada kemampuan mencari, menemukan, dan menggunakan informasi. Kemampuan seperti itu disebut kemampuan teknis.
1.
UNESCO memasukkan enam kategori kelangsungan hidup kemampuan literasi abad 21 yang terdiri dari:
Basic Literacy, kadang-kadang disebutLiterasiFungsional (Functional Literacy), merupakan kemampuan dasar literasiatausistem belajar konvensionalseperti bagaimanamembaca,menulis,
2.
danmelakukan perhitungannumerikdan mengoperasikan sehingga setiap individudapat berfungsidan memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dimasyarakat, di rumah, di kantor maupun sekolah.
Computer literacy,merupakanseperangkat keterampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukanuntuk memahami danmengoperasikanfungsi dasarteknologi informasi
(26)
dankomunikasi, termasukperangkatdan alat-alatseperti komputer pribadi(PC), laptop, ponsel, iPod, BlackBerry, dansebagainya, literasikomputerbiasanyadibagi menjadihardwaredan
softwareliterasi 3.
.
Media Literacy,merupakanseperangkat keterampilan, sikapdan pengetahuanyang diperlukan untuk memahamidan memanfaatkanberbagai jenismediadan formatdi mana informasidikomunikasikandari pengirimke penerima, seperti gambar, suara, danvideo,dan apakahsebagai transaksiantara individu, atausebagai transaksimassalantara pengirimtunggal danbanyak penerima, atau, sebaliknya
4.
.
Distance LearningdanE-Learningadalah istilah yangmerujuk
pada modalitaspendidikan dan pelatihanyang menggunakanjaringan telekomunikasi, khususnya worldwide
webdan internet, sebagai ruang kelasvirtual bukanruang kelasfisik.Dalam distance learningdane-learning, baikguru dan siswaberinteraksi secara online,
5.
sehinggasiswadapat menyelesaikanpenelitian dantugasdarirumah,atau di mana sajadi mana mereka dapatmemperoleh akseske komputer dansaluran telepon.
Cultural Literacy. Merupakan literasibudayayang berartipengetahuan, dan pemahaman, tentang bagaimanasuatu negara, agama, sebuah kelompok etnisatau suatusuku, keyakinan, simbol, perayaan, dancara komunikasi tradisional.Sebuah elemen penting daripemahamanliterasi informasiadalahkesadaran tentang bagaimanafaktor budaya berdampak secara positif maupunnegatif dalam hal
6.
penggunaaninformasi moderndan teknologi komunikasi.
Information literacy, eratkaitannya denganpembelajaran untuk belajar, danberpikir kritis, yang menjaditujuan pendidikanformal,tapi seringtidak terintegrasike dalam kurikulum, silabusdanrencana pelajaran,kadang-kadangdibeberapa negara lebih sering menggunkan
(27)
istilahinformation competenciesatauinformation fluencyatau bahkanistilah lain (UNESCO, 2007).
Literasi informasitidak bisa hanya mengandalkanpustakawanatau pengetahuan yang terbatas dari mahasiswa. Sebaliknya, perlu pendekatanmelaluimitrakampusyang bekerjasama untukkepentingan literasiinformasi danmenerima tanggung jawabbersamadi dalamnya.Mengintegrasikanliterasi informasidi seluruhkurikulumadalah kesempatandan tantangan bagipustakawanuntuk membantu sivitas akademika. Ada banyak model pembelajaran literasi informasi untuk
memandumahasiswa memahamiliterasi informasiyang dikaitkandalamkurikulumpendidikan tinggi yang antara lain yaitu:
SCONUL (Seven Pillar)
Kelompok KerjaLiterasiInformasiSCONULmenerbitkan keterampilan informasidalam pendidikan tinggipada tahun 1999.
SCONULmemperkenalkanTujuhPilar (seven pillar) ModelKeterampilanInformasi.Sejak itu, modelini diadopsi
olehpustakawandan gurudi seluruh duniasebagaisarana untuk membantumereka memberikaninformasi kepadapeserta didik.
1. Recognize information need(mengenal kebutuhan informasi).
Keterampilan tersebut sebagai berikut:
2. Distinguish ways of addressing gap(membedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber informasi).
3. Construct strategies for locating(membangun strategi untuk menentukan lokasi informasi).
4. Locate and access(menentukan lokasi dan akses informasi).
5. Compare and evaluate(membandingkan dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda).
6. Organise, apply and communicate (mengorganisasikan, menerapkan dan mengkomunikasikan informasi ke orang lain dengan cara yang sesuai dengan situasi).
