informasi yang berbeda-beda. Kompetensi ini juga akan menjadikan mahasiswa lebih peka dalam mengembangkan pola pikir dalam sistem
pembelajaran serta menjadikan mahasiswa mengetahui tindakan yang diperlukan untuk mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan
informasi.
2.2. Literasi Informasi
Literasi informasi dibutuhkan di era globalisasi informasi agar pengguna memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi dan
teknologi komunikasi dan aplikasinya untuk mengakses dan membuat informasi seperti kemampuan dalam menggunakan alat penelusuran
internal. Literasi informasi memiliki tujuan membantu seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya baik untuk kehidupan pribadi maupun
lingkungan masyarakat. Konsep literasi informasi pertama kali diperkenalkan oleh Paul
Zurkowski pada tahun 1974 ketika mengajukan proposal kepada National Commission for Libraries and Information Science NCLIS. Dalam
proposal tersebut Zurkowski berpendapat bahwa masyarakat yang terampil dalam menggunakan aplikasi sumber daya informasi dalam pekerjaan
mereka adalah orang-orang yang melek informasi information literates, UNESCO, 2007.
Literasi informasi adalah seperangkat keterampilan,
sikap danpengetahuan yang diperlukanuntuk mengetahui kapaninformasi
diperlukan untukmembantu memecahkanmasalah ataumembuat keputusan, bagaimanamengartikulasikankebutuhaninformasibisa dicari menggunakan
istilahdan bahasa,
kemudian pencarian informasi dengan
efisien,mengambilnya, menafsirkandan memahami,
mengatur, mengevaluasikredibilitas dankeaslian,menilairelevansi,
berkomunikasikepada orang lainjika perlu,
1. kemudianmemanfaatkannya
untukmencapai tujuanyang diinginkan UNESCO, 2007. Dalam hal ini UNESCO menyusun sebelas tahapan siklus hidup literasi informasi berikut:
Menyadari adanya kebutuhan atau masalah yang memerlukan informasi sebagai solusi.
2. Mengetahui secara akuratbagaimana
mengidentifikasi dan menentukaninformasi yang dibutuhkanuntuk memenuhikebutuhan,
memecahkan masalah, atau membuatkeputusan 3.
. Mengetahui bagaimana menentukan informasi
apa yang
dibutuhkandan tidak dibutuhkan,
4. dan mengetahui cara membuatatau
menciptakaninformasi atau pengetahuan baru.
5. Mengetahui bagaimana menemukaninformasi yang dibutuhkan
Mengetahui cara membuat atau menciptakan pengetahuan baru jika informasiyang dibutuhkantidak tersedia
6. .
Mengetahui bagaimanamemahamiinformasi yang ditemukanatau jika tidak memahaminya,
7. tahu ke mana harusmeminta bantuan.
Mengetahui bagaimana mengatur,menganalisis,
menafsirkan danmengevaluasi informasi,
8. termasuk keandalansumbernya.
Mengetahui bagaimanaberkomunikasi danmenyajikan
informasikepada orang laindalam formatdan mediayang tepatdan bermanfaat
9. .
10. Mengetahui
bagaimana memanfaatkaninformasi untuk memecahkanmasalah,membuat keputusanataumemenuhikebutuhan
Mengetahui bagaimanamelestarikan, menyimpan, menggunakan kembali, merekam danmeng
11. arsipinformasiuntuk penggunaan di
masa depan Mengetahui
bagaimanamembuanginformasiyang
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa literasi informasi adalah seperangkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk
mengetahui kapan informasi dibutuhkan, kemampuan dalam mencari, menemukan, menempatkan, menganalisis, mengevaluasi,
mengkomunikasikan dan menggunakan secara efektif informasi yang berfungsi dalam pemenuhan kebutuhan informasi yang akan memecahkan
berbagai masalah. tidak lagi
diperlukan,danmenjaga informasiyang harusdilindungi.
