Menurut Association of College and Research Libraries ACRL setelah menguasai keterampilan literasi informasi individu akan bisa:
1. Menentukan batas informasi yang diperlukan. 2. Mengakses informasi yang diperlukan dengan efektif dan efisien
3. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya dengan kritis 4. Memadukan sejumlah informasi yang terpilih menjadi dasar
pengetahuan seseorang 5. Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan
tertentu. 6. Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan sosial sehubungan dengan
penggunaan informasi, serta mengakses dan menggunakan informasi secara etis dan legal ACRL, 2000
2.3. Model Literasi Informasi
Literasi informasi pada dunia perguruan tinggi dianggap sebagai serangkaian kemampuan yang bersifat generik dan dapat diterapkan di
segala bidang ilmu Hasugian, 2008. Program-program literasi informasi di perguruan tinggi pada umumnya berdasarkan pada kemampuan mencari,
menemukan, dan menggunakan informasi. Kemampuan seperti itu disebut kemampuan teknis.
1. UNESCO memasukkan enam kategori kelangsungan hidup
kemampuan literasi abad 21 yang terdiri dari: Basic Literacy,
kadang-kadang disebutLiterasiFungsional Functional Literacy,
merupakan kemampuan dasar literasiatausistem belajar konvensionalseperti
bagaimanamembaca,menulis,
2. danmelakukan
perhitungannumerikdan mengoperasikan
sehingga setiap
individudapat berfungsidan memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dimasyarakat, di rumah, di kantor maupun sekolah.
Computer literacy,merupakanseperangkat keterampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukanuntuk memahami
danmengoperasikanfungsi dasarteknologi informasi
dankomunikasi, termasukperangkatdan alat-alatseperti komputer pribadiPC, laptop, ponsel, iPod, BlackBerry, dansebagainya,
literasikomputerbiasanyadibagi menjadihardwaredan softwareliterasi
3. .
Media Literacy,merupakanseperangkat keterampilan, sikapdan pengetahuanyang
diperlukan untuk memahamidan memanfaatkanberbagai jenismediadan formatdi mana
informasidikomunikasikandari pengirimke penerima, seperti gambar, suara, danvideo,dan apakahsebagai transaksiantara
individu, atausebagai transaksimassalantara pengirimtunggal danbanyak penerima, atau, sebaliknya
4. .
Distance LearningdanE-Learningadalah istilah yangmerujuk pada
modalitaspendidikan dan pelatihanyang menggunakanjaringan telekomunikasi, khususnya worldwide
webdan internet,
sebagai ruang kelasvirtual bukanruang kelasfisik.Dalam distance learningdane-learning, baikguru dan
siswaberinteraksi secara online,
5. sehinggasiswadapat
menyelesaikanpenelitian dantugasdarirumah,atau di mana sajadi mana mereka dapatmemperoleh akseske komputer dansaluran
telepon. Cultural Literacy.
Merupakan literasibudayayang berartipengetahuan, dan pemahaman, tentang bagaimanasuatu
negara, agama, sebuah kelompok etnisatau suatusuku, keyakinan, simbol, perayaan, dancara komunikasi tradisional.Sebuah elemen
penting daripemahamanliterasi informasiadalahkesadaran tentang bagaimanafaktor budaya berdampak secara positif maupunnegatif
dalam hal 6.
penggunaaninformasi moderndan teknologi komunikasi. Information literacy, eratkaitannya denganpembelajaran untuk
belajar, danberpikir kritis,
yang menjaditujuan
pendidikanformal,tapi seringtidak terintegrasike dalam
kurikulum, silabusdanrencana pelajaran,kadang-
kadangdibeberapa negara lebih sering menggunkan
istilahinformation competenciesatauinformation fluencyatau bahkanistilah lain
UNESCO, 2007. Literasi informasitidak bisa hanya mengandalkanpustakawanatau
pengetahuan yang terbatas dari mahasiswa. Sebaliknya,
perlu pendekatanmelaluimitrakampusyang bekerjasama untukkepentingan
literasiinformasi danmenerima tanggung jawabbersamadi dalamnya.Mengintegrasikanliterasi informasidi seluruhkurikulumadalah
kesempatandan tantangan bagipustakawanuntuk membantu sivitas akademika. Ada banyak model pembelajaran literasi informasi untuk
memandumahasiswa memahamiliterasi informasiyang dikaitkandalamkurikulumpendidikan tinggi yang antara lain yaitu:
SCONUL Seven Pillar
Kelompok KerjaLiterasiInformasiSCONULmenerbitkan keterampilan informasidalam pendidikan tinggipada tahun 1999.