7. Synthesise and create (menyatukan dan membangun atas informasi yang ada dan mendukung penciptaan ilmu baru).
(28)
Berikutgambar pola kemampuanseven pillars:
Gambar 2.2 Pola Kemampuan Seven Pillar
Information Literacy
B
a
sic
L
ib
ra
ry
S
k
il
ls
a
n
d
I
T
S
k
il
ls
Novice Advanced Beginner Competent Proficient Expert
Recognise information need
Distinguish ways of addressing gap
Construct strategies for locating
Locate and access
Compare and evaluate
Organise, apply and communicate
(29)
SCONUL memasukkan kemampuan dasar perpustakaan dan kemampuan teknologi informasi ke dalam tujuh pilar kemampuan literasi informasi dan mengelompokkan tingkat kemampuan pada tingkatnovice, advanced beginner, competent, proficient dan expert.
The Big6
The Big6 ditemukan oleh Eisenberg dan Berkowitz pada tahun 1990. Mereka mengelompokkan keterampilan literasi informasi kedalam 6 (enam) bidang yaitu:
1. Perumusan masalah
a. Merumuskan masalah yang dihadapi
b. Mengidentifikasi informasi yang diperlukan
2. Strategi mencari informasi
a. Menentukan semua sumber yang mungkin dapat digunakan b. Memilih sumber yang terbaik
3. Menentukan lokasi dan akses informasi
a. Menentukan sumber informasi secara intelektual b. Menemukan informasi dari berbagai sumber 4. Menggunakan informasi
a. Membaca, mendengar, menyentuh dan sebagainya b. Mengekstrak informasi yang relevan
5. Mensintesis
a. Mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber b. Mempresentasikan informasi
6. Mengevaluasi
a. Menilai produk yang dihasilkan dari segi efektivitas b. Menilai proses dari segi efisiensi
Menurut Eisenberg, The Big6 dapat digunakan siapapun ketika mereka mencari atau mengaplikasikan informasi untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan. Namun perlu diperhatikan bahwa tahapan tersebut tidaklah linier sehingga bisa membantu memecahkan masalah tanpa
(30)
harus selalui melalui tahapan secara berurutan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.3The Big6 nonlinear
Enam poin yang menggambarkan The Big6 merupakan keterampilan penting, sebuah model proses pemecahan masalah informasi, sederhana, bisa berlaku dimana saja, bisa diterapkan untuk setiap situasi informasi, mudah diimplementasikana dan sangat kuat (powerful).
Task Defenition
Information Seeking Strategies
Location and Access
Information Use
Synthesis
(31)
Empowering8
Model literasi informasi Empowering8 dihasilkan dari kegiatan workshop yang diprakarsai oleh UNESCO yang dilaksanakan di Srilanka pada tahun 2004 dan di India pada tahun 2005. Model ini dikembangkan oleh orang Asia untuk Asia. Empowering 8 merupakan hak cipta NILIS (National Institute of Library and Information Science) yang menghasilkan pengelompokan keterampilan yaitu:
1. Mengidentifikasi topik, format yang relevan dan jenis-jenis sumber informasi
2. Mengeksplorasi sumber informasi
3. Menyeleksi sumber informasi, merekam dan mengumpulkan kutipan-kutipan yang relevan
4. Mengorganisasi informasi, mengevaluasi dan menyusun informasi secara logis, dan menggunakan alat bantu untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi
5. Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata dan ide sendiri 6. Mempresentasi dan menyebarkan informasi yang dihasilkan
7. Menilai informasi
8. Menerapkan informasi yang didapat dan menggunakan pengetahuan baru tersebut untuk berbagai situasi (Wijetunge, 2005).
Empowering8 dikembangkan menggunakan pendekatan pemecahan masalah ke sumber berdasarkan pembelajaran karena mencakup delapan komponen dalam hal menemukan dan menggunakan informasi secara efektif.
2.4. Standar Kompetensi Literasi Informasi Model ACRL
Kemampuan baru dapat diperoleh dengan menjalani proses belajar. Dalam proses belajar memerlukan informasi yang tepat dan benar. Bagi mahasiswa, kemampuan ini akan menentukan banyaknya informasi yang dapat diserap, dan lebih dari itu mahasiswa makin mampu menyelesaikan masalah secara kritis, logis, dan tidak mudah diperdaya oleh informasi yang
(32)
diterimanya tanpa evaluasi. Untuk itu diperlukan standar kompetensi literasi informasi.