Chartered Institute of Library and Information Professionals CILIP mendefinisikan literasi informasi sebagai “information literacy is knowing
when and why you need information, where to find it, and how to evaluate, use and communicate it in an ethical manner” CILIP, 2007. Dari definisi
tersebut dapat diartikan bahwa literasi informasi adalah mengetahui kapan dan mengapa membutuhkan informasi, dimana mendapatkannya, bagaimana
mengevaluasi, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi dengan cara etis.
Merujuk pada berbagai definisi literasi informasi yang telah dirumuskan, pada dasarnya semua definisi memiliki kesamaan. Walaupun
ada beberapa perbedaan, hal tersebut bisa menjadi saling melengkapi satu dengan lainnya.
Literasi informasi adalah kompetensi yang memerlukan pengetahuan tentang informasi, sifat dan format yang tersedia,kemampuan untuk
mengambil informasi yang relevan dengan menyaring yang tidak relevan, dan sikap untuk menggunakan informasi dan berbagidengan cara etis
Koneru, 2010. Berikut konsep literasi informasi yang digambarkan oleh Lau 2006:
Gambar 2.1Konsep literasi informasi Pendidikan pengguna user educationadalah pendekatan umum dalam
mengajarkan kepada pengguna bagaimana mengakses informasi, bibliographic instruction adalah pelatihan penggunaan sarana bibliografi
Information Fluency
Information Literacy
Other Concepts
User Education
Bibliographic Instruction
Library Orientation
Development of Information
Skills User
Training
Information Competencies
yang berfokus pada temu kembali informasi, library orientation adalah pengenalan perpustakaan secara umum, information competencies adalah
penggabungan kemampuan dan tujuan dari literasi informasi, dan development of information skills adalah proses memfasilitasi kemampuan
literasi. Dalam konteks literasi informasi, perlu membekali pengguna dengan
kemampuan yang diperlukan untuk menemukan dan memanfaatkan informasi yang mereka butuhkan untuk bekerja, belajar dan rekreasi.
Kemampuan bisa didapat melalui bermacam konsep literasi informasi di atas.
Shapiro danHughes 1996 mendefinisikan literasi informasi sebagai berikut:1
Dalamartisempitliterasi informasi mencakupketerampilan praktisyang terlibat dalampenggunaan teknologi informasidan sumber
dayainformasi yang efektif, baikcetak maupun elektronik,2 Literasi informasiadalah seniliberalbaruyangmelampauiketerampilan teknis
dandipahamisebagairefleksi kritispada sifatinformasi itu sendiri, infrastruktur teknis dankonteks sosial, budayadan bahkanfilosofisdan
dampaknya, 3 Kurikulummelek informasimeliputi:a Tool Literacy, yakni kemampuan memahami dan menggunakan alat teknologiinformasi secara
konseptual maupun praktikal, termasuk di dalamnyakemampuan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras, dan multimedia, b
Resource Literacy, yakni kemampuan memahami bentuk, format, lokasi dancara mendapatkan sumberdaya informasi, c Social-Structure Literacy,
yakni kemampuan memahami tentang bagaimanainformasi dihasilkan dalam suatu masyarakat, d Research Literacy, yakni kemampuan menggunakan
peralatan berbasisteknologi informasi sebagai alat riset, e Publishing Literacy, yakni kemampuan menyusun dan menerbitkan publikasidan ide
ilmiah ke kalangan luas dengan memanfaatkan komputer dan internet, f Emerging Technology Literacy, yakni kemampuan yang
memungkinkanseseorang untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan perkembanganteknologi,
g Critical Literacy, yakni kemampuan
mengevaluasi informasi secara kritis.
Menurut Association of College and Research Libraries ACRL setelah menguasai keterampilan literasi informasi individu akan bisa:
1. Menentukan batas informasi yang diperlukan. 2. Mengakses informasi yang diperlukan dengan efektif dan efisien
3. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya dengan kritis 4. Memadukan sejumlah informasi yang terpilih menjadi dasar
pengetahuan seseorang 5. Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan
tertentu. 6. Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan sosial sehubungan dengan
penggunaan informasi, serta mengakses dan menggunakan informasi secara etis dan legal ACRL, 2000
2.3. Model Literasi Informasi