SCONULmemperkenalkanTujuhPilar seven pillar
ModelKeterampilanInformasi.Sejak itu, modelini
diadopsi olehpustakawandan
gurudi seluruh duniasebagaisarana untuk membantumereka memberikaninformasi kepadapeserta didik.
1. Recognize information needmengenal kebutuhan informasi. Keterampilan
tersebut sebagai berikut:
2. Distinguish ways of addressing gapmembedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber informasi.
3. Construct strategies for locatingmembangun strategi untuk menentukan lokasi informasi.
4. Locate and accessmenentukan lokasi dan akses informasi. 5. Compare and evaluatemembandingkan dan mengevaluasi informasi
yang diperoleh dari sumber yang berbeda. 6. Organise, apply and communicate mengorganisasikan, menerapkan dan
mengkomunikasikan informasi ke orang lain dengan cara yang sesuai dengan situasi.
7. Synthesise and create menyatukan dan membangun atas informasi yang ada dan mendukung penciptaan ilmu baru.
Berikutgambar pola kemampuanseven pillars:
Gambar 2.2 Pola Kemampuan Seven Pillar
Information Literacy
B a
sic L
ib ra
ry S
k il
ls a
n d
I T
S k
il ls
Novice Advanced Beginner Competent Proficient Expert
Recognise information need Distinguish ways of addressing gap
Construct strategies for locating Locate and access
Compare and evaluate Organise, apply and communicate
Synthesise and create
SCONUL memasukkan kemampuan dasar perpustakaan dan kemampuan teknologi informasi ke dalam tujuh pilar kemampuan literasi
informasi dan mengelompokkan tingkat kemampuan pada tingkatnovice, advanced beginner, competent, proficient dan expert.
The Big6
The Big6 ditemukan oleh Eisenberg dan Berkowitz pada tahun 1990. Mereka mengelompokkan keterampilan literasi informasi kedalam 6 enam
bidang yaitu: 1. Perumusan masalah
a. Merumuskan masalah yang dihadapi b. Mengidentifikasi informasi yang diperlukan
2. Strategi mencari informasi a. Menentukan semua sumber yang mungkin dapat digunakan
b. Memilih sumber yang terbaik 3. Menentukan lokasi dan akses informasi
a. Menentukan sumber informasi secara intelektual b. Menemukan informasi dari berbagai sumber
4. Menggunakan informasi a. Membaca, mendengar, menyentuh dan sebagainya
b. Mengekstrak informasi yang relevan 5. Mensintesis
a. Mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber b. Mempresentasikan informasi
6. Mengevaluasi a. Menilai produk yang dihasilkan dari segi efektivitas
b. Menilai proses dari segi efisiensi Menurut Eisenberg, The Big6 dapat digunakan siapapun ketika
mereka mencari atau mengaplikasikan informasi untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan. Namun perlu diperhatikan bahwa tahapan
tersebut tidaklah linier sehingga bisa membantu memecahkan masalah tanpa
harus selalui melalui tahapan secara berurutan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.3The Big6 nonlinear Enam poin yang menggambarkan The Big6 merupakan keterampilan
penting, sebuah model proses pemecahan masalah informasi, sederhana, bisa berlaku dimana saja, bisa diterapkan untuk setiap situasi informasi,
mudah diimplementasikana dan sangat kuat powerful.
Task Defenition
Information Seeking
Strategies Location
and Access
Information Use
Synthesis
Evaluation
Empowering8 Model literasi informasi Empowering8 dihasilkan dari kegiatan
workshop yang diprakarsai oleh UNESCO yang dilaksanakan di Srilanka pada tahun 2004 dan di India pada tahun 2005. Model ini dikembangkan
oleh orang Asia untuk Asia. Empowering 8 merupakan hak cipta NILIS National Institute of Library and Information Science yang menghasilkan
pengelompokan keterampilan yaitu: 1. Mengidentifikasi topik, format yang relevan dan jenis-jenis sumber
informasi 2. Mengeksplorasi sumber informasi
3. Menyeleksi sumber informasi, merekam dan mengumpulkan kutipan- kutipan yang relevan
4. Mengorganisasi informasi, mengevaluasi dan menyusun informasi secara logis, dan menggunakan alat bantu untuk membandingkan dan
mengkontraskan informasi 5. Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata dan ide sendiri
6. Mempresentasi dan menyebarkan informasi yang dihasilkan 7. Menilai informasi
8. Menerapkan informasi yang didapat dan menggunakan pengetahuan baru tersebut untuk berbagai situasi Wijetunge, 2005.
Empowering8 dikembangkan menggunakan pendekatan pemecahan masalah ke sumber berdasarkan pembelajaran karena mencakup delapan
komponen dalam hal menemukan dan menggunakan informasi secara efektif.
2.4. Standar Kompetensi Literasi Informasi Model ACRL