The Association of College and Research Libraries (ACRL) meminta pengesahan pengumuman standar kompetensi literasi informasi dari para profesional dan asosiasi akreditasi di perguruan tinggi. Standar kompetensi literasi informasi untuk pendidikan tinggi menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasikan individu yang memiliki kompetensi informasi. Standar berfokus pada kebutuhan mahasiswa di pendidikan tinggi. Standar ini juga menampilkan daftar hasil untuk menilai perkembangan kompetensi informasi mahasiswa. Dalam standar kompetensi literasi informasi dari ACRL (2000), seseorang disebut information literate jika memiliki:
(1) Kemampuan menentukan jenis dan sifat informasi yang dibutuhkan
a. Kemampuan mendefinisikan kebutuhan informasi.
• Berunding dengan instruktur dan berpartisipasi dalam kelas diskusi, kelompok rekan kerja, dan diskusi elektronik untuk mengidentifikasi topik penelitian, atau kebutuhan informasi lainnya.
• Mengembangkan pernyataan tesis dan merumuskan pertanyaan berdasarkan kebutuhan informasi.
• Menggali sumber-sumber informasi umum untuk meningkatkan keakraban dengan topik.
• Mendefinisikan atau memodifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai fokus pengelolaan.
• Mengidentifikasi konsep-konsep kunci dan istilah yang menggambarkan kebutuhan informasi.
• Mengakui bahwa informasi yang ada dapat dikombinasikan dengan pemikiran yang orisinal, eksperimentasi atau analisis untuk menghasilkan informasi baru.
(33)
b. Kemampuan mengidentifikasi beragam jenis dan format dari sumber-sumber informasi yang potensial.
• Mengetahui bagaimana informasi formal dan informal diproduksi, terorganisir, dan disebarluaskan.
• Mengakui pengetahuan yang dapat diatur dalam disiplin ilmu yang mempengaruhi cara informasi diakses.
• Mengidentifikasi nilai dan perbedaan potensi sumber informasi dalam berbagai format (misalnya, multimedia database website, kumpulan data, audio/visual, dan buku).
• Mengidentifikasi tujuan dan pengguna potensial dari sumber informasi (misalnya majalah populer vs majalah ilmiah, informasi terbaru vs lama)
• Membedakan antara sumber primer dan sekunder, mengenali bagaimana penggunaan dan pentingnya variasi sumber-sumber tersebut dengan masing-masing disiplin.
• Menyadari informasi yang mungkin perlu dibangun dengan data mentah dari sumber primer.
c. Kemampuan mempertimbangkan biaya dan manfaat dari pencarian informasi yang dibutuhkan.
• Menentukan ketersediaan informasi yang dibutuhkan dan membuat keputusan tentang perluasan proses pencarian informasi di luar sumber lokal (misalnya, interlibrary loan, menggunakan sumber informasi di lokasi lain, memperoleh gambar, video, teks, atau suara).
• Mempertimbangkan kelayakan menemukan bahasa atau keterampilan baru (misalnya, berbahasa asing atau berbasis disiplin) dalam rangka untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dan untuk memahami konteksnya.
• Mendefinisikan rencana realistis secara keseluruhan dan waktu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
d. Kemampuan mengevaluasi kembali sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan.
(34)
• Mengulas kebutuhan informasi awal untuk memperjelas, merevisi atau memperbaiki pertanyaan.
• Menjelaskan kriteria yang digunakan untuk membuat keputusan informasi dan pilihan
(2) Kemampuan mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien
a. Kemampuanmenyeleksi metode pencarian atau sistem temu kembali informasi yang paling tepat untuk mencari informasi yang dibutuhkan.
• Mengidentifikasi metode investigasi yang tepat (misalnya, percobaan laboratorium, simulasi, kerja lapangan).
• Menyelidiki manfaat dan penerapan berbagai metode investigasi.
• Menelaah ruang lingkup, isi, dan organisasi sistem pencarian informasi.
• Memilih pendekatan yang efisien dan efektif untuk mengakses informasi yang diperlukan dari metode investigasi atau sistem pencarian informasi.
b. Kemampuan membangun dan menerapkan strategi penelusuran yang efektif.
• Mengembangkan rencana penelitian yang sesuai dengan metode investigasi.
• Mengidentifikasi kata kunci, sinonim dan istilah terkait untuk informasi yang dibutuhkan.
• Memilih kosakata terkontrol khusus untuk disiplin atau sumber temu kembali informasi.
• Membangun strategi pencarian menggunakan perintah yang sesuai untuk sistem pencarian informasi tertentu (misalnya, operator boolean, pemotongan (truncation), dan proximity untuk mesin pencari, penyelenggara internal seperti indeks untuk buku).
• Menerapkan strategi pencarian di berbagai sistem pencarian informasi menggunakan antarmuka pengguna yang berbeda dan
(35)
mesin pencari, dengan bahasa perintah yang berbeda, protokol, dan parameter pencarian.
• Mengimplementasikan pencarian menggunakan protokol investigasi sesuai dengan disiplin.
c. Kemampuan menemukan kembali informasi secara onlineatau secara pribadi menggunakan beragam metode.
• Menggunakan berbagai sistem pencarian untuk mengambil informasi dalam berbagai format.
• Menggunakan berbagai skema klasifikasi dan sistem lain (misalnya, sistem nomor panggil atau indeks) untuk mencari sumber informasi dalam perpustakaan atau untuk mengidentifikasi situs tertentu untuk eksplorasi fisik.
• Menggunakan layanan online atau khusus orang yang tersedia di suatu lembaga untuk mengambil informasi yang diperlukan (misalnya, pinjaman antar/dokumen pengiriman, asosiasi profesi, kantor lembaga penelitian, sumber daya masyarakat, pakar dan praktisi).
• Menggunakan survei, surat, wawancara, dan bentuk lain dari penyelidikan untuk mengambil informasi primer.
d. Kemampuan mengubah strategi penelusuran jika perlu.
• Menilai kuantitas, kualitas, dan relevansi hasil pencarian untuk menentukan apakah sistem pencarian informasi alternatif atau metode investigasi harus dimanfaatkan.
• Mengidentifikasi kesenjangan dalam informasi yang diambil dan menentukan apakah strategi pencarian harus direvisi.
• Mengulangi pencarian dengan menggunakan strategi revisi seperlunya.
e. Kemampuan mengutip, mencatat, dan mengolah informasi dan sumber-sumbernya.
• Memilih di antara berbagai teknologi yang paling tepat untuk penggalian informasi yang dibutuhkan (misalnya, copy/paste
(36)
fungsi perangkat lunak, mesin fotokopi, scanner, peralatan audio/visual, atau instrumen eksplorasi).
• Menciptakan sistem untuk mengorganisasikan informasi.
• Membedakan antara jenis sumber yang dikutip dan memahami unsur-unsur dan sintaks yang benar dari kutipan untuk berbagai sumber informasi.
• Mencatat semua informasi kutipan yang relevan untuk referensi di masa mendatang.
• Menggunakan berbagai teknologi untuk mengelola informasi yang terpilih dan terorganisir
(3) Kemampuan mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara kritis
a. Kemampuanmeringkas ide utama yang dapat dikutip dari informasi yang terkumpul.
• Membaca teks dan memilih gagasan utama.
• Menyatakan kembali konsep tekstual dalam kata-kata sendiri dan memilih data yang akurat.
• Mengidentifikasi materi verbatim yang tepat dan dapat dikutip kemudian.
b. Kemampuan mengeluarkan dan menggunakan kriteria awal untuk mengevalusi informasi dan sumber -sumbernya.
• Memeriksa dan membandingkan informasi dari berbagai sumber untuk mengevaluasi reliabilitas, validitas, akurasi, otoritas, ketepatan waktu, dan sudut pandang bias.
• Menganalisa struktur dan logika argumen pendukung atau metode.
• Mengakui prasangka, penipuan, atau manipulasi.
• Mengakui budaya, fisik, atau konteks lainnya di mana informasi diciptakan dan memahami dampak dari konteks dalam menafsirkan informasi
c. Kemampuan mengumpulkan ide-ide utama untuk membangun konsep baru.
(37)
• Mengakui keterkaitan antar konsep dan menggabungkannya ke dalam laporan utama potensial dengan bukti pendukung.
• Memperpanjang awal sintesis, bila mungkin, pada tingkat lebih tinggi dari abstraksi untuk membangun hipotesis baru yang mungkin memerlukan informasi tambahan.
• Memanfaatkan komputer dan teknologi lainnya (misalnya
spreadsheet, database, multimedia, dan perlengkapan audio atau visual) untuk mempelajari interaksi ide dan fenomena lain.
d. Kemampuan membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan terdahulu untuk menentukan nilai tambahnya, kontradiksi, atau karakteristik literasi informasi unik lainnya dari informasi.
• Menentukan apakah informasi memenuhi kebutuhan penelitian atau informasi lainnya.
• Menggunakan kriteria memilih untuk menentukan apakah informasi yang bertentangan atau memverifikasi informasi yang digunakan dari sumber lain.
• Menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang dikumpulkan.
• Pengujian teori dengan disiplin yang sesuai teknik (misalnya, simulator, percobaan)
• Menentukan akurasi kemungkinan dengan mempertanyakan sumber data, keterbatasan alat pengumpulan informasi atau strategi, dan kewajaran kesimpulan.
• Mengintegrasikan informasi baru dengan informasi atau pengetahuan sebelumnya.
• Memilih informasi yang menyediakan bukti untuk topik
e. Kemampuan menentukan apakah pengetahuan baru memiliki dampak terhadap sistem nilai seseorang dan menentukan cara untuk menyatukan perbedaan-perbedaan.
• Menyelidiki sudut pandang yang berbeda yang ditemui dalam literatur.
• Menentukan apakah untuk memasukkan atau menolak sudut pandang yang dihadapi.
(38)
f. Kemampuan membuktikan kebenaran dari pemahaman dan interpretasi informasi melalui diskusi dengan individu lain, para ahli, dan/atau praktisi.
• Berpartisipasi dalam kelas dan diskusi lainnya.
• Berpartisipasi dalam forum komunikasi elektronik yang dirancang untuk mendorong wacana pada topik (misalnya, e-mail, papan buletin, chat room).
• Mencari pendapat ahli melalui berbagai mekanisme (misalnya, wawancara, e-mail, listservs).
g. Kemampuan menentukan apakah query (pertanyaan) awal perlu direvisi
• Menentukan apakah kebutuhan akan informasi asli telah memuaskan atau masih memerlukan informasi tambahan.
• Mengulas strategi pencarian dan menggabungkan konsep tambahan yang diperlukan.
• Mengulas sumber pencarian informasi yang digunakan dan memperluas untuk memasukkan hal lain yang diperlukan.
(4) Kemampuan menggunakan informasi untuk menyelesaikan tujuan tertentu
a. Kemampuanmenggunakan informasi baru dan yang terdahulu untuk perencanaan dan penciptaan hasil kinerja yang istimewa.
• Mengatur konten dengan cara yang mendukung tujuan dan format produk atau kinerja (misalnya garis, draft, storyboard).
• Mengartikulasikan pengetahuan dan transfer keterampilan dari pengalaman sebelumnya dalam merencanakan dan menciptakan produk atau kinerja.
• Mengintegrasikan informasi baru dan sebelumnya, termasuk kutipan dan penafsiran dengan cara yang mendukung tujuan dari produk atau kinerja.
• Memanipulasi teks digital, gambar, dan data sesuai kebutuhan, memindahkannya dari tempat asli ke dalam format baru.
(39)
• Mempertahankan jurnal atau log kegiatan yang berkaitan dengan pencarian informasi, evaluasi, dan proses berkomunikasi.
• Memikirkan kesuksesan masa lalu, kegagalan, dan strategi alternatif.
c. Kemampuan mengkomunikasikan hasil atau performa secara efektif kepada orang lain.
• Memilih media komunikasi dan format yang paling mendukung tujuan dari produk atau kinerja dan pengguna yang dituju.
• Menggunakan berbagai aplikasi teknologi informasi dalam menciptakan produk atau kinerja.
• Menggabungkan prinsip-prinsip desain dan komunikasi.
• Berkomunikasi dengan jelas dan dengan gaya yang mendukung tujuan dari pengguna.
(5) Memahami aspek ekonomi, hukum, dan sosial yang berkaitan dengan penggunaan informasi
a. Memahami isu-isu ekonomi, hukum dan aspek sosial ekonomi seputar informasi dan teknologinya.
• Mengidentifikasi dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan privasi dan keamanan baik di media cetak dan lingkungan elektronik.
• Mengidentifikasi dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan akses informasi secara gratis vs berbayar.
• Mengidentifikasi dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan penyensoran dan kebebasan berbicara.
• Menunjukkan pemahaman tentang kekayaan intelektual, hak cipta, dan penggunaan secara wajar dari materi yang berhak cipta. b. Mengikuti peraturan/hukum serta kebijakan institusi dan etika yang
berhubungan dengan akses dan penggunaan sumber-sumber informasi.
• Berpartisipasi dalam diskusi elektronik dan mematuhi peraturan yang berlaku (misalnya Netiquette).
(40)
• Menggunakan password yang disetujui dan bentuk lain dari ID untuk akses ke sumber informasi.
• Mematuhi kebijakan institusional terhadap akses ke sumber informasi.
• Menjaga integritas sumber informasi, peralatan, sistem dan fasilitas.
• Secara hukum memperoleh izinmenyebarkan teks, data, gambar, atau suara.
• Menunjukkan pemahaman tentang apa yang merupakan plagiarisme dan tidak mengakui karya orang lain sebagai milik sendiri.
• Menunjukkan pemahaman tentang kebijakan institusi yang terkait dengan penelitian tentang manusia.
c. Menghargai penggunaan sumber-sumber informasi dalam mengkomunikasikan produk atau kinerja.
• Memilih gaya dokumentasi yang sesuai dan menggunakan kutipan sumber-sumber secara konsisten.
• Memberitahukan izin yang diberikan sesuai kebutuhan untuk karya yang berhak cipta.
Selain standar-standar literasi informasi yang disebut di atas masih banyak lagi standar lainnya. Masing-masing standar memiliki karakteristik dalam hal mengajarkan cara belajar yang mengarahkan dan mendorong manusia untuk mengembangkan pengetahuan yang dapat memupuk motivasi untuk belajar lebih jauh dan lebih dalam. Namun, model literasi informasi pada SCONUL, The Big6 dan Empowering 8 tidak secara spesifik menjabarkan indikator kinerja kemampuan literasi informasi seperti yang dijabarkan pada ACRL.
Kemampuan literasi informasi SCONUL sulit untuk dipraktekkan. Ketikamenggunakansistemdasarpenelitian sepertikatalog online perpustakaan, ataumesinpencari seperti Google, mahasiswa harusdibekali
(41)
denganketerampilan berpikir kritis yang tidak dijabarkan secara spesifik pada SCONUL.
The Big6 bisa digunakan oleh semua tingkat pendidikan dan usia, namun pada penerapannya The Big6 lebih banyak digunakan bagi siswa di sekolah. Sedangkan Empowering 8 belum banyak digunakan untuk penelitian dengan objek literasi informasi.
ACRL memiliki serangkaian standar, indikator kinerjadan hasil untukliterasi informasidalam pendidikan tinggi.Setiap tingkatdikaitkan denganindikator kinerjadan hasilsecara spesifik untuk menentukan tingkat kemampuan literasi informasi untuk mahasiswa.ModelACRLjuga memasukkanketerampilanperpustakaandasar dankemampuan teknologi informasisebagaielemen dasar, dan denganmenekankanstrategi untuklokasiinformasi sertadimensikreatif dengan mengembangkan kompetensi untuk visual dan media
BAB III
literasi.
METODE PENELITIAN
3.1. Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan penjelasan secara deskriptif.Data yang dikumpulkan dari penyebaran kuesioner dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif.Dalam penelitian data dituangkan dalam bentuk narasi deskriptif. Analisis data digunakan untuk menganalisis tingkat literasi informasi pengguna perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
3.2. Prosedur Penelitian
Berikut langkah-langkah atau prosedur penelitian yang akan dilakukan:
Observasi
Penentuan populasi dan sampel
(42)
Gambar 3.1 Prosedur penelitian
Berikut adalah penjelasan dari prosedur penelitian di atas: 1. Observasi
Studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan observasi dan pengamatan awal untuk mengetahui apakah perpustakaan USU sudah pernah melakukan pelatihan literasi informasi dan mengamati pengguna perpustakaan USU yang sedang melakukan penelusuran di layanan digital perpustakaan USU untuk melihat sejauhmana kemampuan penelusuran mereka.
2. Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah pengguna perpustakaan USU. Mengingat banyaknya populasi, maka ditetapkan yang menjadi sampel dari penelitian ini sebanyak 80 orang.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: a) peminjam terbanyak periode September hingga Nopember 2012, b) mahasiswa tingkat sarjana strata 1 (S1) semester VI.
3. Instrumen Penelitian
Penyebaran kuesioner
Pengolahan data
Penentuan Instrumen Penelitian
Analisis data
(1)
73
Lampiran1Kuesioner
KUESIONER ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI
Selama di perguruantinggimahasiswaakanmelakukanrisetuntuk paper,
makalahdantugaslainnya. Setelah lulus
kemungkinanbesarakanterusmenelitiuntukmembuatkeputusandalampekerjaa
ndankomunitas.
Keterampilandalampencarianinformasi yang
dimilikiakanmembantumenyelesaikantugasdanpekerjaandenganlebihmudah.
Untukitumahasiswaakandilatih agar bisamemilikikemampuantersebut.
MohonbantuanAndauntukmengisikuesionerini.
Hasilkuesioneriniakanmenjadipedomandalammenyusunmodul
PelatihanLite
rasiInformasibagimahasiswa USU
.
Fakultas
: __________________________________________
Jurusan
: __________________________________________
Semester
: __________________________________________
Petunjuk:
Berilahtanda
checklist
(
√
)
padakotak yang
tersediasesuaidenganpilihanAnda.
BAGIAN 1: IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELATIHAN
A.
Apakahselamamenjadimahasiswa USU
Andapernahmendapat/mengikutipelatihanliterasiinformasi?
□
ya
□
Tidak
□
Tidaktahu/tidakyakin
B.
Jika“ Ya,” siapa yang melaksanakanpelatihantersebut?
□
Perpustakaan
□
Fakultas
□
Jurusan/Prodi.
□
Lainnya………..
C.
Jika “Tidak”
ApakahperlumemberikanPelatihanLiterasiInformasibagimahasiswa?
(2)
74
BAGIAN 2: IDENTIFIKASI MATERI PELATIHAN
Petunjuk:
Berilahtanda
checklist
(
√
)
padakotak
yang
tersediasesuaidengankemampuanAnda.
Bagian iniadalah untukmenentukanmateriapa yang
akandiberikanpadaPelatihanLiterasiInformasisesuaidengantingkatkemampu
anpesertapelatihan.
JenisKompetensi
Performa
Baik
Cukup
Kurang
SangatK
urang
Standar 1: Menentukanjenisdansifatinformasi yang dibutuhkan
1.1.
Kemampuanmengidentifikasikebutuhaninf
ormasisecaraspesifik
1.2.
Kemampuanmenggunakansumberinforma
sitercetakdanelektronik
1.3.
Kemampuanmeringkaspoin-poinutamadariberbagaisumberinformasi
1.4.
Kemampuanmembedakansumberinformas
i primer, sekunderdantersier
1.5.
Kemampuanmembandingkaninformasiapa
yang tersediadariberbagaisumber
1.6.
Kemampuanmenggunakanbuktiuntukmen
dukungargumen
1.7.
Kemampuanmengidentifikasiwaktu yang
dibutuhkanuntukmemperolehinformasi
1.8.
Kemampuanmembedakaninformasidalam
majalah popular danjurnal
Standar 2: Mengaksesinformasi yang dibutuhkansecaraefektifdanefisien
2.1. Kemampuanmencariinformasi di internet
2.2.
Kemampuanmenggunakanlogikabooleans
eperti: AND, OR, NOT
2.3. Kemampuanmenggunakankatalog online
perpustakaanlokal
2.4. Kemampuanmenggunakankatalog online
perpustakaan lain
2.5. Kemampuanmemilihalatpencarian yang
paling tepat
2.6. Kemampuanmenggunakan kata kunci
(
keyword
) dalampenelusuran
2.7.
Kemampuandalammenggunakanberbagai
(3)
75
2.8. Kemampuanmenggunakan mailing list
(millist), dan newsgroup
2.9. Partisipasidalamdiskusi online
baikmelalui e-mail, millist, dan forum
online lainnya
2.10. Kemampuanmenggunakanalamat web
dalammencari database online
2.11.
Kemampuanuntukmenyimpandanmenggu
nakankembalihasilpenelusuran
Standar 3: Mengevaluasiinformasidansumber-sumbernya
3.1.
Kemampuanmengevaluasikeaslianinform
asi
3.2.
Kemampuanmembedakansumberinforma
si yang tersajidalam format file
3.3.
Kemampuanmengevaluasikualitasinform
asitercetakdanelektronik
3.4.
Kemampuanmemahamitentangisu-isusaatini,
relevansidankelengkapaninformasi
3.5. Kemampuanmenyaringinformasi yang
benaruntukdiaplikasikandalammembuate
sai
3.6. Kemampuanmengidentifikasiinformasi
bias, menganalisisinformasi yang relevan
Standar 4 & 5Penggunaaninformasisecaraefektif, efisien, etisdanberdasarhukum
4.1.
Kepatuhanterhadapperaturanhakciptadan
plagiarisme
4.2. Pemahamanmasalahhakcipta di web
4.3.
Kemampuanuntukmembuatdaftarpustaka
dariberbagaisumber
4.4.
Kemampuanmengkombinasikaninformasi
aslidenganhasilpikiransendiri
4.5.
Kemampuanuntukmenciptakanpengetahu
anbarumelaluisintesis
(4)
Lampiran 2 Tabulasi data hasil penelitian
Tabulasi data Hasil Penelitian
No Resp A B C 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.102.11 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 Nilai Rata-rata
1 2 0 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 4 3 2 2,85
2 2 0 1 4 3 3 3 4 4 2 2 4 2 2 1 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2,91
3 2 0 1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3,30
4 2 0 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3,21
5 2 0 1 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2,39
6 2 0 1 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2,61
7 2 0 1 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 1 1 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2,61
8 1 2 0 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3,24
9 2 0 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3,12
10 2 0 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2,88
11 2 0 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2,39
12 2 0 1 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3,09
13 2 0 1 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2,55
14 3 0 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2,85
15 3 0 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3,52
16 2 0 1 4 3 4 3 4 4 3 3 2 1 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3,09
17 2 0 1 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 4 3 4 3 2,94
18 2 0 1 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3,36
19 2 0 1 3 4 3 3 3 2 2 4 4 1 3 2 1 3 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2,39
20 2 0 1 4 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2,30
21 2 0 1 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2,88
22 2 0 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2,67
23 1 2 0 3 4 4 3 4 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 2 3 4 4 2 4 2 3 3 2,85
24 2 0 1 4 4 3 2 4 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3,18
25 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2,85
26 2 0 1 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3,00
27 2 0 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3,18
28 1 0 1 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3,12
29 2 0 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3,18
30 1 0 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 2,91
31 2 0 1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3,06
32 2 0 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 1 1 2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 1 2 1 2,33
Standar 1: Standar 2 Standar3 Standar4
Identifikasi Materi Pelatihan Identikasi
(5)
Identifikasi Materi Pelatihan Identikasi
33 1 0 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2,85
34 2 0 1 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2,79
35 3 0 1 3 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 1 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 1 2,70
36 3 0 0 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3,09
37 1 1 0 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3,27
38 2 0 1 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3,33
39 2 0 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3,39
40 1 1 0 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3,30
41 2 0 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3,30
42 2 0 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2,76
43 1 1 0 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2,97
44 2 0 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2,85
45 1 1 0 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3,33
46 2 0 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3,06
47 1 1 0 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3,24
48 1 1 0 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2,97
49 2 0 1 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2,55
50 1 1 0 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3,18
51 3 0 1 2 3 3 2 2 2 2 1 3 1 3 3 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 1 3 3 1 4 4 1,97
52 3 0 1 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3,06
53 3 0 0 3 2 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 4 3 3 2 3 2,70
54 1 1 0 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3,12
55 3 0 1 3 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3,00
56 3 0 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3,42
57 3 0 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3,39
58 3 0 1 3 4 4 3 4 4 2 3 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 2 3,00
59 3 0 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3,12
60 2 0 1 3 4 3 4 3 3 2 4 4 2 4 4 2 2 3 2 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 2 2,88
61 2 0 1 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3,09
62 2 0 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 2 2 3 4 2 3 4 4 2 2 3 3 4 4 2 2,97
63 2 0 1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3,36
64 1 0 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3,18
65 2 0 1 4 3 2 3 1 3 1 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2,15
66 1 1 0 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2,85
67 3 0 1 1 1 1 1 2 2 3 2 4 1 3 3 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 4 4 3 2 1,94
(6)
Identifikasi Materi Pelatihan Identikasi
69 3 0 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3,39
70 1 2 0 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4 2 2 2 2 3 4 4 2 3 4 4 2 2 4 4 4 3 2 2,88
71 1 1 0 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 4 2 3 4 3 2 4 4 3 3 4 2 3,06
72 2 0 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 2 2 2 4 2 4 3 4 2 2 3 3 3 4 2 2,82
73 1 2 0 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3,09
74 2 0 1 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3,33
75 2 0 1 3 3 4 4 4 3 1 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3,15
76 3 0 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3,42
77 1 1 0 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3,03
78 2 0 1 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 2,82
79 1 1 0 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2,82
80 1 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2,79
2 0 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2,96 Rata-Rata Keseluruhan